Pemprov NTT Berkoordinasi Tangani Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

oleh -60 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Pemerintah Kabupaten Flores Timur bergerak cepat dalam menangani dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Minggu (3/11/2024) malam sekitar pukul 23.24 WITA. Erupsi ini menyebabkan peningkatan status Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi Level IV (AWAS) sesuai Surat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) No. 95.1.Lap/GL.03/BGV/2024.

Penjabat Gubernur NTT, Andriko, memimpin rapat koordinasi dengan perangkat daerah terkait dan Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk merumuskan langkah-langkah mitigasi cepat. Dalam pernyataannya, Andriko menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban dan menegaskan komitmen Pemprov NTT dalam memberikan bantuan seoptimal mungkin.

“Kami sangat berduka atas musibah ini. Tadi pagi kami telah melakukan koordinasi untuk merespon dampak erupsi ini, termasuk mendata rumah-rumah dan fasilitas umum yang terdampak, menyediakan air bersih, obat-obatan, serta memastikan ketersediaan tenaga kesehatan di lokasi,” ujar Andriko pada Senin, 4 November 2024.

Penjabat Gubernur juga menyebut bahwa Dinas Sosial, Bulog, dan Dinas Pendidikan telah diinstruksikan untuk memastikan penyaluran beras serta pelaksanaan sekolah darurat di daerah terdampak. Status Tanggap Darurat pun telah dikeluarkan oleh Bupati Flores Timur dengan masa berlaku hingga 31 Desember 2024, memungkinkan sinergi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam upaya penanggulangan.

Tiga kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Wulanggitang, Ile Bura, dan Titehena, melaporkan jumlah korban sebanyak 10 jiwa dan 53 orang mengalami luka-luka. Selain itu, terdapat kerusakan pada fasilitas pendidikan, rumah-rumah warga, serta fasilitas umum lainnya.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar tidak mendekati radius 7 km dari pusat erupsi serta menggunakan masker untuk menghindari dampak abu vulkanik.

“Kami mohon masyarakat mematuhi radius 7 km untuk keselamatan bersama. Besok tim dari BNPB, Kementerian Sosial, dan Kesehatan akan tiba di lokasi untuk berkolaborasi menangani dampak erupsi ini,” tegas Andriko. ***