Penjabat Gubernur NTT: Bersama Wujudkan Zero Stunting untuk Generasi Emas 2045

oleh -19 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, menegaskan komitmennya dalam percepatan penurunan angka stunting di Provinsi NTT melalui Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penurunan Stunting Terpadu (GKP2ST).

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Selasa (26/11/24), dengan agenda utama pemberian makan kepada anak asuh Penjabat Gubernur.

“Kegiatan yang kita laksanakan hari ini adalah gerakan kemanusiaan yang ditangani dengan hati untuk mewujudkan zero stunting di Provinsi NTT,” ujar Andriko.

Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan asupan gizi yang seimbang bagi anak-anak. “Makanan bergizi tidak harus mahal. Kita bisa memanfaatkan kekayaan sumber daya alam di sekitar kita. Dalam satu piring, berikan komposisi nasi, sayur, dan buah secara proporsional,” tambahnya.

Penjabat Gubernur juga mengajak semua pihak, termasuk stakeholder dan masyarakat, untuk berperan sebagai orang tua asuh demi mendukung program NTT Zero Stunting. “Rawat anak-anak kita agar tidak mengalami gangguan kognitif yang berdampak pada masa depan mereka. Ibu hamil dan menyusui juga harus menjalankan pola hidup sehat karena stunting bisa dicegah,” jelas Andriko.

Sementara itu, Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Ny. Santi Ambarwati melaporkan bahwa kegiatan ini melibatkan balita dari empat puskesmas di Kota Kupang, yakni Sikumana, Oesapa, Penfui, dan Oepoi. Anak-anak yang hadir merupakan balita dengan status berat badan tidak naik (underweight) atau berisiko stunting.

“Kegiatan hari ini tidak hanya berupa makan bersama, tetapi juga meliputi pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, penyuluhan kesehatan, konseling, dan pengobatan gratis. Dari 200 anak yang hadir, lima di antaranya sudah berhasil pulih dari kondisi buruk menjadi baik,” ungkap Ny. Santi.

Selain memberikan bingkisan kepada delapan anak secara simbolis, Penjabat Gubernur bersama Ketua TP PKK juga memantau langsung proses pengukuran dan penimbangan berat badan anak-anak.

Aleta Takene, seorang warga Fatukoa yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama karena anak-anak mendapatkan makanan bergizi. Kami berharap pemerintah bisa mengadakan acara seperti ini setiap tiga bulan sekali,” katanya.

Acara ini turut dihadiri oleh Staf Khusus Gubernur Bidang Pertanian Bernard de Rosari, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT dr. Hasto Wardoyo, Asisten Pemerintahan dan Kesra Bernadetha Usboko, serta perwakilan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).

Melalui kegiatan ini, diharapkan percepatan penurunan stunting di NTT dapat tercapai, sekaligus mempersiapkan generasi emas 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif. ***