Suara-ntt.com, Kupang-Debat pertama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) akan digelar pada Rabu (23/10/24). Calon Gubernur NTT nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema, mengungkapkan kesiapan dirinya bersama pasangannya, Jane Natalia Suryanto untuk beradu visi-misi dalam debat yang akan berlangsung besok.
“Saya dan Jane sudah menyiapkan diri dengan baik. Kami siap untuk bertarung dan menjelaskan visi misi kami tentang pelayanan publik,” ujar Ansy pada Selasa (22/10/24).
Debat kali ini akan mengangkat tema utama Pelayanan Publik, dengan empat subtema penting, yakni: Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN, Reformasi Birokrasi, Penegakan Hukum dan HAM yang Berkeadilan, serta Stabilitas Politik dan Keamanan.
Ansy Lema, mantan anggota DPR RI, menekankan bahwa pelayanan publik adalah isu fundamental yang menyentuh berbagai kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, dan papan. Selain itu, kebutuhan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, listrik, keamanan, dan infrastruktur juga menjadi hal penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat NTT.
“Pelayanan publik adalah fungsi utama pemerintahan. Berdasarkan Pasal 1 UU Nomor 25 Tahun 2009, pelayanan publik adalah kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan warga negara sesuai peraturan yang berlaku. Ini adalah kunci kesejahteraan masyarakat NTT,” tegasnya.
Meskipun pelayanan publik merupakan hal yang penting, Ansy mengakui bahwa pelaksanaannya di NTT masih jauh dari optimal. Berdasarkan laporan dari Ombudsman RI Perwakilan NTT, terdapat tiga masalah utama: belum adanya standar pelayanan, alur pelayanan yang rumit, dan tidak adanya unit pengaduan internal yang jelas.
“Mutu pelayanan yang berkualitas dan mudah belum terjadi di banyak instansi pemerintah di NTT. Oleh karena itu, harus ada standar pelayanan yang jelas dan SOP yang baik,” jelas Ansy.
Ia menekankan bahwa NTT membutuhkan pemimpin yang berorientasi pada pelayanan, dengan birokrasi yang bersih dan bebas dari konflik kepentingan. Ansy bersama Jane telah merancang program NTT Bersih-Melayani sebagai bagian dari program unggulan mereka.
“Kalau birokrasi mau bersih, maka pemimpinnya harus bersih. Saya adalah pemimpin yang bersih dan tidak punya konflik kepentingan,” pungkas Ansy, yang mengusung tagline “Manyala Kaka”. ***