Ansy-Jane Ungkap Strategi Tingkatkan Daya Saing Daerah di Debat Publik Ketiga Pilgub NTT 2024

oleh -51 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Debat Publik Ketiga antar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2024 pada Rabu (20/11/2024) malam.

Debat bertema “Meningkatkan Daya Saing Daerah Berperspektif Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI), Resiliensi, dan Berkelanjutan” menjadi ajang para kandidat untuk memaparkan visi mereka.

Pasangan nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dan Jane Natalia Suryanto, memanfaatkan panggung untuk menjabarkan strategi unggulan mereka dalam meningkatkan daya saing daerah. Berdasarkan data Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) NTT pada 2023 tercatat hanya sebesar 3,42 persen, menunjukkan perlunya terobosan strategis.

Strategi Empat Pilar

Ansy Lema mengidentifikasi empat tantangan utama yang menghambat daya saing daerah, yaitu kemiskinan, rendahnya kualitas SDM, korupsi, dan maladministrasi.

1. Mengatasi Kemiskinan melalui Desa Manyala

Kemiskinan di NTT yang mencapai 19,48 persen terutama terjadi di wilayah pedesaan. Ansy menegaskan solusi utamanya adalah program Desa Manyala, yang fokus pada pemberdayaan ekonomi petani, peternak, nelayan, dan perempuan di desa. “Kita harus membangun desa sebagai pusat pertumbuhan, memberdayakan ekonomi berbasis komunitas untuk menciptakan dampak berkelanjutan,” jelas Ansy.

2. NTT Sehat Cerdas Berkarakter

Tingginya angka stunting (37,9 persen) dan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTT (66,68 persen) menjadi perhatian khusus. Melalui program ini, pasangan Ansy-Jane menawarkan solusi konkret seperti dana Rp 1 juta per bulan untuk posyandu guna mendukung Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan program Gerakan 1.000 Laptop untuk siswa SMA/SMK kurang mampu.

3. Pemberantasan Korupsi melalui NTT Bersih Melayani

Tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan menjadi prioritas, dengan digitalisasi untuk mencegah kebocoran anggaran. “Kami akan memastikan APBD digunakan secara efisien dan produktif untuk kesejahteraan rakyat,” tegas Ansy.

4. Maladministrasi dan Infrastruktur Penunjang

Pasangan ini berencana membangun pusat pertumbuhan baru di NTT dengan memperkuat infrastruktur seperti jalan, listrik, air, dan internet, serta memberikan insentif bagi investor.

Fokus pada GEDSI

Jane Natalia Suryanto menekankan pentingnya pendekatan berbasis GEDSI dalam pembangunan. “Pembangunan harus inklusif dan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk 2,8 juta perempuan, 64.000 penyandang disabilitas, dan ratusan kelompok masyarakat adat di NTT,” ujar Jane.

Ia menegaskan, pelibatan aktif kelompok-kelompok tersebut akan menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing daerah. “Tidak boleh ada diskriminasi. Semua potensi harus diberdayakan demi kemajuan bersama,” tutup Jane dengan optimisme.

Pasangan Ansy-Jane berharap strategi berbasis inovasi, partisipasi, dan keberlanjutan ini dapat membawa NTT menuju masa depan yang lebih sejahtera dan kompetitif. ***