Bank NTT Raih Predikat Wajar Tanpa Pengecualian

oleh -207 Dilihat

Suara-ntt.com, Labuan Bajo-Berdasarkan hasil audit terhadap laporan keuangan Bank NTT Tahun Buku 2021, maka PT. BPD NTT (Bank NTT) mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau ‘Wajar Dalam Semua Hal Yang Material’ setelah diselesaikannya proses audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).

Untuk diketahui bahwa PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2021 (RUPS-TB 2021) serta RUPS Luar Biasa Tahun 2022 di Labuan Bajo-Manggarai Barat pada Kamis, 17 Maret 2022.

Sebagai salah satu indikator dalam penilaian keuangan bahwa untuk memastikan Bank NTT telah menerapkan praktek-praktek perbankan yang berlaku umum (best practices) telah ditunjuk KAP: Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan agar melakukan pemeriksaan atas kinerja keuangan Bank NTT yang berakhir 31 Desember 2021.

RUPS ini sejatinya akan dipimpin langsung oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Pemegang Saham Pengendali, dan dihadiri sebagian besar pemegang saham. Sementara dari pihak Bank NTT, hadir seluruh komisaris dan direksi.

Untuk diketahui bahwa RUPS ini akan berlangsung di Lingko Meeting Room, Sudamala Resorts Labuan Bajo, Kamis (17/3/ 2022) pukul 10.00 WITA.

Sementara RUPS LB Tahun 2022 akan dilangsungkan satu jam setelah RUPS TB 2021. Tak hanya berlangsung secara tatap muka, panitia pun menyediakan layanan daring bagi pemegang saham yang karena beberapa kendala, tidak sempat hadir.

Ada tiga agenda penting yang akan dibahas dalam RUPS-TB 2021 ini antara lain, Laporan Pertanggung Jawaban Direksi atas Penyelenggaraan Perseroan Tahun Buku 2021 dan Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Komisaris atas Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Tahun Buku 2021 dan Penetapan Pembagian Laba Tahun Buku 2021.

Dalam surat undangan bernomor : 439/DIR/III/2022 yang ditandatangani oleh Direktur Utama, Harry Alexander Riwu Kaho ini pun membahas agenda lain yang tak kalah penting bagi kinerja perusahaan kedepan. Yakni , Laporan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun Buku 2022-2024, termasuk Persetujuan untuk Penjualan Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), Penunjukan dan Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk Pelaksanaan Audit Tahun Buku 2022, serta Penyisihan Biaya Jasa Produksi Tahun Buku 2022; serta Penawaran Saham, Pengesahan terhadap Tambahan Modal dalam bentuk Aset dan Tambahan Modal dalam bentuk uang (termasuk setoran modal per Januari dan Februari Tahun 2022), Pemberian Kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui Penambahan Modal Tahun Buku 2022 dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya.

Dalam RUPS Luar Biasa Tahun 2022, para pemegang saham akan membahas dua agenda yang tak kalah penting seperti penegasan kepada seluruh Pemegang Saham terkait Peningkatan Modal Inti Minimum Rp 3 Triliun sampai dengan Tahun 2024 serta peninjauan kembali Keputusan RUPS tentang pelaksanaan promosi, pengangkatan dan pemberhentian dalam lingkup struktural dalam Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur berkaitan dengan Sumber Daya Manusia harus mendapat persetujuan Pemegang Saham Pengendali.

Banyak capaian hebat yang diraih oleh Bank NTT selama tahun 2021 yakni bank kebanggaan masyarakat NTT ini, berdasarkan hasil penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas tingkat kesehatan Bank NTT tahun 2021, pada tanggal 1 Maret2022; Bank NTT mendapatkan penilaian peringkat 2 (SEHAT). Sebelumnya, selama belasan tahun Bank NTT menyandang status sebagai bank dengan komposit 3 (Cukup Sehat).

Saat ini, seluruh manajemen sementara bekerja keras agar pada tahun 2024 nanti, Bank NTT boleh menyandang status sebagai Bank Devisa. Karena itu, berbagai inovasi layanan dilakukan, dengan melibatkan seluruh SDM yang dimiliki oleh bank ini.
Sekilas menoleh ke belakang ada sederetan catatan sukses mewarnai perjalanan di tahun 2021, seperti diluncurkan Festival Desa Binaan Bank NTT. Tahun ini dikembangkan lagi menjadi Festival Desa Binaan dan Festival PAD dengan mengkombinasikan instrumen penilaian dari dua kementerian yakni Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Pariwisata RI. Tim juri dari festival ini melibatkan dua orang profesor dan sejumlah doktor serta kalangan profesional.

Masih di tahun 2021, Bank NTT pun mencatat sejarah sebagai BPD yang meluncurkan layanan hybrid, yakni perpaduan layanan konvensional dan digital yang diberi nama Smart Branch, yang mulai diterapkan pada dua kantor, masing-masing Kantor Cabang Khusus (KCK) dan Kantor Cabang Utama (KCU).

Rupanya layanan ini mendapat perhatian dari sejumlah BPD di Indonesia, sehingga layanan Smart Branch Bank NTT dijadikan sebagai rujukan dalam study banding mereka. Bank NTT pun meraih sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga atas kinerja keuangan yang mumpuni, serta sejajar dengan bank-bank besar tanah air. (Humas Bank NTT/HT)