Penjabat Gubernur NTT Tanam Pohon Balsa dan Asam di Desa Silu untuk Konservasi Lingkungan

oleh -46 Dilihat

Suara-ntt.com, Oelamasi-Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, melakukan penanaman anakan pohon balsa dan asam di Desa Silu, Kabupaten Kupang, pada Sabtu (11/1/25). Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan dan konservasi alam di wilayah tersebut.

Penanaman pohon tersebut turut didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT Ondy Siagian, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Frederik Koenunu yang juga menjabat sebagai Pembina Yayasan Gaharu Global Mandiri, Kepala Desa Silu Mikael Takel, serta Kelompok Masyarakat Binaan Yayasan Gaharu Global Mandiri.

Dalam sambutannya, Dr. Andriko menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk cinta dan syukur terhadap alam.

“Kita menanam pohon balsa dan asam ini sebagai upaya reboisasi, selain untuk konservasi dan menjaga sumber daya air. Ini adalah wujud nyata rasa syukur kita kepada bumi dan lingkungan,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti dampak positif penanaman pohon dalam menghadapi perubahan iklim yang dapat memicu bencana seperti kekeringan, banjir, dan tanah longsor. Menurutnya, kegiatan serupa harus menjadi budaya masyarakat dalam menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan alam.

“Penanaman pohon ini berdampak pada perbaikan iklim. Di area pantai kita menanam mangrove, sementara di perbukitan dan pegunungan kita tanam pohon seperti ini. Menjaga bumi tetap sehat adalah tanggung jawab kita bersama,” jelas Andriko.

Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Gubernur mengapresiasi Kelompok Masyarakat Binaan Yayasan Gaharu Global Mandiri yang turut berkontribusi dalam kegiatan tersebut.

Dorong Produktivitas Pangan dan Program Makan Bergizi Gratis

Selain konservasi lingkungan, Dr. Andriko menekankan pentingnya pemanfaatan lahan untuk meningkatkan produktivitas pangan.

“Saat ini sudah masuk musim hujan, mari kita manfaatkan lahan yang ada untuk menanam tanaman pangan seperti jagung dan padi gogo. Dengan demikian, kita dapat mendukung terciptanya swasembada pangan dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengaitkan hal tersebut dengan Program Makan Bergizi Gratis yang sedang dijalankan pemerintah. Menurutnya, sumber bahan pangan lokal harus diutamakan dalam mendukung program tersebut.

“Saya ingin agar sayuran berasal dari petani lokal, daging dan telur dari peternak, serta ikan dari hasil tangkap nelayan setempat. Ini akan menciptakan perputaran ekonomi yang positif di masyarakat,” tambahnya.

Dukungan dari Yayasan Gaharu Global Mandiri

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang juga Pembina Yayasan Gaharu Global Mandiri, Frederik Koenunu, menegaskan bahwa kegiatan penanaman pohon ini selaras dengan program pemerintah dalam pelestarian lingkungan.

“Urusan pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab kita semua,” ujar Frederik.

Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap kelestarian alam dan pemberdayaan potensi lokal dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. ***