Potensi Energi Matahari di Sumba Bisa Dipasok ke Jawa dan Sumatera

oleh -144 Dilihat

Suara-ntt.com, Waingapu-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, satu potensi besar yang dimiliki oleh pulau Sumba adalah panas matahari yang terbaik di Indonesia untuk energi listrik. Potensi ini bisa dipasok ke pulau Jawa dan Sumatera. Selain itu potensi ini sangat cocok untuk pengembangan sektor pertanian, peternakan dan industri di Sumba.

“Menurut hasil penelitian para ahli bahwa tenaga mataharinya sangat sempurna. Dari seluruh pulau di Indonesia, pulau ini punya tingkat panas paling baik sepanjang tahun. Ini potensi listrik dari energi baru terbarukan,”katanya ketika melakukan kunjungan kerja di daratan Sumba, Senin (7/9/2020).

Gubernur mengungkapkan, lima tahun lagi produk-produk industri yang memakai energi fosil sulit diterima lagi karena harus memakai energi baru terbarukan. Satu-satunya yang paling cepat untuk pasokan pengembangan listrik nasional adalah energi matahari.

“Tempat yang paling pas dan tepat untuk energi tenaga matahari adalah pulau Sumba dan bisa memasok energi listrik dengan energi baru terbarukan untuk Jawa dan Sumatera. Akan dibuatkan 20 ribu mega watt, start pertama 2.000 mega watt. Kabelnya tarik dari sini sampai pulau Payton, ujung Surabaya,” jelasnya.

Untuk sukseskan ini, jelas VBL, Pemerintah Provinsi bersama PLN dan para peneliti akan serahkan proposal langsung ke Presiden. Sesuai permintaan presiden, penggunaan energi baru terbarukan harus mencapai 30 persen sampai akhir pemerintahannya. Sementara saat ini penggunaan energi baru terbarukan sekitar 2 persen lebih.

“Ini peluang kita dan harus diupayakan sebelum akhir masa jabatan presiden, proyek ini harus sudah dikerjakan. Listrik sudah tidak ada masalah lagi dan malahan kita bisa jual potensi ini ke daerah lain,”ungkapnya.

Dia juga meminta agar masyarakat menanggapi berita gembira ini secara positif. Masyarakat dihimbau untuk tidak jual tanah di pinggir pantai.

“Jangan jual, nanti kita sudah punya listrik sendiri. Orang semua datang. Kita boleh punya banyak binatang, tapi kalau tanah dijual dan orang bangun hebat-hebat, kita tidak bisa buat apa-apa. Tolong jangan jual tanah,” pungkasnya. (Hiro Tuames/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)