POGI NTT Bahas Isu Kesehatan Ibu dan Anak di Era Digitalisasi

oleh -180 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) XXVII Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2024 menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) untuk membahas berbagai isu dan tantangan yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak di era digital saat ini.

Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake yang mengusung tema ‘Culture, Tradition and Digital Challenge in Maternal Care’ di Hotel Harper Kupang pada Senin (22/7/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota DPD RI, Abraham Paul Liyanto, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Inche D.P Sayuna, Perkumpulan POGI dari seluruh Indonesia, para akademisi dan praktisi medis.

Penjabat Gubernur Ayodhia dalam sambutannya menyatakan, pertemuan ilmiah ini merupakan wadah yang tepat untuk membahas berbagai isu dan tantangan yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak di era digital saat ini.

“Tema yang diangkat sangatlah relevan dengan kondisi di NTT. Kita tahu bahwa NTT memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang beragam, yang perlu dihormati dan dilestarikan. Di sisi lain, kita juga dihadapkan pada era digital yang penuh dengan tantangan, termasuk dalam hal pelayanan kesehatan ibu dan anak, sehingga dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di NTT perlu adanya sinergitas antara POGI dan berbagai pihak terkait lainnya,”kata Kalake.

Untuk itu diharapkan POGI dalam kontribusinya untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak di NTT yakni pertama, terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak.

Kedua, membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas tenaga kesehatan ibu dan anak, melalui pelatihan, workshop, dan seminar yang berkelanjutan,”ungkapnya.

Ketiga, membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan afiliasi dokter umum yang ada di NTT untuk mendapat kesempatan mengikuti pendidikan spesialis. Sehingga setelah menyelesaikan pendidikan, para dokter spesialis obstetri dan ginekologi dapat mengabdikan diri di daerah-daerah terpencil, dan dapat mendukung pengembangan infrastruktur kesehatan di daerah-daerah tersebut.

Dikatakan, dalam mendukung pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang kesehatan ibu dan anak yang membantu meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak, khususnya di daerah-daerah terpencil di NTT, melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan ibu dan anak.

Dia berharap POGI Pusat dan POGI NTT terus berkomitmen untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak yang optimal di NTT.

Sementara itu Ketua Umum Panitia PIT POGI XXVII, dr. Laurens David Paulus menyatakan, perkumpulan POGI sudah harus mulai beradaptasi dengan perkembangan teknologi medis, sehingga PIT POGI ke 27 tahun ini yang mengangkat tema Culture Tradition Digital Chalengge Maternal Care mengajak segenap POGI untuk bersiap menghadapi perbedaaan kultur dan sosial masyarakat Indonesia demi terciptanya pelayanan Kesehatan ibu dan anak di Indonesia untuk mendukung tujuan ini kami telah melaksanakan sejumlah workshop.

“Pertemuan ilmiah ini menjadi wahana bertukar pikiran dan pengalaman agar dapat berkolaborasi, dan menginspirasi satu sama lain, sehingga dapat mengidentifikasi tren terbaru dalam pelayanan obstetri dan ginekologi, yang akan menghasilkan solusi yang inovatif terutama di era digital ini. Pada pertemuan ilmiah ini, POGI bercita-cita mengkaji secara mendalam mengenai peran POGI dalam menjamin mutu pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas untuk menghasilkan generasi emas pada era jaminan kesehatan nasional. Terima kasih kepada segenap pengurus POGI Pusat dan Daerah dan dukungan Pemerintah Provinsi NTT dan segenap pihak terkait atas terselenggaranya kegiatan ini, Selamat mengikuti Pertemuan Ilmiah Tahunan POGI XXVII di Kupang tahun 2024,” ungkap dr. Laurens.

Ketua Umum PP POGI, Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana menambahkan perkumpulan POGI mempunyai peran yang sangat luar biasa terkait pelayanan Kesehatan reproduksi di seluruh Indonesia.

“Kita tahu persis wilayah Indonesia yang luas sedangkan (SDM) Sumber Daya Manusia sangat terbatas, oleh karena itu POGI menjembatani antara pemangku kebijakan dibidang pelayanan Kesehatan dan institusi Pendidikan untuk peningkatan SDM yang berkualitas di Daerah,” jelasnya.

Pada kesempatan ini turut dilaksanakan acara Pakias Award 2024 yang diraih oleh POGI Bali dan Dinkes Bali melalui Program Penapisan dan Penanganan “Preeklamsia Plus” dengan Program “Lima Langkah Fokus ANC”. Untuk diketahui, Pakias Award merupakan penghargaan POGI atas realisasi program penurunan angka kematian ibu dan anak di Indonesia.

Pada malam harinya bertempat di Halaman Depan Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT turut disemarakan oleh konser hiburan sebagai bagian dari rangkaian penutupan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) XXVII Nusa Tenggara Timur Tahun 2024. Acara hiburan tersebut juga menampilkan perform Artis Ibu Kota Titi Dwijayanti atau akrab disapa TT DJ, serta atraksi tarian budaya NTT dan juga penampilan Musisi daerah.***