Pemprov NTT Paparkan Capaian Pembangunan Selama Tahun 2023

oleh -178 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) memaparkan beberapa hasil capaian pembangunan selama tahun 2023.

“Dalam kurun waktu satu tahun ini, ijinkan kami menyampaikan berbagai capaian pembangunan selama yang berlangsung di tengah berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman lingkungan lokal, nasional dan global yang terus berubah dinamis,”kata Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake pada Perayaan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 2024 dengan mengusung tema ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’.

Gubernur Ayodhia menyampaikan tingkat pertumbuhan ekonomi NTT pada Triwulan II Tahun 2024 mencapai 4,35 persen (YoY). Meskipun masih berada di sedikit berada di bawah pertumbuhan nasional namun bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 7,35 persen.

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi NTT ini berlangsung dalam inflasi yang dapat dikendalikan, di mana pada Juli 2024 inflasi 0,85 persen (yoy), berada di rentang sasaran inflasi 2,5 ± 1 persen. Hal ini diikuti dengan persentase kemiskinan yang menurun dari 19,96 persen tahun 2023 menjadi 19,48 persen atau 1,13 juta orang pada Maret 2024, berkurang 0,48 persen atau 13,54 ribu orang.

Sementara itu, tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun 2023 mencapai 3,93 persen atau menurun 2,63 persen dibandingkan pada tahun 2022. Seiring dengan itu, tingkat pemerataan pembangunan yang diukur dari indeks ratio gini yakni 0,325 ditahun 2023 menjadi 0,316 pada periode Maret 2024 dan lebih rendah dari rata-rata nasional 0,379.

“Melalui perayaan HUT kemerdekaan tahun 2024 ini, saya mengajak seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk tetap menjaga semangat persaudaraan dan kerukunan yang merupakan modal utama dalam menghadapi berbagai tantangan ke depannya. Mari kita tetap memelihara sikap optimis dan positif dalam membangun daerah yang kita cintai ini. Kita harus tetap fokus melawan musuh endemik yang sekian lama membelenggu kita, yaitu stunting, kemiskinan, dan keterbelakangan secara sungguh-sungguh memanfaatkan segala kekayaan sumberdaya yang kita miliki,”ungkapnya.

Dikatakan, sejak dilantik menjadi Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur pada 5 September 2023 lalu, dirinya bersama dengan jajaran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus berupaya dan bekerja keras untuk menjaga ritme dan keberlanjutan pembangunan di daerah ini dengan tetap berpedoman pada regulasi yang ada. Waktu setahun tentunya bukan waktu yang lama untuk mengurai dan menyelesaikan berbagai permasalahan daerah ini. Namun melalui koordinasi, kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait terus menyelesaikan berbagai agenda-agenda pembangunan sesuai dengan tugas dan kewenangan Penjabat Gubernur sebagaimana diamanatkan oleh regulasi yang ada.

“Saya juga menyadari bahwa segala kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dapat berhasil apabila mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan berbagai elemen pemangku kepentingan strategis di daerah ini,”ucapnya.

Dalam kesempatan itu dia menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pelayanan
dan pemberdayaan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai berikut:

Pertama di Bidang Kesehatan.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia NTT. Upaya untuk membangun kesehatan ini dimulai sejak dari dalam kandungan ibu. Kami menyadari bahwa angka stunting di NTT masih tergolong tinggi. Berdasarkan data SKI yang dirilis Kementerian Kesehatan, prevelensi stunting NTT pada tahun 2023 mencapai 37,9 persen.

Sementara itu, berdasarkan data e-PPBGM, per Februari 2024, prevelensi stunting di NTT sebesar 15,2 persen atau sebanyak 61.961 anak stunting. Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya menurunkan prevelensi stunting melalui kerja kolaborasi dan konvergensi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui pendekatan spesifik dan sensitif. Melalui kerja bersama lintas sektoral ini, kita menargetkan penurunan stunting pada pada tahun 2025 mencapai 4,8 persen.
Kita juga terus berkomitmen untuk menekan angka kematian ibu dan anak melalui berbagai upaya seperti penguatan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, peningkatan fasilitas kesehatan dan evaluasi yang terus-menerus. Angka kematian Ibu pada tahun 2023 sebanyak 135 kasus atau menurun dibandingkan tahun 2022 sejumlah 171 kasus.

Sampai dengan bulan Juli tahun 2024 terdapat 71 kasus. Begitupun, untuk kasus kematian bayi tahun 2023 juga mengalami penurunan yakni 1.065 kasus dibandingkan tahun 2022 1.139 kasus. Sampai dengan Juli 2024, jumlah kasus kematian bayi mencapai 521 kasus.

Pemerintah Provinsi juga terus berupaya untuk menekan laju perkembangan penyakit endemik seperti Malaria dan DBD dengan mempromosikan empat pilar strategi pencegahan dan pengendalian, yakni pertama, memperkuat surveilans kasus dan surveilans vektor didukung dengan laboratorium yang memadai;
kedua, memperkuat penatalaksanaan penderita di fasilitas kesehatan; ketiga, meningkatkan pemberantasan vektor secara terpadu bersama masyarakat; dan keempat, memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak dalam pencegahan dan penanggulangan KLB.

Pada tahun 2023, jumlah kasus penyakit malaria mengalami penurunan sebanyak 6.968 dengan kasus kematian
sebanyak 4 orang dibandingkan dengan 2022 sejumlah 15.812 kasus dengan 9 kematian. Hal yang sama juga untuk kasus DBD Tahun 2023 di mana mengalami penurunan menjadi 2.652 kasus dengan jumlah kematian 15 kasus dibanding dengan Tahun 2022 sebanyak 3.376 kasus dengan 29 orang meninggal. Kita patut berbangga bahwa mulai tahun Oktober 2023 Pemerintah Pusat menetapkan NTT khususnya Kota Kupang sebagai salah satu lima daerah/kota untuk Piloct Project Implementasi Teknologi Wolbachia untuk mengatasi penyebaran penyakit DBD.

Kedua, Bidang Pendidikan dan Olahraga

Pemerintah Provinsi senantiasa berupaya meningkatkan akses dan mutu
pendidikan bagi setiap anak NTT pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan luar biasa yang tergambar dari besaran Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).

Pada tahun 2023, APK pada tingkat SMA/SMK/MA mengalami peningkatan sebesar 88,66 persen dibandingkan tahun 2022 86,00 persen. APM tingkat SMA/SMK/MA pun pada tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 2,15 menjadi 58,15 dari 56 persen pada tahun 2022.

Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan menengah dan pendidikan luar biasa, Pemerintah Provinsi NTT pada tahun 2023 telah mendirikan 3 SLB baru, 16 SMA Baru dan 17 SMK Baru. Hal ini diikuti dengan pembangunan sarana dan prasaran baru untuk meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan menengah dan luar biasa di daerah ini. Pada awal Juli lalu, kita juga telah mengangkat dan menyerahkan SK Gubernur bagi 1.143 Guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi tahun 2023 yang
ditempatkan pada semua SMA/SMK dan SLB di seluruh NTT sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan. Kita berharap penambahan tenaga guru PPPK ini dapat semakin meningkatkan kualitas pendidikan menengah dan pendidikan luar biasa di daerah ini. Sampai dengan saat ini, terdapat 1 SLB, 164SMA dan 35 SMK memiliki status akreditas A; 15 SLB, 217 SMA dan 137 SMK berstatus akreditasi B; serta 11 SLB, 177 SMA dan 111 SMK berstatus akreditasi C.

Dalam bidang olah raga, pada tahun 2023, para atlet asal NTT terus mencatatkan prestasi yang menggembirakan pada berbagai ajang olahraga, baik pada taraf nasional maupun internasional. Sebanyak 6 (enam) orang atlet asal NTT memperkuat Indonesia dalam ajang multi event Sea Games ke-32 Tahun 2023 di Kamboja dengan raihan prestasi 2 emas, 2 perak
dan 2 perunggu. Selain itu, sebanyak 2 orang atlet disabilitas asal NTT berpartisipasi dalam kontingen Indonesia di Asean Para Games ke-12 di Kamboja dengan mempersembahkan 2 medali emas dan 3 medali perak. Sebagai bentuk penghargaan kepada para atlet yang telah mengharumkan nama NTT di ajang PON XX Papua 2021, PEPARNAS XVI Papua 2021, SEA GAMES Kamboja 2023, dan ASEAN PARAGAMES 2023, Pemerintah Provinsi NTT telah menyerahkan bonus berupa rumah dan uang tunai pada pertengahan Februari 2024. Para atlet yang berpartipasi dalam keempat ajang tersebut dan tidak memperoleh medali tetap diganjari dengan bonus oleh Pemerintah Provinsi NTT. Hal ini diharapkan dapat memotivasi para atlet untuk semakin meningkatkan prestasi pada berbagai ajang untuk mengharumkan nama daerah ini.

Pada bulan September nanti 188 atlet NTT akan bertanding di 25 cabang Olahraga pada PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara. Saya mengharapkan dukungan doa dari seluruh masyarakat NTT agar para atlet kita yang berlaga nantinya dapat mencapai hasil yang optimal dan mengharumkan nama daerah di kancah pesta olahraga nasional terbesar tersebut. Sebagaimana diketahui, KONI Pusat telah menetapkan Provinsi NTT bersama dengan Provinsi NTB sebagai tuan rumah bersama PON XII Tahun 2028. Keberhasilan sebagai tuan rumah nantinya tentu diharapkan dapat diikuti dengan keberhasilan prestasi di arena pertandingan nantinya.

Ketiga Bidang Pariwisata

Sebagai salah satu tujuan destinasi pariwisata favorit nasional maupun internasional, Pemerintah Provinsi NTT terus mendorong pengembangan objek
wisata baik alam, budaya maupun buatan melalui dukungan penganggaran, kebijakan dan promosi untuk meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan ke daerah ini yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2023, jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara ke NTT
mengalami peningkatan sebesar 1.624.891 orang dengan lama kunjungan 2,01 hari dibandingkan tahun 2022 sebesar 1.189.149 orang atau meningkat sebesar 36,64 persen. Hal ini diikuti dengan peningkatan jumlah hotel dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di mana pada tahun 2023 jumlah hotel di NTT sebanyak 601 dengan jumlah kamar 29.698 dan tingkat hunian hotel berbintang 42,23 persen dan hotel nonbintang 16,93 persen diibanding tahun 2022 sebanyak 527 hotel, 16.946 kamar serta TPK hotel berbintang dan nonbintang masisng 39,83 persen dan 15,07 persen.

Dalam rangka meningkatkan promosi pariwisata melalui berbagai event Pariwisata, Pemerintah Provinsi juga membangun kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti
dengan pendanaan CSR untuk Sunset Lasiana Festival Tahun 2024 dengan dana CSR PT. Jamkrida NTT dan Partisipasi Kegiatan pada Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) Tahun 2024 di Bali dengan dana CSR Bank Indonesia Perwakilan NTT. Selain itu, 5 (lima) Festival yakni Festival Bale Nagi di Kabupaten Flores Timur, Festival Pesona Kebangsaan di Kabupaten Ende, Festival
Wolobobo di Kabupaten Ngada, Festival Golo Koe di Kabupaten Manggarai Barat dan Festival Lamaholot di Kabupaten Lembata masuk dalam agenda Karisma Event Nusantara yang diagendakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Daya tarik pariwisata NTT semakin semakin mendapat pengakuan melalui penganugerahan beberapa objek wisata NTT dalam ajang kompetisi nasional maupun internasional. Desa Wisata Fatumnasi di Timor Tengah Selatan dan Desa Wisata Tiworiwu (Kampung Megalith Bena) di Kabupaten Ngada masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Tahun 2024, Desa Wae Rebo di Manggarai terpilih sebagai salah satu kota kecil (desa) tercantik di dunia Tahun 2024 versi Majalah Internasional Spectator Index dan peringkat kedua kota kecil terindah di dunia Tahun 2024 oleh Media Inggris TimeOut serta Pulau Sumba masuk dalam daftar destinasi wisata terbaik untuk dikunjungi di Tahun 2024 versi CNN Travel.

Keempat Bidang Pertanian

Pertanian Tanaman Pangan
menjadi motor penggerak ekonomi daerah dengan sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB NTT. Pemerintah Provinsi terus berupaya untuk mengembangkan komoditas-komoditas pertanian di NTT seperti jagung, padi, holtikultura serta tanamantanaman perkebunan melalui upaya intensifikasi, ekstensifikasi dan pemanfaatan teknologi untuk mengoptimalkan produktivitas
hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Pada tahun 2023, Nilai Tukar Petani (NTP) kita mengalami kenaikan sebesar 96,83 persen dibandingkan tahun 2022 95,41 persen. Untuk meningkatkan produktivitas jagung dan padi, pada tahun 2023 pemerintah memberikan bantuan benih padi inbrida ke-19 Kabupaten untuk dikembangkan pada lahan seluas 15.000 hektar dan benih jagung hibrida untuk 5 kabupaten dengan luas lahan tanam 2.500 ha.

Pada tahun 2023, luas panen lahan padi mencapai 184.699 hektar (ha) dengan produktivitas 41,52 kuintal atau 4,152
ton per hektar dan hasil Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 766.810 ton, naik dibandingkan tahun 2022 sebesar 183.092 ha dengan produktivitas 41,29 kuintal atau 4,129 ton per ha dan hasil GKG 756.050 ton. Sementara itu luas lahan panen Jagung pada tahun 2023 sebesar 259.940 ha dengan produktivitas 24,94 kuintal atau 2,494 ton per ha dan hasilkan 648.305 ton pipilan kering.

Pemerintah Provinsi juga terus mendorong upaya peremajaan dan internsifikasi untuk tanaman-tanaman perkebunan seperti kopi, kelapa, jambu mente, kakao dan lain sebagainya.
Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, pada tahun 2023 Pemerintah melakukan intervensi
untuk optimalisasi lahan kosong atau lahan pekarangan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta peningkatan pendapatan keluarga melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) / Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk 140 Kepala Keluarga. Program ini bertujuan untuk peningkatan pendapatan dan kesejahterasan keluarga/rumah tangga dalam hal ini mengurangi pengeluaran belanja dalam rumah tangga khususnya untuk membeli sayur sehingga anggaran tersebut dapat membeli ikan atau telur sebagai sumber protein untuk mengatasi stunting dan juga untuk mengendalikan laju inflasi.

Kelima Bidang Peternakan

Pemerintah melalui Dinas Peternakan Provinsi NTT terus berupaya meningkatkan produktivitas peternakan melalui pembibitan peternakan di berbagai instalasi peternakan milik Pemerintah seperti Instalasi Sumlili dan Tarus di Kabupaten Kupang, Instalasi Besipae Kabupaten TTS, Instalasi Boawae Kabupaten Ngada, Instalasi Loura Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Instalasi Kondamaloba Kabupaten Sumba Tengah. Pengembangan pembibitan ternak di instalasi-instalasi ini terus gencar dilakukan selain sebagai tempat edukasi kepada masyarakat juga berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah untuk memperkuat kemampuan fiskal daerah.

Sebagai salah satu daerah penghasil ternak nasional, pada tahun 2023, kita melakukan ekspor sapi ke luar daerah
mencapai 67.163 ekor, sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 74.880 ekor. Selanjutnya, ekspor ternak kerbau pada tahun 2023 sebanyak 5.715 ekor, alami peningkatan dibanding tahun 2022 4.030 ekor. Sementara itu, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) mengalami kenaikan dari 108,30 tahun 2022 menjadi 110,48 di tahun 2023.

Dalam rangka menjaga dan melindungi kualitas kesehatan hewan ternak di NTT, pemerintah melakukan upaya-upaya
preventif maupun kuratif. Untuk mengatasi penyakit ASF pada ternak babi yang terjadi sejak tahun 2020, Pemerintah Provinsi tetap memberlakukan Instrusi Gubernur No.01/Disnak/2021 tentang Pemberian ijin terbatas pemasukan dan pengeluaran ternak babi potong, babi bibit dan Produk babi (segar dan olahan) maupun hasil ikutan lainnya dari dan ke Provinsi NTT serta wilayah Kabupaten/Kota se NTT, melakukan deteksi virus ASF dengan memanfaatkan tiga (3) alat deteksi virus ASF Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) yang masing-masing ditempatkan di pulau Timor, Flores dan Sumba serta peningkatan kapasitas petugas puskeswan dan juga peningkatan kapasitas petugas laboratorium. Dalam rangka penanganan PMK, kita telah
mengeluarkan aturan terbaru yakni Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku di NTT.

Sementara itu terkait dengan penanganan rabies, melalui koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat dan mitra kerja, pada tahun 2024 kita mendapatkan bantuan 400.000 dosis vaksin rabies yakni dari pemerintah pusat melalui BNPB 200.000 dosis vaksin dan dari Pemerintah Australia 200.000 dosis. Kita juga mendatangkan Tim Ahli dari Melbourne University untuk membuat suatu model Pengendalian dalam penanganan rabies di NTT khususnya Pulau Timor.

Keenam, Bidang Kelautan dan Perikanan

Realisasi perikanan tangkap pada tahun 2023 sebesar 191.232 ton, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 171.837 ton. Sementara itu, untuk perikanan budidaya, realisasinya juga meningkat dari 12.163 ton tahun 2022 menjadi 19.287 ton tahun 2023. Dengan mengoptimalkanruang fiskal yang ada, Pemerintah Provinsi setiap tahunnya berupaya menganggarkan pemberian stimulan berupa bantuan pemberdayaan untuk masyarakat nelayan berupa kapal penangkapan ikan 3 GT, 1 GT, Ketinting, beserta alat penangkapan ikan, sampan dan coolbox. Bantuan serupa seperti ini juga diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan. Selanjutnya,upaya peningkatan realisasi perikanan budidaya dilakukan dengan
perbaikan atau revitalisasi instalasi perbenihan untuk menyokong
ketersediaan benih bagi masyarakat.
Selain itu, rumput laut di NTT sebagai komoditi unggulan terus dikembangkan secara intensif dan ekstensif, mengingat
potensi pengembangan rumput laut seluas sekitar 53 ribu hektar dan baru dimanfaatkan 11 ribu hektar atau sekitar 20 persen.

Pada tahun 2023, Pemerintah Provinsi memberikan stimulan berupa
bantuan perlindungan sosial di 3 (tiga) lokasi yaitu Kabupaten Kupang, Sabu Raijua dan Lembata kepada 30 (tiga puluh) kelompok berupa sarana budidaya Rumput Laut (tali dan bibit).

Produksi rumput tahun 2023 mencapai 1.559.594 ton basah, naik dari tahun 2022 1.403.336 ton basah. Dan pada tahun 2023, Pemerintah Provinsi NTT memperoleh penghargaan dari
Kementerian Perikanan dan Kelautan sebagai sebagai Produsen Rumput Laut terbesar kedua setelah Provinsi Sulawesi Selatan.

Cuaca, kualitas air laut dan lahan di NTT juga sangat mendukung produksi garam berkualitas tinggi dengan kadar NaCl mencapai 96 persen. Total luas lahan garam di seluruh NTT adalah sekitar 27 ribu hektar di mana yang baru dimanfaatkan 15 ribu hektar atau sekitar 60 persen. Pemanfaatan lahan untuk garam ini dilakukan oleh masyarakat untuk garam rakyat serta investor untuk garam industri. Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) yang tersebar di seluruh NTT pada tahun 2023 mengalami kenaikan yang signifikan yakni 85,09 persen sebesar 39.677.235ton dibanding tahun 2022 5.912.266 ton. Peningkatan ini tak lepas dari upaya perbaikan Sarana dan Prasarana untuk Pugar yang dilakukan Pemerintah pasca Badai Seroja.

Ketujuh, Bidang Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur
merupakan salah satu prioritas pembangunan NTT untuk meningkatkan konektivitas antara wilayah dan memperlancar transportasi barang, jasa dan manusia. Sampai dengan saat ini,
dari Panjang Jalan Provinsi mencapai 2.687,31 Km dengan kondisi Jalan Mantap mencapai 73,25 persen atau 1.941,125 km. Sesuai dengan kondisi fiskal daerah, pada tahun 2023 dilakukan perbaikan jalan Provinsi sejumlah 42,115 km yang bersumber dari dana Pinjaman SMI, DAU Spesific Grant, DAK dan Dana Bagi Hasil.

Pemerintah Provinsi juga terus meningkatkan akses masyarakat terhadap kebutuhan air melalui pembangunan embung dan saluran irigasi. Pada tahun 2023, kita sudah membangun 7 embung dan cakupan Cakupan Daerah Irigasi kewenangan Provinsi yang sudah ditangani mencapai 58,26 persen atau dengan Luas 35.147,47 Ha. Sampai dengan saat ini, Kepala Keluarga (KK) yang mampu mengakses air minum layak tingkat Provinsi mencapai 76,76 persen atau 15.689 KK dari total 20.439 KK.

Kedelapan, Bidang Ivestasi, Perindustrian, Perdagangan, UMKM dan Koperasi

Investasi merupakan salah satu sektor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTT, membuka lapangan pekerjaan yang pada hilirnya dapat mengurangi angka kemiskinan di daerah ini. Total realisasi investasi di NTT pada tahun 2023 mencapai sekitar 5,246 triliun rupiah atau 98,81 persen dari Target 5,310 triliun rupiah, dengan rincian PMA sebesar Rp. 1,839 triliun rupiah dengan 466 proyek kegiatan investasi dan PMDN 3,407 triliun rupiah dengan 2.350 proyek/kegiatan investasi. Realisasi ini meningkat dibandingkan tahun 2022 sebesar 5,124 triliun rupiah.

Realisasi penerbitan perizinan pada tahun 2023 juga mengalami kenaikan sebesar 7.703 izin dibandingkan tahun 2022 6.626 izin. Sementara pada tahun 2023 dan 2024 terdapat 5 kabupaten/kota yang mendirikan Mall Pelayanan Publik yakni Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ngada, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Sikka sehingga sudah ada 6 kabupaten/kota, (ditambah Kabupaten Belu yang sudah memiliki MPP sejak tahun 2022) dari 22 Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT.

Dalam rangka mendorong peningkatan investasi daerah dan mempermudah pelayanan pemberian izin, Pemerintah Provinsi terus berupaya melakukan terobosan dan inovasi dengan
memberikan kemudahan pelayanan perizinan berusaha kepada pelaku usaha melalui penerbitan dokumen izin tanpa pungut biaya, proses pelayanan penerbitan izin secara cepat dengan menggunakan system pelayanan secara elektronik; memfasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi pelaku usaha; melakukan upaya jemput bola untuk fasilitasi dan pendampingan pengurusan Nomor Induk Berusaha dan Perizinan Berusaha; serta mempercepat pelayanan ijin dengan menerapkan Sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA) dan juga melayani pelayanan perizinan secara manual Front Office pada DPMPTSP Provinsi NTT.

Pemerintah juga terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan sektor industri, terutama diarahkan pada peningkatan kualitas produk UMKM sehingga dapat bersaing dengan produk dari luar. Pada tahun 2023, Pemerintah Provinsi memfasilitasi 47 Pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk mendapatkan Merek/Paten Hak Kekayaan Intelektual (HKI) serta memfasilitasi peningkatan kapasitas UMKM di beberapa kabupaten/kota termasuk pelatihan digital marketing agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai aplikasi digital untuk memasarkan produk-produknya. Juga memfasilitasi Para Pelaku UMKM untuk mendaftarkan produk-produknya dalam Katalog Elektoronik Lokal (e-Purchasing) Belanja Langsung Pengadaan Barang dan Jasa.

Jumlah penyedia dalam katalog elektronik lokal ini terus meningkat pada tahun 2023 yakni sejumlah 171 penyedia dari sebelumnya 110 pada tahun 2022. Selanjutnya, jumlah Koperasi yang berbadan hukum juga semakin meningkat di mana pada tahun 2023 terdapat tambahan tiga koperasi yang berbadan hukum sehingga total koperasi yang sudah memiliki legalitas mencapai 3.692 dan 600 koperasi digital dari total 4.295 Koperasi yang ada di daerah ini. Kita patut berbangga karena 4 koperasi asal daerah NTT yang masuk kategori koperasi primer nasional, yakni KSP Kopdit Pintu Air, Koperasi TLM Indonesia, Koperasi Nasari dan KSP Kopdit Swastisari. Pemerintah Provinsi terus mendorong peningkatan
kapasitas pengurus, anggota serta kelembagaan koperasi melalui berbagai kegiatan pelatihan.

Dalam rangka mengendalikan Inflasi daerah, sejak tahun 2023 sampai dengan tahun 2024, Pemerintah Provinsi juga terus menggelar kegiatan Pasar Murah Bersubsidi di beberapa Kabupaten/Kota di antaranya Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Ngada, Flores Timur, Sikka, Sumba Timur dan Sumba Barat Daya.

Sektor perdagangan juga mengalami perkembangan yang positif. Pada tahun 2022, nilai ekspor NTT sebesar 37,9 juta US$ dan di tahun 2023 meningkat menjadi 74,086 juta US$.

Kesembilan, Bidang Ketenagakerjaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Untuk meningkatkan komptensi tenaga kerja, Pemerintah Provinsi terus melakukan pelatihan keterampilan berbagai bidang kompetensi. Pada tahun 2023, Pemerintah Provinsi memfasilitasi pelatihan keterampilan kepada 256 orang dengan 72 orang sudah mengikuti uji kompetensi, 94 sudah bekerja di perusahaan dan yang lainnya membuka usaha sendiri. Pada tahun 2023, Pemerintah Provinsi dalam kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai pemangku terkait memfasilitasi keberangkatan 1.882 PMI NTT sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Pemerintah Provinsi terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk meminimalisir kasus PMI Non Prosedural asal NTT.
Karena sampai dengan tanggal 5 Agustus 2024, dari total 68 jenazah pekerja migran asal NTT yang dipulangkan, 67 orang diantaranya adalah pekerja migran ilegal/non prosedural.

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa, Pemerintah Provinsi sejak tahun 2022 sampai dengan 2024 terus mendorong peningkatan kinerja Balai Teknologi Tepat Guna Pemprov NTT yang dapat memproduksi berbagai jenis peralatan sederhana namun bermanfaat tinggi untuk masyarakat desa seperti mesin perontok padi, pengering kelor, pemipil jagung, pencacah rumput untuk menjadi pakan ternak, biogas dari kotoran hewan, pemarut kelapa, pemeras santan. Juga memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas aparat desa dan tim PKK desa.

Pada tahun 2023, dari total 3.137 desa di NTT, terdapat 1.476 desa yang telah memiliki BumDes dari atau bertambah 24 BumDes dibandingkan tahun 2022 hanya 1.454 BumDes.

Ralisasi Dana Desa juga mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2023 yakni sebesar 99,83 persen disbanding tahun 2022 99,79 persen.

Kesepuluh, Bidang Reformasi Birokrasi

Pemerintah berkomitmen terus melanjutkan Reformasi Birokrasi (RB) untuk mewujudkan “birokrasi berkelas dunia 2024.” Berbagai kebijakan telah dilakukan, antara lain melakukan penilaian mandiri RB dan SAKIP, peningkatan kompetensi ASN, pelelangan jabatan pimpinan tinggi secara terbuka, penerapan Standar ISO 9001-2015 dan digitalisasi pemerintahan melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).

Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi NTT terus meningkat dari 63,10 poin di tahun 2022 menjadi 66,18 di tahun 2023. Sejalan dengan itu, Indeks Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur juga menunjukkan kinerja yang positif, dari 2,81 pada tahun 2022 menjadi 3,60 pada tahun 2023.

Terkait akuntabilitas kinerja, Hasil evaluasi AKIP Pemerintah Provinsi NTT pada tahun 2023 menunjukan nilai sebesar 64,59 dengan predikat Baik yang menunjukkan bahwa implementasi akuntabilitas kinerja pada perangkat daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur masuk dalam predikat BAIK.

Pemerintah juga senantiasa memperbaharui tata kelola keuangan agar transparan dan akuntabel. Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Provinsi NTT tahun 2023, BPK RI kembali memberikan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dalam rangka menerapkan sistem tata kelola yang bersih, transparan dan akuntabel, Pemerintah terus berupaya memperbaiki skor Monitoring Centre for Prevention (MCP) yang merupakan sistem pencegahan korupsi terintegrasi dari KPK RI di mana pada tahun 2022, skor MCP Pemerintah Provinsi sebesar 77,47 persen dan meningkat jadi 85,01 persen di tahun 2023.

Selama setahun memimpin dan mengawal proses transisi kepemimpinan di daerah ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat bermakna dalam perjalanan karier saya sebagai seorang birokrat. Pada kesempatan yang berbahagia menyongsong peringatan kemerdekaan tahun ini, perkenankanlah saya mewakili jajaran pemerintah Provinsi NTT menyampaikan terima kasih atas kepercayaan serta dukungan seluruh rakyat bagi kami selama hampir setahun ini.

“Sekali lagi, waktu setahun tentunya bukan waktu yang lama untuk mengurai dan menyelesaikan berbagai permasalahan daerah ini. Namun melalui koordinasi, kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, kami terus berupaya optimal untuk menyelesaikan berbagai agenda-agenda pembangunan sesuai dengan tugas dan kewenangan Penjabat Gubernur sebagaimana diamanatkan oleh regulasi. Saya
menyadari bahwa masih ada kekurangan di sana-sini, masih ada hal-hal yang belum memuaskan,”bebernya.

Lebih lanjut kata dia, bersama Sekretaris Daerah Provinsi NTT dan Seluruh Jajaran Pemerintah Provinsi NTT dengan tulus menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

✓ Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo yang telah
mempercayakan saya untuk mengemban amanah sebagai Penjabat Gubernur Provinsi NTT serta seluruh Jajaran Kabinet Indonesia Maju yang terus memberi perhatian khusus bagi masyarakat dan pembangunan NTT.
✓ Anggota DPR/DPD asal NTT Periode 2019-2024 yang telah memberi perhatian bagi pembangunan daerah ini.
✓ Pimpinan, Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota seNTT Periode 2019-2024 atas dukungan dan kemitraan dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan di daerah Para Bupati dan Walikota se-NTT atas dukungan, kerja sama dan komitmen dalam memajukan daerah ini.
✓ Unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTT yang telah dan terus bersinergi bersama Pemerintah Provinsi dalam membangun daerah ini.
✓ Seluruh Masyarakat NTT warga Flobamorata yang kami cintai, para tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan dan pemuda, para sesepuh NTT, perguruan tinggi, badan dan lembaga Internasional atas berbagai sumbangan bermakna yang telah dan terus diberikan kepada Pemerintah dalam membangun dan memajukan daerah ini.
✓ Rekan-rekan wartawan baik media cetak, maupun media elektronik yang telah dan senantiasa mengontrol pemerintah, mengedukasi masyarakat dan memperluas informasi pembangunan.

“Saya bersama jajaran Pemerintah Provinsi NTT juga memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat NTT dan semua pemangku kepentingan terkait atas partisipasi dan kerja keras kita semua dalam Penyelenggaraan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 14 Februari lalu sehingga proses demokrasi ini dapat kita lalui dengan aman, lancar dan sukses,”jelasnya.

“Saat ini, kita sedang memasuki tahapan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024 baik Gubernur dan Wakil Gubernur maupun Bupati/Wakil Bupati, Wali Kota Wakil Wali Kota. Saya mengajak
seluruh masyarakat NTT untuk dapat mendukung dana menyukseskan seluruh proses tahapan Pemilukada ini dalam suasana kegembiraan dan persaudaraan. Pilihan politik boleh beda, tapi kita tetap satu dan bersaudara dalam satu ikatan
Flobamorata. Kita percaya para penyelenggara Pemilu dalam hal
ini KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, Panitia Ad Hock, Badan Pengawas Pemilu Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pengawas Pemilu Lapangan dengan didukung aparat Polri dan TNI akan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan amanat Undang-Undang untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut pada 27 November mendatang,”tambahnya.

“Mari kita terus satukan langkah dan tekad untuk NTT Maju dan Sejahtera menuju masyarakat adil dan sejahtera,”pungkasnya. ***