Kunjungi Kampung Adat Takpala di Alor, Cagub NTT Ansy Lema Tegaskan Komitmen pada Pelestarian Budaya

oleh -132 Dilihat

Suara-ntt.com, Kalabahi-Di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi, adat istiadat sebagai wujud keberagaman budaya harus dijaga dan dilestarikan. Identitas kearifan lokal menjadi fondasi penting dalam membentuk kemajuan bangsa yang berkarakter.

Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema atau lebih dikenal dengan Ansy Lema, menegaskan komitmennya pada pelestarian budaya saat berkunjung ke Kampung Adat Takpala di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Sabtu (26/10/24). Dalam kunjungan tersebut, Ansy yang didampingi oleh pasangannya, Jane Natalia Suryanto, menyampaikan pentingnya menjaga tradisi dan kearifan lokal sebagai identitas masyarakat NTT.

“Kita harus peduli pada adat istiadat dan budaya. Kita tidak boleh lupa. Budaya adalah identitas, jati diri orang NTT. Kemajuan NTT harus merupakan kemajuan yang berkarakter budaya,” ujar Ansy.

Di Kampung Adat Takpala, terdapat tiga suku utama yaitu Suku Marang, Suku Aweni, dan Suku Kapitang, yang tinggal dalam rumah adat bernama Fala Foka. Kampung ini memiliki 13 rumah adat, termasuk Fala Foka, Kolwat (rumah perempuan dengan tingkat kesucian lebih tinggi), dan Kanuruat (rumah laki-laki yang hanya dibuka setahun sekali, menandai musim tanam baru).

Selain kearifan lokal, Kampung Adat Takpala juga dikenal dengan produk-produk UMKM yang dihasilkan oleh para perempuan penenun, seperti kain tenun khas Alor, pernak-pernik dari bahan alam, hingga perhiasan unik berbahan batu hitam, akar bahar, dan gading. Ansy menekankan pentingnya pariwisata berbasis budaya dan komunitas.

“Pariwisata NTT harus berbasis pada budaya. Segala bentuk kerajinan tangan yang dibuat oleh mama-mama ini adalah modal budaya yang kuat dan harus kita lestarikan. Kita perlu membuat ekosistem yang baik agar pariwisata berbasis budaya di NTT berkembang,” ungkap mantan Anggota DPR RI itu.

Namun, meskipun memiliki kekayaan budaya, Kampung Adat Takpala menghadapi tantangan serius dalam regenerasi penerus budaya. Jangkar Takpala, seorang tokoh adat, menyampaikan kekhawatirannya tentang minat generasi muda yang semakin berkurang dalam melestarikan adat istiadat, sebagian karena merasa gengsi mengenakan pakaian adat.

Menanggapi hal ini, Ansy Lema menegaskan bahwa kearifan lokal yang terkandung dalam Kampung Adat Takpala merupakan kebanggaan bagi masyarakat Alor dan layak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Ansy juga menyampaikan rencananya untuk memajukan pariwisata berbasis komunitas jika terpilih sebagai Gubernur NTT, memastikan bahwa pembangunan pariwisata tetap melibatkan masyarakat adat setempat.

“Ingat bahwa kita tidak boleh melupakan adat, tidak boleh melupakan budaya. Masyarakat adat harus kita rangkul, kita lestarikan. Merekalah yang menjadi penjaga keberlangsungan alam dan lingkungan. Pariwisata kita harus mengedepankan unsur adat dan budaya, juga ekologi. Inilah yang dinamakan NTT Berkarakter,” tutupnya. ***