Sambut HUT Kota Kupang, Pemkot Gelar Event Budaya Lokal

oleh -190 Dilihat

Keterangan Foto: Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay kunjungi stand. (Foto Istimewa)

Suara-ntt.com, Kupang-Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kupang ke-138 dan Hari Jadi sebagai Daerah Otonom ke-28, Pemerintah Kota Kupang menggelar Koepan Festival Tahun 2024. Event budaya yang mengusung tema “Local Culture is the Tourism future” (Budaya Lokal Masa Depan Pariwisata), berlangsung di Alun-alun Kota Kupang pada Senin (22/4) hingga Selasa (23/4).

Festival tersebut dibuka langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay. Hadir saat itu Forkompimda Tingkat Kota Kupang, Kepala Konsulat Timor Leste, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Direktur Kredit Bank NTT, para Asisten Sekda Kota Kupang, Staf Ahli Wali Kota Kupang, para Pimpinan Perangkat Daerah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Camat dan Lurah se-Kota Kupang, Ketua Persatuan Atoin Meto Kota Kupang, Perwakilan Persit Kartika Chandra Kirana Kupang, Ikatan Keluarga Ngada, Ikatan Keluarga Ende, K2S, Ikatan Keluarga Rote, dan para sponsor.

Penjabat Wali Kota Kupang dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Koepan Festival yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Kupang dalam rangka menyambut Hari ulang tahun Kota Kupang ke-138 dan hari jadi sebagai daerah otonom ke-28, pada 25 April 2024, sekaligus untuk melestarikan budaya daerah yang ada di Kota Kupang.

Menurut dia, sebagai Ibu Kota Provinsi NTT dengan penduduk multi kultural yang terdiri dari 6 (enam) kecamatan dan 51 (lima puluh satu) kelurahan, Kota Kupang menjadi rumah bagi 465.637 jiwa yang berasal dari berbagai etnis atau suku yaitu Timor, Rote, Sabu, Tionghoa, Flores dan etnis nusantara lainnya yang memiliki kekuatan tersendiri bagi sektor pariwisata. Fahrensy meminta Dinas Pariwisata dan Perangkat Daerah, camat dan lurah untuk ikut mendukung dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait memajukan pariwisata Kota Kupang, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyakat.

Dikatakan, sudah saatnya semua pihak bersatu padu dalam kolaborasi untuk mengerahkan sumber daya yang ada dengan menggali potensi budaya lokal agar meningkatkan daya tarik wisata Kota Kupang sehingga tidak kalah bersaing dengan daerah lainnya. Koepan Fest yang menampilkan berbagai aktraksi seperti tarian massal, penampilan alat musik sasando, dan lomba tari kreasi daerah NTT, Local Expo dan Live Music.

Menurutnya, merupakan bukti bahwa ragam budaya yang dimiliki dapat dioptimalkan untuk menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, serta meningkatkan pendapatan bagi para pelaku ekonomi kreatif (UMKM) yang ada di Kota Kupang.

Selain itu, penyelenggaraan Koepan Fest lival diharapkan dapat semakin meningkatkan partisipasi anak-anak muda untuk ikut menjaga kelestrarian budaya dan adat istiadat tradisional daerah, sehingga event seperti ini perlu terus digelar secara rutin untuk mempromosikan seni budaya NTT secara luas.

Fahrensy juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang ikut mendukung Koepan Festival selama dua hari ini. “Semoga melalui penyelenggaraan Koepan Festival 2024 ini ataupun event-event pariwisata yang akan datang, semakin menumbuhkan rasa cinta budaya daerah yang ada di Kota Kupang sekaligus memberikan edukasi budaya daerah NTT yang ada di Kota Kupang bagi masyarakat khusunya anak muda atau milenial,” tegasnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang, Margaritha Salean dalam laporan panitia menyampaikan pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang.

Salah satu tujuan diadakannya pelestarian budaya adalah juga untuk melakukan revitalisasi atau penguatan budaya. Koepan Festival sebagai festival budaya merupakan salah satu sarana komunikasi penting yang dapat digunakan sebagai media pelestarian budaya.

Rangkaian kegiatan pada Koepan Festival 2024 yaitu lomba tari kreasi daerah NTT, Lokal Expo, perform tari masal daerah oleh IKKEF Kota Kupang, IKADA Kota Kupang dan Atoin Meto Kota Kupang, perform alat musik sasando, perform tarian dari sanggar etnis Rote dan K2S, dan live music.

Tujuan diadakan Koepan Festival 2024 ini menurutnya untuk melestarikan serta mempromosikan adat serta budaya daerah yang ada di Kota Kupang dan mengajak masyarakat untuk mencintai dan melestarikan adat serta budaya daerah yang ada di Kota Kupang, serta untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Peserta yang hadir dalam Koepan Festival yaitu sanggar tari yang ada di Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabiupaten TTS, pelaku ekonomi kreatif, Ikatan Keluarga Ngada, Ikatan Keluarga Kabupaten Ende Flores, Atoin Meto Koepan, dan pelaku seni dan budaya Kota Kupang. (pkp/nit/st)

Sambut HUT Kota Kupang, Pemkot Gelar Event Budaya Lokal

Suara-ntt.com, Kupang-Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kupang ke-138 dan Hari Jadi sebagai Daerah Otonom ke-28, Pemerintah Kota Kupang menggelar Koepan Festival Tahun 2024. Event budaya yang mengusung tema “Local Culture is the Tourism future” (Budaya Lokal Masa Depan Pariwisata), berlangsung di Alun-alun Kota Kupang pada Senin (22/4) hingga Selasa (23/4).

Festival tersebut dibuka langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay. Hadir saat itu Forkompimda Tingkat Kota Kupang, Kepala Konsulat Timor Leste, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Direktur Kredit Bank NTT, para Asisten Sekda Kota Kupang, Staf Ahli Wali Kota Kupang, para Pimpinan Perangkat Daerah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Camat dan Lurah se-Kota Kupang, Ketua Persatuan Atoin Meto Kota Kupang, Perwakilan Persit Kartika Chandra Kirana Kupang, Ikatan Keluarga Ngada, Ikatan Keluarga Ende, K2S, Ikatan Keluarga Rote, dan para sponsor.

Penjabat Wali Kota Kupang dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Koepan Festival yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Kupang dalam rangka menyambut Hari ulang tahun Kota Kupang ke-138 dan hari jadi sebagai daerah otonom ke-28, pada 25 April 2024, sekaligus untuk melestarikan budaya daerah yang ada di Kota Kupang.

Menurut dia, sebagai Ibu Kota Provinsi NTT dengan penduduk multi kultural yang terdiri dari 6 (enam) kecamatan dan 51 (lima puluh satu) kelurahan, Kota Kupang menjadi rumah bagi 465.637 jiwa yang berasal dari berbagai etnis atau suku yaitu Timor, Rote, Sabu, Tionghoa, Flores dan etnis nusantara lainnya yang memiliki kekuatan tersendiri bagi sektor pariwisata. Fahrensy meminta Dinas Pariwisata dan Perangkat Daerah, camat dan lurah untuk ikut mendukung dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait memajukan pariwisata Kota Kupang, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyakat.

Dikatakan, sudah saatnya semua pihak bersatu padu dalam kolaborasi untuk mengerahkan sumber daya yang ada dengan menggali potensi budaya lokal agar meningkatkan daya tarik wisata Kota Kupang sehingga tidak kalah bersaing dengan daerah lainnya. Koepan Fest yang menampilkan berbagai aktraksi seperti tarian massal, penampilan alat musik sasando, dan lomba tari kreasi daerah NTT, Local Expo dan Live Music.

Menurutnya, merupakan bukti bahwa ragam budaya yang dimiliki dapat dioptimalkan untuk menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, serta meningkatkan pendapatan bagi para pelaku ekonomi kreatif (UMKM) yang ada di Kota Kupang.

Selain itu, penyelenggaraan Koepan Fest lival diharapkan dapat semakin meningkatkan partisipasi anak-anak muda untuk ikut menjaga kelestrarian budaya dan adat istiadat tradisional daerah, sehingga event seperti ini perlu terus digelar secara rutin untuk mempromosikan seni budaya NTT secara luas.

Fahrensy juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang ikut mendukung Koepan Festival selama dua hari ini. “Semoga melalui penyelenggaraan Koepan Festival 2024 ini ataupun event-event pariwisata yang akan datang, semakin menumbuhkan rasa cinta budaya daerah yang ada di Kota Kupang sekaligus memberikan edukasi budaya daerah NTT yang ada di Kota Kupang bagi masyarakat khusunya anak muda atau milenial,” tegasnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang, Margaritha Salean dalam laporan panitia menyampaikan pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang.

Salah satu tujuan diadakannya pelestarian budaya adalah juga untuk melakukan revitalisasi atau penguatan budaya. Koepan Festival sebagai festival budaya merupakan salah satu sarana komunikasi penting yang dapat digunakan sebagai media pelestarian budaya.

Rangkaian kegiatan pada Koepan Festival 2024 yaitu lomba tari kreasi daerah NTT, Lokal Expo, perform tari masal daerah oleh IKKEF Kota Kupang, IKADA Kota Kupang dan Atoin Meto Kota Kupang, perform alat musik sasando, perform tarian dari sanggar etnis Rote dan K2S, dan live music.

Tujuan diadakan Koepan Festival 2024 ini menurutnya untuk melestarikan serta mempromosikan adat serta budaya daerah yang ada di Kota Kupang dan mengajak masyarakat untuk mencintai dan melestarikan adat serta budaya daerah yang ada di Kota Kupang, serta untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Peserta yang hadir dalam Koepan Festival yaitu sanggar tari yang ada di Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabiupaten TTS, pelaku ekonomi kreatif, Ikatan Keluarga Ngada, Ikatan Keluarga Kabupaten Ende Flores, Atoin Meto Koepan, dan pelaku seni dan budaya Kota Kupang. (pkp/nit/st)