Site icon Suara NTT

Antisipasi Kekeringan Ekstrem di NTT, BWS NT II Sudah Lakukan Hal Ini

Suara-ntt.com, Kupang-Dalam mengantisipasi terjadinya kekeringan ekstrem di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Balai Sungai Nusa Tenggara (BWS) Nusa Tenggara (NT) II sudah mendata seluruh kondisi infrastruktur sumber daya air yang ada.

“Kami telah mendata seluruh kondisi infrastruktur sumber daya air yang ada di Nusa Tenggara Timur untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan ekstrem tersebut,” kata Kepala Balai Sungai Nusa Tenggara (BWS) Nusa Tenggara (NT) II, Fernando Rajagukguk dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPRD NTT, Dinas PUPR NTT dan BPJN NTT di ruang Komisi IV DPRD NTT pada Senin, 20 Pebruari 2023.

Fernando mengatakan, pada tahun 2023 di NTT akan menghadapi situasi El Nino. Dimana sudah disampaikan oleh bapak Menteri PUPR dan peringatan dari BMKG agar selalu siaga karena akan mengalami kekeringan ekstrem.

“Mungkin ini merupakan informasi awal dari BWS NT II terhadap kekeringan yang bakal melanda NTT,”ungkapnya.

Dia menjelaskan, tugas pokok mereka melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, dan air baku serta pengelolaan drainase utama perkotaan.

“Tugas pokok kami BWS NT II di NTT adalah pengelolaan sumber daya air seperti situ, irigasi, bendungan dan lain sebagainya,”ujarnya.

Dikatakan, beberapa waktu lalu terjadi banjir di Oesao dimana bendungnya jebol dan pihaknya sudah melakukan tanggap darurat walaupun belum sempurna.

“Dan itu merupakan salah satu tugas kami berkaitan dengan bencana,”ucapnya.

Dia menambahkan, ada instruksi dari Kementerian PUPR terkait pembangunan baru tidak diijinkan untuk mengusulkan  karena keterbatasan anggaran yang ada saat ini.  (Hiro Tuames)

Exit mobile version