Berita Bantahan Survei Pilkada Kota Kupang oleh Indikator Politik Indonesia

oleh -209 Dilihat

Suara-NTT.com, Kupang-Pimpinan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanudin Muhtadi, membantah adanya rilis hasil survei terkait Pilkada Kota Kupang 2024 yang mengatasnamakan lembaganya. Pernyataan ini disampaikan Burhanudin sebagai tanggapan atas beredarnya informasi hasil survei yang mencatut nama Indikator.

“Aneh ini. Kami tidak merilis survei Kota Kupang. Kami memang punya hasil survei Kota Kupang, tapi hasilnya tidak seperti di link berita ini,” kata Burhanudin pada Sabtu (12/10) malam via telepon. Link berita yang dimaksud adalah laporan dari salah satu media yang menyebut pasangan Christian Widodo-Serena Francis memimpin bursa Pilwalkot Kupang dengan angka elektabilitas tertinggi.

Lebih lanjut, Burhanudin menegaskan bahwa Indikator tidak pernah merilis hasil survei Pilkada Kota Kupang dan informasi dalam pemberitaan tersebut tidak benar. “Saya pastikan, hasil survei yang mengatasnamakan Indikator di atas tidak sesuai dengan temuan survei kami di Kota Kupang,” tegas Burhanudin.

Ia juga menambahkan bahwa data tersebut fiktif dan ada pihak tertentu yang sengaja menggunakan nama Indikator untuk kepentingan elektoral tertentu. “Silakan ditulis bantahan saya,” tegasnya kepada media.

Sebagai informasi, sebelumnya beredar di media lokal dan nasional hasil survei yang menyebutkan pasangan Christian Widodo-Serena Francis unggul dari semua pasangan calon dengan elektabilitas 38,12 persen. Sementara posisi kedua ditempati pasangan Jonas Salean-Sukardan Aloysius dengan 35,10 persen. Pasangan lainnya berada di urutan berikut: Jefri Riwu Kore-Lusia Adinda Lebu Raya (10,23 persen), Alex Funay-Isyak Nuka (7,29 persen), dan George Hadjoh-Theodora Ewalda Taek (4,22 persen).

Dalam data yang beredar, tidak dicantumkan metodologi survei, teknik sampling, jumlah sampel, margin of error, maupun jumlah swing voters. Bahkan, survei tersebut juga menyebutkan pasangan Christian Widodo-Serena Francis unggul dalam popularitas dengan 52,91 persen, melebihi empat kandidat lainnya.

Burhanudin memastikan bahwa survei tersebut tidak berasal dari lembaganya dan mengingatkan publik untuk berhati-hati terhadap klaim yang tidak didukung dengan data resmi. (*)