Suara-ntt.com, Kupang-Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi produk pangan lokal melalui penyelenggaraan Lomba Hilirisasi Produk Pangan Lokal dan Live Cooking dengan tema “Kreasi Olahan Pangan Lokal Cita Rasa Global.” Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan 4th Exotic Tenun Fest 2024, yang bertujuan untuk mempromosikan kekayaan kuliner daerah NTT kepada khalayak luas.
Kegiatan ini menantang peserta untuk mengolah bahan-bahan pangan lokal seperti jagung, singkong, daging sapi, kelor, sorgum, porang, dan ikan menjadi sajian kuliner yang menarik dengan teknik modern.
Perlombaan ini dibuka secara resmi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan inovasi dalam pengolahan pangan lokal serta memperkenalkan nilai ekonomi dan kesehatan yang tinggi dari produk pangan lokal NTT pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Lebih dari 30 UMKM ikut berpartisipasi dalam ajang ini, yang masing-masing menyertakan produk dengan sertifikasi halal dan izin edar Produk Industri Rumah Tangga (PIRT). Setelah melalui seleksi ketat, 10 UMKM terbaik maju ke tahap final untuk mempresentasikan produk mereka di hadapan para juri. Berdasarkan penilaian akhir, UMKM MoriGe berhasil meraih juara pertama dengan produk olahan berbahan sorgum dan kelor. Sementara itu, UMKM Timor Moringa dengan produk teh daun kelor memperoleh posisi kedua, dan Virgil Coffee dengan produk kopi “dripbag” berada di peringkat ketiga.
Selain perlombaan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan business matching antara UMKM potensial dengan para offtaker, seperti perwakilan dari Alfamart, Indomart, dan pemilik toko ritel lainnya. Sinergi ini diharapkan dapat membuka peluang kemitraan baru dan memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM NTT.
Pada hari berikutnya, Jumat, 25 Oktober 2024, giliran lomba Live Cooking yang dibuka oleh Deputi Kepala Perwakilan BI NTT, Pratyaksa Candraditya. Sebanyak 10 finalis menampilkan keterampilan memasak secara langsung di hadapan para juri dan penonton, menyajikan Appetizer, Main Course, dan Dessert dalam waktu 90 menit. Hasil penilaian juri menempatkan Yosef Sina Werang sebagai juara pertama dengan olahan Main Course “Kukus Gaplek Singkong Kelapa Parut.” Posisi kedua diraih oleh Dian Dwintari Hawu dengan menu “Ayam Alia (Jahe),” dan peringkat ketiga ditempati Reza Fanggidae dengan olahan “Sorgum Tumis Sei Sapi.”
Dalam pernyataannya, Agus Sistyo Widjajati menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, BI NTT berkomitmen mendorong lahirnya inovasi hilirisasi produk pangan lokal yang bernilai gizi tinggi, serta dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting di NTT. Pihaknya berharap bahwa dengan mengembangkan produk pangan lokal ini, akan tercipta manfaat ekonomi dan kesehatan bagi masyarakat setempat. ***