Alex Foenay Klaim Bakal Diusung Partai Gerindra di Pilkada Kota Kupang

oleh -336 Dilihat
Oplus_131072

Keterangan Foto: Balon Wali Kota Kupang, Alexander Foenay. (Foto Hiro Tuames)

Suara-ntt.com, Kupang-Bakal calon (balon) Wali Kota Kupang, Alexander Foenay mengklaim bahwa dirinya bersama Isyak Nuka sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Kupang akan diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Kupang periode 2024-2029 yang digelar pada bulan November 2024 mendatang.

Selain Partai Gerindra mereka juga bakal diusung oleh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Demokrat.

“Yang jelas saya dan pak Isyak Nuka pasti masuk lewat Partai Gerindra. Selain itu juga dari Partai Hanura, Perindo dan Demokrat,”kata Alex kepada wartawan di Depot Selera Kota Kupang pada Rabu, 3 Juli 2024.

Alex menyebut ada orang yang mengklaim bahwa diakomodir oleh partai A dan B itu merupakan hak mereka. “Silahkan….Tidak usah ditanggapi. Tapi yang jelas bahwa kami akan diusung oleh Partai Gerindra,”ucap anggota DPRD Provinsi NTT ini.

Dia mengatakan, sosok bakal calon Wakil Wali Kota Kupang yang akan mendampinginya dalam hajatan lima tahunan itu adalah mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka.
Dengan demikian maka pasangan ini dinilai cocok karena perpaduan antara seorang pengusaha dan birokrat tulen.

Ia menginginkan agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik sehingga tentu orang-orang yang ditempatkan adalah yang berpengalaman baik dalam dunia pemerintahan maupun dunia usaha.

Dirinya juga menyebut Kota Kupang akan berkembang menjadi kota jasa dan transit. “Bicara soal jasa itu berurusan dengan transit sehingga apa yang bisa kita jual disini. Ada hasil kerajinan UMKM seperti kain tenun ikat, souvernir dan kuliner-kuliner yang harus diperhatikan agar usaha-usaha itu bisa berkembang,”ungkapnya.

“Orang dari luar bisa membuka usaha disini kenapa kita orang asli tidak bisa membuka usaha,”balik bertanya.

Dijelaskan, pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja bagi dunia swasta. Salah satu ciri khas daerah itu dikatakan maju dan berkembang adalah ketaatan membayar pajak dan retribusi. Dengan demikian harus digenjot sumber-sumber pendapatan dari retribusi dan lainnya.

Lebih lanjut kata dia, jika retribusi itu ada maka intervensi pemerintah akan jalan dengan peluang-peluang usaha yang ada. Dan pemerintah wajib memperluas peluang pangsa pasar. Jangan sampai orang mau berusaha namun peluang pangsa pasarnya tidak ada.

“Jika Tuhan memperkenan kami memimpin kota ini maka kami akan kerjakan hal itu. Karena sesungguhnya pembangunan itu dimulai dari dalam rumah atau keluarga sehingga ekonomi keluarga atau rumah tangga itu harus dibuat dengan cara membuka usaha,”terangnya. ***