Suara-ntt.com, Kupang-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi NTT mengadakan konsolidasi media sebagai bagian dari pengawasan pemilu serentak 2024 di Subasuka Paradise Kupang, Sabtu (09/11/2024). Dihadiri oleh puluhan perwakilan media, organisasi mahasiswa, dan pemantau pilkada, acara ini bertujuan memperkuat sinergi antara Bawaslu dan insan pers.
Amrunur Muhammad Darwan, Komisioner Bawaslu NTT sekaligus Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (P2H), mengungkapkan bahwa saat ini Bawaslu telah mendeteksi sejumlah pelanggaran terkait politik uang dan netralitas ASN/TNI/Polri dalam tahapan pilkada. Beberapa kasus telah diproses sesuai prosedur hukum dan sebagian lainnya masih dalam penyidikan. “Isu politik uang dan netralitas ASN/TNI/Polri menjadi perhatian utama dalam pembahasan kali ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amrunur menyebut bahwa berdasarkan Peta Kerawanan Pilkada dari Bawaslu RI, NTT saat ini masuk dalam kategori rawan tinggi dengan 17 indikator. Kondisi cuaca juga menjadi perhatian utama dalam distribusi logistik pemilu, dan Bawaslu NTT telah merekomendasikan KPU untuk mempertimbangkannya agar tidak mengganggu proses pemilu.
Dalam kesempatan itu, Amrunur juga mengajak media untuk berperan aktif sebagai pengawas partisipatif dalam tahapan pilkada, guna menjamin proses pemilu yang transparan, adil, dan berintegritas.
“Kami berharap pers dapat membantu memantau dan memberikan informasi bila terdapat pelanggaran selama tahapan Pilkada 2024,” tutupnya. ***