Pasangan Christian Widodo-Serena Francis Siap Jadikan Kupang sebagai Kota Pendidikan melalui Gerakan Literasi

oleh -43 Dilihat
Oplus_0

Suara-ntt.com, Kupang-Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang periode 2024-2029, dr. Christian Widodo dan Serena Francis, mengungkapkan komitmen mereka untuk menjadikan Kota Kupang sebagai Kota Pendidikan melalui Gerakan Literasi. Pasangan ini menyadari tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan di Kota Kupang, termasuk rendahnya mutu pendidikan dan minat baca masyarakat, sehingga berkomitmen untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Lokus Gerakan Literasi Gerakan literasi yang diusung Christian-Serena akan difokuskan pada tiga lokus utama, yaitu: Keluarga, Sekolah dan Masyarakat.

Tantangan Pendidikan Kota Kupang mereka memaparkan sejumlah tantangan yang harus diatasi, antara lain: Rapor mutu pendidikan Kota Kupang yang selalu merah setiap tahun, khususnya dalam hasil Asesmen Nasional bidang literasi, numerasi, dan sains yang diselenggarakan oleh Kemendikbud.

Akses dan minat baca pelajar serta masyarakat yang rendah akibat disrupsi digital. Kemudian terdapat ribuan anak SD hingga SMP di Kota Kupang yang belum bisa atau belum lancar membaca.

Strategi Gerakan Literasi Untuk menjawab tantangan tersebut, pasangan ini merumuskan sejumlah strategi guna membangun ekosistem literasi yang kuat, dengan fokus pada penguatan peran keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut beberapa langkah strategis yang akan dilakukan antara lain sosialisasi Masif Gerakan Literasi Dini bagi Keluarga.

Gerakan ini akan melibatkan RT/RW, PKK Kelurahan, Gereja, Masjid, Pura, Wihara, dan bekerja sama dengan komunitas penggerak literasi di Kota Kupang. Fokus utamanya adalah literasi dini untuk keluarga, terutama bagi pasangan suami istri baru.

Penguatan Gerakan Literasi Sekolah
Pengadaan pojok baca, penataan perpustakaan, serta pelatihan guru PAUD, SD, dan SMP tentang pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Tahapan yang diusulkan meliputi pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Dana untuk program ini bisa berasal dari BOSP (Biaya Operasional Satuan Pendidikan) atau melalui intervensi Pemkot.

Penguatan Taman Baca Masyarakat (TBM) dan Komunitas Literasi
Christian-Serena menyoroti keberadaan TBM dan komunitas literasi yang selama ini berjalan tanpa dukungan dana memadai. Mereka berkomitmen untuk mendata dan memperkuat TBM serta komunitas literasi melalui program Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kupang. Perpustakaan keliling yang selama ini jarang digunakan akan diaktifkan kembali, bersama dengan program lainnya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Target Satu Taman Baca Per Kelurahan
Pasangan ini menargetkan minimal satu taman baca di setiap kelurahan, dengan melibatkan anak-anak muda sebagai penggerak literasi di daerah masing-masing.

Penyediaan Area Baca Umum di Pusat Keramaian. Peningkatan kecakapan literasi masyarakat dilakukan melalui pembukaan area baca umum di tempat-tempat strategis. Ini juga menjadi fondasi penting untuk mendukung terciptanya smart city, karena smart people adalah kunci dari kota yang cerdas.

Perda Gerakan Literasi Kota Kupang Untuk mewujudkan semua program tersebut, Christian Widodo dan Serena Francis merencanakan penyusunan Peraturan Daerah (Perda) Gerakan Literasi Kota Kupang. Perda ini bertujuan menghubungkan peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam gerakan literasi, sehingga bersama-sama dapat bergerak menuju visi Kota Kupang sebagai Kota Pendidikan.

Pasangan ini optimis bahwa melalui gerakan literasi yang terstruktur dan kolaboratif, Kota Kupang akan mampu meningkatkan mutu pendidikan serta membangun generasi muda yang cerdas dan berdaya saing di masa depan. ***