Site icon Suara NTT

Ada sekitar 4,77 Juta Penduduk di NTT Berdomisili sesuai KK

Suara-ntt.com, Kupang-Pada Sensus Penduduk 2020 atau SP2020 mencatat penduduk Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan September 2020 sebanyak 5,33 juta jiwa. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya yang mana jumlah penduduk terus mengalami peningkatan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Darwis Sitorus mengatakan, dari 5,33 juta penduduk tersebut sebesar 89,5 persen atau sekitar 4,77 juta penduduk berdomisili sesuai Kartu Keluarga (KK). Sementara sebesar 10,5 persen atau sekitar 0,56 juta penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KK. Jumlah ini merupakan indikasi banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tertera di KK.

Dikatakan, dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak tahun 2010, jumlah penduduk NTT mengalami penambahan sekitar 0,64 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 64,17 ribu jiwa setiap tahun.

Dijelaskan, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan penduduk NTT sebesar 1,25 persen per tahun. Terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk hampir satu persen jika dibandingkan dengan periode 2000-2010 yang sebesar 2,07 persen.

Struktur penduduk kata dia, dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif sangat besar. Hasil SP2020 mencatat mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z, X dan milenial. Proporsi generasi Z sebanyak 34,72 persen, generasi X sebanyak 18,27 persen dari total populasi (5,33 juta orang) dan generasi milenial sebanyak 25,17 persen dari total populasi Nusa Tenggara Timur. Kedua generasi yaitu generasi Z dan millenial termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat percepatan pertumbuhan ekonomi.

Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) cenderung meningkat sejak tahun
1990 di Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 1990 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 55,8 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 69,5 persen di tahun 2020.

Perbedaan yang tajam antara persentase penduduk usia produktif dan non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam di tahun 2020.

Namun disisi lain lanjutnya, seiring dengan peningkatan angka harapan hidup, persentase penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) juga mengalami peningkatan.

“Persentase penduduk lansia Nusa Tenggara Timur meningkat menjadi 9,4 persen di tahun 2020 dari 7,5 persen pada 2010 berdasarkan hasil SP2010. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2020 Nusa Tenggara Timur telah memasuki era ageing population yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas hampir mencapai 10 persen ke atas,” katanya.

Lebih lanjut kata dia, SP2020 mencatat jumlah penduduk laki-laki di Nusa Tenggara Timur sebanyak 2.663.771 orang, atau 50,02 persen dari penduduk yang ada. Sementara, jumlah penduduk perempuan sebanyak 2.661.795 orang, atau 49,98 persen dari penduduk. Dari kedua informasi tersebut, maka rasio jenis kelamin penduduk Nusa Tenggara Timur sebesar 100.

Dia menguraikan, rasio jenis kelamin bervariasi menurut kelompok umur . Pada kelompok usia hingga menjelang 30 tahun, jumlah laki-laki lebih banyak daripada jumlah perempuan. Pada kelompok umur 30 tahun ke atas, jumlah laki-laki lebih sedikit daripada jumlah perempuan. Hal ini karena angka harapan hidup laki-laki lebih rendah dari perempuan.

Hasil SP2020 menunjukkan rasio jenis kelamin di level kabupaten/kota secara umum selaras dengan level provinsi, yaitu penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan.

Namun demikian, terdapat beberapa kabupaten/kota yang penduduk perempuannya lebih banyak daripada laki-laki. Kabupaten/kota tersebut antara lain Lembata, Sikka, Ende, Flores Timur, Ngada, Alor, Nagekeo, Malaka, Timor Tengah Selatan, dan Manggarai. Kabupaten/kota dengan rasio jenis kelamin laki-laki tertinggi adalah Sumba Timur dan yang terendah adalah Lembata.

Dengan luas daratan Nusa Tenggara Timur sebesar 47,93 ribu kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Nusa Tenggara Timur sebanyak 111 jiwa per kilometer persegi.

Angka ini meningkat dari hasil SP2000 yang mencatat kepadatan penduduk Nusa Tenggara Timur sebanyak 79 jiwa per kilometer persegi dan hasil SP2010 yang mencapai 98 jiwa per kilometer persegi.

Sebaran penduduk Nusa Tenggara Timur terbesar terdapat di Pulau Timor, Alor, Rote, Sabu. Dengan luas geografis sebesar 40,49 persen wilayah Nusa Tenggara Timur, Pulau Timor, Alor, Rote, Sabu dihuni oleh 2,37 juta penduduk atau 44,52 persen penduduk Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan sebaran penduduk terbesar kedua terdapat di Pulau Flores, Lembata dengan jumlah penduduk sebanyak 2,17 juta orang, yaitu sebesar 40,85 persen. Sementara Pulau Sumba mempunyai sebaran terkecil yaitu sebesar 14,63 persen. (Hiro Tuames/Humas BPS NTT)

Exit mobile version