Patut Diapresiasi!!! Dalam Keterbatasan Anggaran, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Gelar Kegiatan O2SN Tingkat Provinsi 2024

oleh -228 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Patut diapresiasi meskipun dalam keterbatasan anggaran, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap menyelenggarakan kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Provinsi NTT Tahun 2024.

“Kami lakukan kegiatan ini sekalipun dengan keterbatasan anggaran. Karena ini lombanya tingkat provinsi maka kami menerima hasil dari SMA/SMK/SLB masing-masing kabupaten/kota,”kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen), Ayub Sanam kepada wartawan di ruang kerjanya pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Ayub menjelaskan, ada tiga mata lomba yang dilaksanakan dalam ajang tersebut yakni karate, pencak silat dan atletik. Kegiatan itu diikuti oleh 22 kabupaten/kota dengan rincian dua orang karate untuk putra/putri mewakili kabupaten/kota kemudian pencak silat dan atletik juga sama diwakili oleh putra/putri dari masing-masing kabupaten/kota.

Dipaparkan untuk kategori lomba yakni pencak silat terbagi menjadi dua yakni jurus tunggal dan solo kreatif. Kemudian untuk atletik ada panca lomba yakni lari 100 meter, 400 meter, tolak peluru dan lempar lembing. Dimana satu orang atlet itu harus menguasai beberapa nomor lomba.

“Kalau dulu berdasarkan masing-masing nomor lomba. Tapi sekarang namanya panca lomba,”ungkapnya.

Dikatakan, kegiatan ini dibuka pada Senin, 5 Agustus 2024 dan berakhir pada Rabu, 7 Agustus 2024. Kemudian hasil dari lomba kejuaraan tersebut akan dikirim ke tingkat nasional.

Lebih lanjut kata dia, sebenarnya kegiatan O2SN sendiri dilaksanakan pasca COVID-19 namun hal itu tertunda karena satu dan dua hal sehingga baru pertama kali dilakukan di tingkat provinsi sejak COVID-19 melandai atau berakhir.

Dia menambahkan sebenarnya ada lima mata lomba yang dilaksanakan yakni karate, pencak silat, atletik, renang dan bulu tangkis namun terkendala anggaran sehingga lomba renang dan bulu tangkis ditiadakan.

“Sebenarnya ada lima mata lomba bukan tiga namun karena anggaran kita juga baru tersedia sedikit dan terbatas sehingg kedua mata lomba itu ditiadakan,”ucapnya.

“Kita harapkan setelah lomba ini anak-anak mempunyai pengalaman apalagi yang juara itu akan mendapatkan sertifikat. Dan itu bisa digunakan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke level yang lebih tinggi,”tambahnya.

Untuk diketahui semua biaya pelaksanaan kegiatan ditanggung oleh panitia dengan total anggaran sebesar Rp 1 miliar bagi 429 peserta . ***