Peluang Melki Laka Lena ataupun Ansy Lema dengan Jane Natalia Suryanto di Pilgub NTT masih Abu-abu

oleh -242 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak baik Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati maupun Wali Kota/Wakil Wali Kota memasuki tahap pendaftaran bakal calon bahkan ada partai politik (parpol) yang telah menutup pendaftaran.

Dengan melihat fenomena politik yang berkembang dan terjadi saat ini di NTT, ada beberapa figur yang menyatakan kesiapannya untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029.

Kandidat yang mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur NTT antara lain; Ketua DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Ketua DPD PDIP Provinsi NTT, Emilia Nomleni, Ketua DPD Hanura Provinsi NTT, Rafafi Gah, Jhoni Asadoma, Frans Aba, Orias Petrus Moedak-Sebastian Salang, Yohanis Fransiskus Lema, Roy Oktavianus Bulan, Fransiscus Go, Julie Sutrisno Laiskodat dan lain sebagainya. Sementara yang mendaftar sebagai bakal calon Wakil Gubernur NTT yakni Jane Natalia Suryanto, Djamin Habib dan Sebastian Selang.

Saat ini bakal calon Gubernur maupun Wakil Gubernur masih dalam tahap pendaftaran dan akan dilakukan survey untuk mengetahui rekam jejak, popularitas dan elektabilitas di tingkat masyarakat. Bahkan belum ada satupun bakal calon yang mendapat pintu dari partai politik  tertentu.

Dengan melihat perolehan kursi DPRD NTT pada pemilihan legislatif 2024, tidak ada satu partaipun yang bisa mengusulkan pasangan calon (paket) sendiri sehingga harus berkoalisi dengan partai lainnya. Karena untuk mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dibutuhkan 13 kursi.

Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Kupang, DR. Ahmad Atang mengatakan, saat ini semua bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah mendaftar di beberapa partai politik belum mendapatkan pintu secara pasti.

“Kalau kita lihat saat ini semua bakal calon baik itu Gubernur maupun Wakil Gubernur belum mendapatkan pintu secara pasti,”kata Ahmad Atang kepada media ini pada Minggu, 12 Mei 2024.

Dikatakan, meskipun sebagian masyarakat akar rumput di beberapa daerah menginginkan agar Emanuel Melkiades Laka Lena ataupun Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) untuk bergandengan dengan Jane Natalia Suryanto di Pilgub NTT. Namun peluang itu belum jelas (tidak ada) karena Melki Laka Lena dan Ansy Lema sudah mempunyai calon Wakil Gubernur.

“Peluang itu tidak ada karena Melki Laka Lena dan Ansy Lema sudah punya calon wakil apalagi ibu Jane Natalia Suryanto tidak memiliki basis kultural sebagai modal elektoral. Jika hanya bersandar pada hasil pileg 2024 itu terlalu utopis,”ungkapnya.

Dia mengakui dan mengapresiasi perolehan kursi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada pileg 2024 yang mendapat 6(enam) kursi di DPRD Provinsi NTT sehingga mempunyai nilai tawar yang kuat dalam Pilgub NTT.

“Karena PSI punya 6 kursi di DPRD NTT dan posisi tawarnya sangat kuat. Masalahnya apakah internal PSI sendiri sudah mempersiapkan ibu Jaene,? balik bertanya.

Dijelaskan, pemilih di NTT cenderung bersifat tradisional atau lokal sehingga ketika menjatuhkan pilihan politiknya akan melihat calon itu seperti apa.

“Tentu, karena demokrasi partisipatif yang berbasis lokalis cenderung egosentris yang mementingkan suku, agama dan wilayah sebagai basis dukungan utama,”jelasnya.  ***