Suara-ntt.com, Kupang-Bank NTT terus berupaya untuk memenuhi target modal inti minimum (MIM) sebesar Rp 3 triliun sebelum tenggat waktu 31 Desember 2024.
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, menekankan pentingnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat guna memastikan komitmen Bank NTT terhadap pencapaian modal inti ini dan peningkatan profit melalui kepatuhan pada Standar Operasional Prosedur (SOP).
Saat ini, Bank NTT mencatatkan pertumbuhan sebesar 53 persen, namun masih membutuhkan dukungan dari para pemegang saham dan manajemen untuk mencapai target modal inti.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, menjelaskan bahwa sesuai arahan dari OJK, Bank NTT telah melakukan berbagai langkah, termasuk mengadakan Kerjasama Usaha Bersama (KUB) dengan Bank Jatim sebagai upaya pemenuhan modal inti.
“Bank NTT sempat melakukan komunikasi KUB dengan Bank DKI, namun rencana itu tidak dilanjutkan karena Bank DKI meminta saham 51 persen serta posisi Komisaris dan Direktur Utama, yang tidak sesuai dengan kepentingan Pemprov NTT,” jelas Yohanis di ruang rapat Gubernur NTT pada Rabu, 13 November 2024 siang.
Selain itu, Komisaris Independen Bank NTT, Frans Gana, yang juga merupakan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN), menyampaikan bahwa proses pemilihan Direktur Utama definitif tengah berlangsung. Rekomendasi yang diberikan akan didasarkan pada rekam jejak keuangan kandidat dan hasil fit and proper test.
Andriko menegaskan bahwa pelaksanaan RUPS dan pemenuhan modal inti bukanlah keinginan pribadi, melainkan kebutuhan mendesak. “RUPS perlu dilakukan segera agar Bank NTT bisa terus tumbuh dan memenuhi kewajiban modal inti sesuai dengan target nasional,” ujar Andriko. ***