Suara-ntt.com, Oelamasi-Sangat miris dialami masyarakat Desa Marbaun, Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.
Pasalnya warga yang terdampak bencana siklon tropis Seroja pada 4-5 April 2021 lalu mengaku hanya mendapat bantuan berupa satu butir telur dan sebungkus mie instan per kepala keluarga (KK) dari Pemerintah Kabupaten Kupang. Selain itu mereka juga diberikan 1 Kg beras per KK.
Bantuan tersebut diserahkan melalui pemerintah Desa Marbaun, Kecamatan Amarasi Barat, untuk disalurkan kepada warga terdampak bencana badai siklon tropis Seroja.
Salah satu warga Dusun 8, RT 14, Desa Marbaun Yuli Bureni mengatakan, bantuan tersebut dibagikan pada Jumat 16 April 2021 di rumah Ketua RT.
“Bantuan itu kami merasa seperti diolok oleh pemerintah. Karena hanya telur 1 butir ini, kami lucu,” ujar Yuli Bureni kepada wartawan, Minggu 18 April 2021.
Katanya, bantuan tersebut dibagikan oleh pemerintah Desa Marbaun melalui Ketua RT untuk selanjutnya disalurkan ke masyarakat.
“Waktu itu Kepala Dusun pergi ke Kantor Desa untuk mengambil bantuan, dan di berikan kepada RT dan RW untuk dibagikan kepada masyarakat berjumlah 22 KK di RT 14,” jelasnya.
Dia menambahkan, masyarakat desa pernah menerima bantuan hanya dari Partai Golkar dan Putri Cilik NTT, yang disalurkan kepada masyarakat sebelum bantuan yang dibagikan oleh pemerintah.
“Kalau dari Golkar, kami terima beras, 1 dos mie instan, minyak goreng, kopi dan gula. Sementara dari Putri Cilik kami terima 5 Kg beras, mie dan masker,” ungkapnya.
Penjabat Kepala Desa Merbaun, Yahya Otemusu, yang dikonfirmasi wartawan membenarkan informasi dari warga tersebut. Menurutnya, bantuan tersebut berasal dari pemerintah Kabupaten Kupang yang disalurkan melalui Posko Kecamatan.
Bantuan diterima oleh kaur desa di posko bencana di Kelurahan Tenbaun berupa beras, mie instan 171 bungkus dan telur ayam 205 butir dan minyak goreng 2 liter untuk dibagikan kepada 164 kepala keluarga di Desa Merbaun.
“Kalau telur hanya 205 butir dan mie instan hanya 171 bungkus, kalau kita bagi per KK 2 butir telur dan 2 bungkus mie, pasti tidak cukup. Karena yang terdampak bencana itu ada 164 KK,” jelas Yahya.
Ditambahkan Yahya, sedangkan 2 liter minyak goreng yang rencanannya dibagikan ke 164 KK, terpaksa tidak dibagikan karena dia mengaku tidak tahu cara membaginya.
“Terpaksa kami simpan saja di kantor desa. Nanti ada acara baru kami sama-sama gunakan. Karena hanya 2 liter saya mau bagi bagaimana? Sedangkan saya punya 164 KK,” ujarnya.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Paulus Ati membenarkan bantuan dari pemerintah telah disalurkan kepada masyarakat.
“Untuk distribusinya, itu urusan camat dan kepala desa disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang ada di sana,” ujar Paulus Ati.
Dia menjelaskan, data warga yang terkena bencana diterima dari Kecamatan dan Kepala Desa, sehingga bantuan pun disalurkan dengan prioritas kepada warga terpapar.
“Nanti pemerintah Desa yang akan membagikan kepada warga. Semua 24 Kecamatan sudah disalurkan termasuk di Pula Kera,” tandasnya.
Untuk diketahui bahwa bencana angin siklon tropis Seroja yang melanda Provinsi NTT pada 4-5 April 2021 meninggalkan luka yang mendalam.
Tercatat 181 warga meninggal dunia, dan 47 lainnya belum ditemukan karena terbawa banjir bandang. Sementara puluhan ribu rumah rusak berat.
Warga NTT yang terdampak pun mulai mendapatkan bantuan dari berbagai penjuru dunia. Jutaan bantuan pun mengalir untuk warga NTT yang terdampak bencana tersebut.(KN/HT)