Suara-ntt.com, Kupang-Dalam peringatan HUT ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional ke-30, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, mewakili Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru. Acara ini berlangsung di Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, dengan tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.”
“Guru adalah Tiang Peradaban”
Ambrosius Kodo menekankan bahwa tema tahun ini mencerminkan dukungan terhadap semangat para guru dalam berbagi dan berkolaborasi demi mencerdaskan anak bangsa. Ia juga menggarisbawahi peran strategis guru sebagai penopang utama kualitas pendidikan, terutama di NTT yang memiliki tantangan geografis dan sosial.
“Peran guru sangatlah strategis dan tak tergantikan. Dalam dunia yang terus berkembang dengan teknologi, profesi guru tetap menjadi elemen kunci dalam mencetak generasi penerus bangsa. Mari jadikan profesi guru sebagai profesi yang bermartabat, inspiratif, dan relevan dengan zaman,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ambrosius juga meluncurkan program Jaksa Jaga Guru yang bertujuan melindungi para guru dari permasalahan hukum terkait tugas mereka.
Sejarah PGRI dan Hari Guru Nasional
Dalam sambutannya, Ambrosius mengingatkan pentingnya peringatan Hari Guru sebagai momen menghormati jasa para pendidik. Ia menjelaskan sejarah berdirinya PGRI, dari Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912 hingga Kongres Guru Indonesia tahun 1945 yang melahirkan PGRI sebagai organisasi yang mempersatukan bangsa melalui pendidikan.
“Guru adalah pelukis masa depan,” kata Ambrosius, mengutip Bung Karno, sambil menambahkan bahwa pendidikan merupakan fondasi untuk menentukan arah kemajuan bangsa.
Komitmen Pemprov NTT untuk Pendidikan
Ambrosius menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi NTT terus mendukung peningkatan mutu pendidikan melalui berbagai program, seperti:
1. Peningkatan Kompetensi Guru: Pelatihan profesional untuk menghadapi era digital.
2. Penguatan Infrastruktur Sekolah: Pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh NTT.
3. Gerakan Literasi Sekolah: Implementasi Genta Belis (Gerakan NTT Membaca dan Menulis), yang telah dicanangkan pada 22 November 2024, sebagai bagian dari Perda NTT No. 5 Tahun 2021.
Ia mengajak para guru menjadi teladan dalam membangun budaya literasi demi mencetak generasi yang cerdas dan kreatif.
Pantun untuk Guru menutup sambutannya, Ambrosius membacakan pantun yang menggugah semangat para guru:
Hijau daun segarkan mata
Merekah senyum tanda sukacita
Dengan bangga kami berkata
Terima kasih untuk guru kita.
Pagi hari membantu ibu
Menata bunga di ruang depan
Terima kasih seribu
Padamu guru tiang peradaban.
Semangat Guru Hebat untuk Masa Depan NTT
Acara ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara guru, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan berkualitas. Ambrosius menutup pidatonya dengan harapan bahwa guru-guru di NTT terus menjadi inspirasi dan pendorong kemajuan pendidikan di Indonesia.
“Selamat Hari Guru Nasional dan HUT ke-79 PGRI. Terima kasih atas cinta dan dedikasi Bapak/Ibu guru. Bersama kita wujudkan NTT yang cerdas dan berdaya saing,” tutupnya.***