Suara-ntt.com, Waingapu-Ada sekitar 119 obyek wisata di Kabupaten Sumba Timur yang layak dikembangkan sebagai destinasi untuk dikunjungi oleh wisatawan. Dan berdasarkan pendataan yang ada belum semua destinasi wisata dilakukan pembenahan. Dimana hanya dilakukan pada beberapa obyek wisata karena dukungan dana APBD II Kabupaten Sumba Timur sangat terbatas.
Selain itu belum ada keterlibatan secara komperhensif dari lintas sektor terkait dalam melakukan perhatian dan pembenahan obyek-obyek wisata yang ada di Sumba Timur.
“Kita harapkan ke depan ada keterlibatan semua sektor dalam pembenahan baik sarana prasarananya maupun sarana pendukung lainnya sehingga obyek itu layak disebut sebagai sebuah distinasi wisata,”kata
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur, Maramba Meha kepada media ini di ruang kerjanya pada Rabu, 8 Desember 2021.
Meha mengatakan, jika dilihat dari potensinya pariwisata di Sumba Timur sangat beragam dimana ada wisata budaya, alam dan bahari.
“Kalau kita melihat potensi pariwisata di Kabupaten Sumba Timur sangat beragam ada budaya, alam dan bahari”.
“Obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumba Timur sebatas kita mendata dan beberapa lokasi tertentu yang sangat viral. Dan itu kita lakukan pembenahan dan itupun disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah kita,”ungkapnya.
Dikatakan, ada beberapa lokasi wisata yang sangat viral di Sumba Timur antara lain Air Terjun Tanggedu, Bukit Weringgi, Pantai Walakiri,
Pantai Watuparunu, Air Terjun Hirumanu, Air Terjun Wai Marang,
Pantai Tarimbang,
Bukit Warinding,
Bukit Mondu,
Air Terjun Laiwi, Air Terjun Hirumanu
Bukit Tanarara, Bukit Hoeluku dan wisata Kampung Adat Praimadita
dilakukan pembenahan oleh pihak provinsi. Kemudian tempat lain seperti Watu Kerungu dan Bukit Wemarang termasuk Walakiri. Selain itu ada perkampungan adat yang memang dikunjungi oleh wisatawan manca negara dan domestik.
“Memang kalau dilihat dari sisi pembenahannya ada beberapa lokasi yang viral kita coba melalui dana APBD II antara lain yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab dari dinas ini. Antara lain wisata Kampung Adat Praimadita dan Soimak sementara pembenahan termasuk Tanggedu, Wemarang dan Perunggu. Itupun disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah”.
“Untuk tahun ini kita melakukan pembenahan jalan setapak, tempat parkir dan Gazebo di Tanggetu. Selain itu ada perhatian dari pemerintah pusat melalui Kemendes melakukan pembenahan di lokasi yaitu di Tanggetu dan Bukit Weringgi,”bebernya.
Untuk Walakiri kata dia, pihaknya membuat penahan atau pengaman pantai dan MCK. Dan itu yang dilakukan saat ini.
Dijelaskan, jika dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan dua tahun terakhir ini menurun karena pandemi COVID-19. Dan ke depan pihaknya berusaha terus supaya COVID ini bisa menurun.
Lebih jauh kata dia, ada keterlibatan pihak Pemerintah Provinsi NTT di wisata Kampung Adat Praimadita yang menjadi salah satu dari tujuh destinasi yang dikembangkan oleh Pemprov. Selain itu ada kegiatan seperti pelatihan dan lain sebagainya untuk meningkatakan sumber daya manusia.
“Anggaran dari provinsi kita tidak tahu persis karena langsung dengan desa yang bersangkutan. Sementara anggaran dari APBD II sendiri bervariasi dan disesuaikan dengan keuangan daerah untuk pembenahan-pembenaha obyek yang ada. Kemudian dukungan infrastruktur ke lokasi destinasi wisata saat ini sudah baik,”pungkasnya.
Pemerintah Desa (Pemdes) Praimadita, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur ditetapkan menjadi desa destinasi pariwisata. Sehubungan dengan hal ini, Umbu Nengi Rutung, selaku Kepala Desa (Kades) kepada wartawan menyatakan kesiapan desa dan warga menerima kehadiran wisatawan dari luar.
“Pasca ditetapkan propinsi sebagai desa destinasi wisata juga disertai dengan bantuan untuk pembangunan home stay dan elemen penunjang lainnya. Home stay sudah selesai dan siap digunakan. Selain itu kami juga siap menerima tamu atau wisatawan dari luar dengan keramahan dan kekhasan kami,”ungkap Umbu Nengi. (Hiro Tuames)