Site icon Suara NTT

Angkutan Udara dan Beras jadi Pemicu Terjadi Inflasi di NTT

Suara-ntt.com, Kupang-Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ada beberapa komoditas yang menyebabkan terjadinya inflasi (Kenaikan Harga) tahun ke tahun (Year-on-year/YoY) di NTT pada Mei 2023.

Statistisi Madya BPS Provinsi NTT, Demarce M. Sabuna menyebutkan komoditas-komoditas mempunyai andil terjadi inflasi antara lain; transportasi (angkutan udara) sebesar 9,75 persen diikuti beras sebesar 0,47 persen, rokok kretek filter sebesar 0,35 persen, rokok putih sebesar 0,19 persen, ikan kembung sebesar 0,15 persen, ikan cakalang sebesar 0,14 persen, sawi putih /pitsai sebesar 0,13 persen, telur ayam ras sebesar 0,08 persen, ikan tembang sebesar 0,06 persen, tempe sebesar 0,06 persen, dan susu bubuk sebesar 0,05 persen.

“Kelompok ini pada Mei 2023 mengalami Inflasi YoY sebesar 4,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 109,23 pada Mei 2022 menjadi 119,43 pada Mei 2023,”kata Sabuna didampingi Kepala Bagian Umum BPS Provinsi NTT, Adi Manafe dan Kepala BPS Kota Kupang, Ramly K.T Kusumo kepada wartawan dalam jumpa pers di Kantor BPS Provinsi NTT pada Senin, 5 Juni 2023.

Sabuna mengatakan, subkelompok yang mengalami Inflasi YoY tertinggi yaitu subkelompok tembakau sebesar 14,12 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada Mei 2023 memberikan andil/sumbangan Inflasi YoY sebesar 1,65 persen.

Kemudian komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan Inflasi YoY, yaitu: beras sebesar 0,47 persen, rokok kretek filter sebesar 0,35 persen, rokok putih sebesar 0,19 persen, ikan kembung sebesar 0,15 persen, ikan cakalang sebesar 0,14 persen, sawi putih /pitsai sebesar 0,13 persen, telur ayam ras sebesar 0,08 persen, ikan tembang sebesar 0,06 persen, tempe sebesar 0,06 persen, dan susu bubuk sebesar 0,05 persen.

Sedangkan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan Deflasi YoY, yaitu minyak goreng sebesar 0,16 persen dan daging ayam ras sebesar 0,15 persen.

Dijelaskan, beberapa bulan terakhir ini secara berturut-turut terjadinya inflasi di NTT adalah angkutan udara. Inflasi terjadi di bulan Mei 2023 sebesar 4,20 persen dan itu bukan hanya terjadi Kota Kupang tetapi terjadi hampir di seluruh kota di NTT.

Dikatakan, pada Mei 2023, gabungan tiga Kota Inflasi di Nusa Tenggara Timur mengalami Deflasi MtM sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 113,81.

Kota Kupang mengalami Deflasi MtM sebesar 0,79 persen, Kota Maumere mengalami Deflasi MtM sebesar 0,05  persen dan Kota Waingapu mengalami Deflasi MtM sebesar 0,03 persen.

“Artinya di Nusa Tenggara Timur pada Mei 2023 ini terjadi deflasi sehingga gabungan tiga kota ini menjadi 0,64 persen,”ungkapnya.

Lebih lanjut kata dia, untuk Inflasi YoY Mei 2023, Gabungan 3 Kota Inflasi adalah sebesar 4,20 persen, Kota Kupang sebesar 4,16 persen, Kota Maumere sebesar nilai 4,90 persen, dan Kota Waingapu sebesar 3,80 persen.

Dia menambahkan pada Mei 2023, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 77 kota mengalami Inflasi MtM dan 13 kota mengalami Deflasi MtM. Kota yang mengalami Inflasi MtM tertinggi adalah Kota Tanjung Pandan sebesar 1,28 persen sedangkan Inflasi MtM terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,01  persen.

Kota yang mengalami Deflasi MtM tertinggi adalah Kota Kupang sebesar 0,79 persen sedangkan Deflasi MtM terendah terjadi di Kota Bima sebesar 0,03 persen. (Hiro Tuames)

Exit mobile version