Bank Indonesia Dorong UMKM untuk Dukung Sektor Pariwisata

oleh -869 Dilihat

Suara-ntt.com, Labuan Bajo-Bank Indonesia mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan juga sebagai bentuk dukungan persiapan awal (front loading) KTT ASEAN Summit 2023.

Untuk mendukung hal itu, Bank Indonesia melaksanakan kegiatan Pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Inpirational Talk bertajuk ‘Sinergi untuk Pariwisata Bangkit’ di Kawasan Wisata Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pada Kamis 16 Maret 2023.

Pelatihan UMKM ini juga dirangkai dengan Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah, QRIS User Experiences serta Vaksin Booster tahap 2.

Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi dalam sambutannya mengungkapkan, UMKM sebagai salah satu faktor penting mendukung pariwisata untuk peningkatan ekonomi. Beliau juga mengatakan, pentingnya membangun dan mengembangkan UMKM melalui sinergitas antara pegiat UMKM, bersama Pemerintah dan juga pihak perbankan.

“UMKM merupakan bagian penting dari pariwisata. Kita perlu terus tingkatkan kolaborasi membangun dan mengembangkan UMKM mulai dari pegiat UMKM, pihak pemerintah dan juga perbankan. Saya juga minta kepada setiap pegiat UMKM untuk menggunakan dengan baik momentum pelatihan UMKM dan pendampingan yang dilaksanakan ini. Juga memanfaatkan dengan baik pembiayaan ataupun CSR yang diberikan dari pihak perbankan agar digunakan dengan maksimal untuk pengembangan UMKM yang dikelola” jelas Wakil Gubernur NTT.

“UMKM dan Pariwisata memiliki keterkaitan yang erat karena kedua
sektor ini saling mempengaruhi dan saling mendukung. UMKM adalah
komponen penting yang bisa menjadi magnet penggerak kunjungan wisatawan. Produk-produk UMKM dapat memicu kunjungan berulang wisatawan ke
suatu daerah tertentu. Sebaliknya pariwisata merupakan pasar bagi
produk-produk UMKM,” jelas Wakil Gubernur.

“Pengunjung atau wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati keindahan alam dan berbagai atraksi budaya, tapi juga membeli produk-produk khas daerah yang dikunjungi baik itu berupa wisata
kuliner khas daerah, cindera mata, ataupun tenun ikat yang merupakan warisan kebanggan sebagai kekayaan intelektual nenek moyang kita ataupun produk-produk UMKM lainnya,” ujar Wagub Nae Soi.

“Berbicara tentang pariwisata merupakan usaha kita untuk memenuhi ekspektasi atau imajinasi manusia. Hal apa saja yang yang mau kita berikan pada wisatawan, dengan pelayanan baik itu jenis makanan, penginapan, penampilan atraksi budaya, keunikan alam, kenyamanan, hingga segala sesuatu yang dibawa pulang oleh pengunjung baik itu kesan yang menyenangkan ataupun kerajinan tangan. Kita juga harus harus menata kebersihan lingkungan destinasi wisata,” panjang beliau.

Wagub NTT juga menekankan untuk saling bahu-membahu dengan sinergitas serta kolaboratif untuk kembangkan UMKM agar mendatangkan peningkatan ekonomi dan pendapatan bagi masyarakat melalui penjualan atau pemasaran produk UMKM bagi para wisatawan.

“Saya pesan agar untuk meningkatkan dan mengembangkan UMKM maka dalam membangun sinergitas dan kolaborasi juga harus dengan kesatuan yang solid dari semua pihak. Serta menciptakan suasana yang harmonis agar antara satu dengan yang lain,” ujar Wakil Gubernur.

“Dalam menciptakan suasana yang harmonis untuk terus bersinergi, saya teringat akan sebuah kalimat latin _’Victoria Concordia Crescit’_ yang memiliki arti ‘Kemenangan Tumbuh Melalui Keharmonisan’. Kalimat tersebut sering dibentangkan pada spanduk di tribun penonton oleh supporter tim sepakbola Arsenal pada saat tim kesayangannya bertanding. Dari situ kita dapat mengambil makna bahwa untuk menuju pada keberhasilan pembangunan maka harus dengan kekuatan yang solid dari semua pihak, sinergi yang baik dan dalam tetap harmonis,” jelas Wagub Nae Soi.

Sementra itu Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Yohan pada kesempatan tersebut mengungkapkan apresiasi kepada pihak Bank Indonesia yang telah menyelenggarakan pelatihan UMKM tersebut. “Terima kasih kepada Bank Indonesia yang sudah berperan dalam penguatan ekonomi NTT dengan mendorong pelatihan UMKM ini,” ungkap Ahmad.

“Patut kita beri apresiasi Bank Indonesia mendampingi serta melatih dan membina anak-anak muda kembangkan UMKM disini. Ke depannya, Kita ingin agar semua pasokan makanan di hotel yang ada di Labuan Bajo seperti sayur, telur, daging harus diproduksi dan berasal dari Manggarai Barat dan Provinsi NTT sendiri. Kita juga apresiasi karena di Labuan Bajo ini juga sudah dikembangkan hidroponik untuk produkai sayur dan buah yang melayani kapal-kapal pesiar yang ada di Labuan Bajo,” jelas Ahmad.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi
menjelaskan dalam pengembangan UMKM yang harus diperhatikan diantaranya skill, keramahan dan lingkungan yang bersih. “Skill dari pelaku UMKM perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan agar menghasilkan produk barang ataupun jasa yang dapat memuaskan wisatawan, juga keramahan agar membuat wisatawan merasa nyaman disini serta lingkungan yang bersih,” ungkap Edistasius.

“Saya juga menambahkan, dengan dengan diresmikannya, ruas jalan Labuan Bajo – Golo Mori oleh Presiden Jokowi beberapa hari lalu juga menandai bahwa Labuan Bajo juga semakin siap dalam penyelenggaraaan KTT ASEAN Summit 2023,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia ProvinsiĀ NTT Donny H. Heatubu, menjelaskan, Pelatihan UMKM tersebut dilaksanakan sejak 15 Maret kemarin dengan diikuti oleh 112 UMKM dari berbagai bidang diantaranya bidang kuliner, wisata, kriya, swastra, dan pangan lokal.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan Kick Off Program Bank Indonesia Young Enterpreneur School (BI YES) 2023. Program ini juga akan membantu para pengusaha UMKM dalam pengembangan produk UMKM yang dipasarkan. (HT)