Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ke-4 di NTT

oleh -57 Dilihat

Suara-ntt.com, So’E-Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef yang berlokasi di Desa Oenino, Kecamatan Oenino Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 2 Oktober 2024 pagi.

Bendungan Temef merupakan bendungan ke-4 di Nusa Tenggara Timur yang diresmikan oleh Presiden Jokowi. Sebelumnya beliau meresmikan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Raknamo di Kabupaten Kupang, dan Napun Gete di Kabupaten Sikka.

Dalam acara peresmian itu, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto, dan Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan, Seperius Edison Sipa.

Presiden Jokowi mengatakan, air merupakan kebutuhan sangat vital dalam kehidupan sehari-hari, utamanya di Provinsi NTT. Dengan air, masyarakat bisa menanam padi, singkong, jagung, dan makanan pokok lainnya.

“Kunci kemakmuran di NTT adalah air. Tanpa air jangan membayangkan Provinsi NTT kita ini akan makmur dan sejahtera. Oleh sebab itu, pemerintah dalam 10 tahun ini telah selesai membangun 4 bendungan di NTT, yaitu Rotiklot, Raknamo, Napun Gete, dan sekarang Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan,” kata Presiden Jokowi.

Bendungan Temef dibangun selama 7 tahun mulai tahun 2017 hingga 2024. Dengan luas genangan 299 hektare (ha) dan bisa menampung air 45 juta m2. “Bendungan Temef ini bisa mereduksi banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka. Dengan biaya Rp 2,7 triliun, Bendungan Temef bisa mengairi 4.500 ha sawah, sangat besar sekali,”ungkap Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, setelah Bendungan Temef selesai dibangun, maka airnya akan segera terisi dan diperkirakan mencapai 100 persen pada Januari 2025. “Jadi Pak Bupati manfaatkan betul Bendungan Temef ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kita di Timor Tengah Selatan dan juga masyarakat sekitarnya,” pesan Presiden Jokowi.

Mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia menerangkan, Bendungan Temef memiliki manfaat sumber air baku dengan kapasitas 131 liter per detik, dapat mengaliri irigasi seluas 4.500 ha, mereduksi banjir seluas 3.750 ha, dan meningkatkan indeks pertanaman dari semula 150% menjadi 250%.

“Manfaat langsung lainnya adalah pengendalian banjir. Kalau untuk irigasi, sudah ada saluran eksisting yang sudah fungsional, ada irigasi potensial dan pasti akan kita lanjutkan. Kita perlu optimalkan fungsi bendungannya,” jelas Dirjen Bob.

Sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi tentang 4 bendungan yang sudah selesai dibangun di Provinsi NTT pada kurun 2015-2024, pada tahun berikutnya, masih ada 2 bendungan lagi yang akan diselesaikan oleh Kementerian PUPR, yaitu Bendungan Manikin dan Bendungan Mbay. “Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikannya, mudah-mudahan bisa tahun depan,” kata Dirjen Bob.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Fernando Rajagukguk menjelaskan, Bendungan Temef ini merupakan bendungan terbesar yang telah dibangun di Provinsi NTT. Sehingga, diharapkan keberadaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Ke depannya, harapan kami Bendungan Temef dapat dimanfaatkan secara optimal, terutama untuk peningkatan produktivitas pertanian, dan suplai air baku bagi masyarakat. Dan juga dapat mengendalikan genangan banjir yang juga kerap terjadi,” harap Fernando.

Turut hadir dalam peresmian ini, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Kepala BWS Nusa Tenggara II Fernando Rajagukguk, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho, dan Direktur Utama Indra Karya Gok Ari Joso Simamora. ***