Suara-ntt.com, Kupang-Kesepakatan Kelompok Usaha Bersama (KUB) antara Bank NTT dan Bank Jatim resmi disahkan beberapa hari lalu. Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTT bersama pejabat Bank NTT dan Bank Jatim.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, pada Kamis (19/12/24) di Kantor Gubernur NTT, menyampaikan bahwa KUB ini adalah hasil dari proses panjang untuk memenuhi persyaratan modal inti Bank NTT sebesar Rp3 triliun.
“Bank NTT masih membutuhkan tambahan modal sebesar Rp600 miliar untuk mencapai modal inti Rp3 triliun. Awalnya kami menjajaki KUB dengan Bank DKI, namun karena ada perbedaan mendasar, proses tersebut tidak dilanjutkan,” ujar Andriko didampingi oleh sejumlah Pejabat Eselon II dilingkup Pemerintah Provinsi NTT.
Setelah berhenti dengan Bank DKI, Pemprov NTT kemudian beralih melakukan penjajakan dengan Bank Jatim.
“Kami akhirnya ber-KUB dengan Bank Jatim. Saya sudah menandatangani kesepakatan dengan Direktur Utama Bank Jatim, di mana Bank Jatim bertindak sebagai jangkar untuk membantu Bank NTT memenuhi syarat modal inti,” jelas Andriko.
Langkah Besar untuk Bank NTT
Andriko menegaskan bahwa kerjasama ini merupakan langkah besar untuk Bank NTT.
“Banyak hal yang dapat kita sinergikan dan kolaborasikan dengan Bank Jatim. Bank Jatim memiliki kapasitas SDM yang mumpuni, jaringan yang luas, serta pengalaman kuat dalam membantu bank daerah membiayai pembangunan,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Bank NTT dapat belajar banyak hal dari Bank Jatim, khususnya dalam penyaluran kredit yang aman dan meningkatkan profitabilitas bank.
“Saya berharap jajaran komisaris dan direksi Bank NTT memanfaatkan peluang ini untuk mendukung peningkatan pembangunan di NTT,” tambahnya.
Selain itu, Pemprov NTT terus berupaya meningkatkan modal inti Bank NTT melalui penyertaan modal, yang masih memerlukan persetujuan DPRD.
“Kami berharap perpanjangan Perda terkait penyertaan modal untuk Bank NTT bisa segera diselesaikan. Dengan KUB ini, ditambah penyertaan modal dan peningkatan profit, Bank NTT dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan di NTT,” kata Andriko.
Bank Jatim Siap Berbagi SDM
Andriko juga menyebutkan bahwa kerjasama ini melibatkan pembagian sumber daya manusia antara Bank Jatim dan Bank NTT.
“Bank Jatim akan menempatkan satu orang direksi dan satu komisaris di Bank NTT. Ini masuk akal karena mereka bisa langsung mengawasi dan memberikan masukan untuk kinerja Bank NTT,” tutupnya.
Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru bagi Bank NTT dalam memenuhi kebutuhan modal inti sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi di NTT. ***