Suara-ntt.com, Kupang-Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema atau yang akrab disapa Ansy Lema, menyoroti pentingnya peran kampus dalam mendorong kemajuan daerah.
Menurut Ansy, pemimpin perlu berkolaborasi dengan perguruan tinggi sebagai pusat inovasi dan riset untuk menghasilkan kebijakan yang tepat dan berbasis data.
Ansy menegaskan bahwa seorang pemimpin harus dekat dengan dunia kampus untuk memastikan kebijakan publik yang diambil berdasar pada riset yang mendalam. “Transformasi dan kemajuan di dunia ini pasti digerakkan oleh riset dan inovasi. Kita punya banyak kampus dan lembaga riset yang bisa menjadi mitra strategis dalam membangun NTT,” ujar Ansy pada Selasa, 12 November 2024.
Sebagai bagian dari pengabdiannya di dunia riset, Ansy, yang juga mantan Anggota Komisi IV DPR RI, telah berperan aktif dalam mendukung pengembangan kampus. Beberapa bantuan yang berhasil ia salurkan, antara lain Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL) untuk Universitas Nusa Cendana (Undana) dan budidaya ikan bioflok untuk Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero.
“Sebagai mantan dosen, saya tahu pentingnya kampus dalam riset dan inovasi. Tanpa kampus, tidak akan ada kemajuan,” lanjut alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Selain itu, Ansy menekankan bahwa kampus berperan penting dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah dan kampus menjadi krusial, terutama di NTT yang memiliki tantangan pertanian lahan kering. Universitas seperti Undana Kupang dan Politeknik Ben Mboi serta Universitas Pertahanan (Unhan) di Atambua, menurutnya, perlu dilibatkan untuk menciptakan solusi berbasis riset dalam pengelolaan lahan kering di NTT.
Lebih jauh, pria yang menggunakan tagline “Manyala Kaka” itu juga menggarisbawahi keberhasilan negara-negara maju seperti Jepang, China, dan Amerika Serikat yang mengutamakan riset dan inovasi dalam setiap kebijakan pemerintah.
Ia berharap semangat yang sama dapat dibawa ke NTT melalui kolaborasi erat dengan dunia akademik.
“Jepang, China, Amerika, dan negara-negara Eropa telah membuktikan pentingnya riset dan inovasi untuk kemajuan. Kampus adalah tempat lahirnya inovasi. Kita harus serius membangun kolaborasi dengan kampus demi memajukan NTT,” tutup Ansy.
Dengan visi yang kuat dan dukungan dari kalangan akademik, Ansy optimis kebijakan yang akan dihasilkan jika dirinya terpilih akan tepat sasaran dan berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat NTT. ***