Ansy-Jane Siap Wujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di NTT

oleh -116 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane), mengusung program strategis New Growth Center atau Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru untuk meningkatkan daya saing daerah. Program ini diharapkan menjadi solusi untuk mengangkat ekonomi NTT yang kini masih menjadi provinsi termiskin keempat di Indonesia.

“Pusat pertumbuhan baru ini akan kami bangun berdasarkan potensi, keunggulan, dan karakteristik setiap wilayah di NTT. Pewilayahan komoditi adalah kata kunci,” ungkap Ansy Lema saat berbicara di Kupang pada Kamis (21/11/2024) malam.

Pewilayahan Komoditi dan Industri Berbasis Potensi

Ansy menjelaskan, pewilayahan komoditi akan menjadi dasar dalam membangun industri berbasis keunggulan lokal. Sebagai contoh, komoditi kemiri di Alor serta rumput laut di Kabupaten Kupang, Flores Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, dan Sumba Timur akan dikembangkan untuk menciptakan nilai tambah melalui industri pengolahan.

Proses identifikasi potensi wilayah akan dilakukan melalui pola Survei, Identifikasi, dan Desain (SID) berbasis riset dan inovasi. Untuk itu, Ansy menegaskan pentingnya kolaborasi dengan dunia akademik dan pelaku usaha guna merancang industri yang sesuai dengan kebutuhan dan keunggulan daerah.

“Semuanya harus berbasis data riset. Survei dan identifikasi ini akan memetakan potensi tiap wilayah. Kampus dan dunia usaha punya peran penting karena mereka memahami kondisi NTT secara mendalam,” tambah lulusan Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Infrastruktur dan Insentif untuk Investasi

Guna mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru, pasangan Ansy-Jane berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, listrik, internet, hingga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hal ini menjadi prasyarat untuk menarik investor.

Ansy juga menyoroti perlunya insentif fiskal untuk mendorong investasi di kawasan industri strategis seperti Kawasan Industri Bolok di Kabupaten Kupang, Maurole di Ende, dan Kanatang di Sumba Timur. Namun, ia mengakui kawasan-kawasan tersebut masih memiliki banyak keterbatasan yang harus segera diatasi.

“Investor harus kita bawa untuk membangun industri pengolahan. Pola pikir tanam-petik-jual harus diubah menjadi tanam-petik-olah-jual, agar petani kita mendapatkan nilai tambah dan mampu bersaing,” tegas pria kelahiran Kupang ini.

Birokrasi Bersih dan Sistem Digital

Untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, pasangan Ansy-Jane berkomitmen menghadirkan birokrasi yang bersih dan efisien. Mereka berencana membangun sistem digital untuk mengurangi potensi kebocoran serta menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

“Kami tidak akan melakukan praktik KKN. Birokrasi yang bersih dimulai dari kepemimpinan yang bersih. Ini adalah janji kami kepada masyarakat NTT,” pungkas Ansy dengan penuh optimisme.

Dengan program ini, pasangan Ansy-Jane berharap mampu membawa perubahan besar bagi masyarakat NTT, menjadikan provinsi ini lebih sejahtera dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional. ***