BPDAS Benain Noelmina Ajak Masyarakat NTT Jangan Pernah Lelah untuk Tanam Pohon

oleh -431 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina mengajak masyarakat NTT jangan pernah merasa lelah untuk menanam pohon.

“Jangan pernah lelah untuk memperbaiki alam kita. Jangan pernah lelah menanam pohon karena pohon yang menciptakan sumber mata air. Air muncul jika ada tutupan lahan yang memadai. Dan jika air ada maka bisa dikatakan sebagai sumber kehidupan,” pesan Kepala BPDAS Benain Noelmina, Kludolfus Tuames kepada wartawan di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Dolfus merasa bersyukur kepada Tuhan atas penanaman simbolis oleh Presiden RI, Jokowi yang dimana langsung diguyur hujan setelah dilakukan penanaman di samping Rumah Jabatan Gubernur NTT.

“Peristiwa alam ini harus dimaknai sebagai rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kepada umat manusia dan seluruh alam semesta yang wajib disyukuri,”ungkapnya.

Dia mengatakan dengan adanya hujan setelah penanaman maka tanaman-tanaman itu sudah mendapatkan air yang cukup. Karena air adalah unsur penting dalam proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis itu membutuhkan tiga unsur yakni; zat hijau daun, sinar matahari dan air.

Bagi dia, ini adalah sesuatu hal yang sangat luar biasa. Lebih dari itu adalah bahwa anakan-anakan ini telah berpindah ke rumah baru mereka dimana selama ini berada di tempat persemaian yang memang juga dirawat dengan rutin.

“Tanaman itu harus dirawat secara intensif karena di NTT dominanan tipe iklimnya musim hujan hanya 3-4 bulan, panasnya 8-9 bulan. Nah titik kritisnya bagi tanaman adalah bagaimana kehadiran kita di saat memasuki musim kemarau.

Ia mengakui jumlah anakan yang ditanam kemarin sebanyak 909 anakan pohon dan yang perlu diperhatikan adalah air dalam proses pertumbuhan tanaman itu sehingga terpelihara dengan baik.

“Lokasi tanaman itu milik pemerintah dan dijadikan area publik sehingga tentunya Pemprov NTT akan menjaga dan merawat. Selain itu, adapun komitmen kita bersama untuk terus berkomunikasi dengan Pemprov untuk terus menghijaukan NTT,”ucapnya.

Setelah penanaman tadi, sambung dia, sebagai kepala BPDAS NTT mendapatkan arahan atau petunjuk dari Ibu Menteri LHK dan Ibu Dirjen untuk proaktif melakukan komunikasi-komunikasi dengan berbagai pihak untuk bagaimana memanfaatkan segala potensi dan kekuatan bangsa dalam melakukan pemulihan lingkungan.

“Petunjuk dari ibu Menteri dan ibu Dirjen untuk aktif berkomunikasi dengan berbagai pihak agar adanya pemeliharaan lingkungan. Dimana tanah-tanah kosong baik itu milik masyarakat, swasta maupun pemerintahan bisa sama-sama kita bekerja berkolaborasi untuk melakukan penanaman-penanaman pohon di lahan tersebut. Anakannya kami siapkan selanjutnya tahapan-tahapan lain tentunya yang akan mengurus itu adalah pemilik dari lahan itu,”jelasnya.

Ia menambahkan, bencana itu hanya terletak pada persepsi manusia sedangkan alam hanya mencari kestabilan. “Artinya bahwa, jika kita merawat alam dengan baik maka alam akan memberikan kepada kita kemuliaan. Kemuliaan itu dalam bentuk air yang cukup untuk bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal seperti; bertani, beternak. Namun jika alam tidak diperbaiki maka alam akan mengutuk kita dengan kemiskinan dan kelaparan,”tandasnya.

“Bencana sepertinya terletak pada persepsi. Kita menganggapnya itu bencana. Tetapi sesungguhnya alam hanya mencari kestabilan. Jika alam rusak, maka banjir, longsor dan segala macam hal akan terjadi. Tetapi jika alam dirawat dengan baik maka kita akan mendapatkan Kemuliaan, kemakmuran dan kebahagiaan. Caranya hanya satu harus menanam pohon,”tambahnya.

Karena itu, pihaknya menyediakan bibit-bibit gratis silahkan bagi semua sahabat alam bisa berkomunikasi dengan BPDAS NTT untuk bisa difasilitasi dan sama-sama memperbaiki lingkungan dan bumi di Nusa Tenggara Timur.

“Tuhan itu Maha Pemaaf. Manusia kadang memaafkan kadang tidak memaafkan. Tetapi alam tidak memaafkan. Alam mengganjar tuntas kalau kita tidak memperbaikinya,”bebernya.

Dirinya mengajak, sebelum semuanya terlambat, maka semua harus segera kembali menyadari bahwa manusia dan alam memiliki hubungan yang saling ketergantungan. Respon alam akan baik jika manusia memperlakukan alam dengan wajar dan proporsional, sebaliknya alam akan bereaksi negatif jika manusia memperlakukannya dengan tanpa nilai dan etika. Jadi semua kejadian bencana tergantung pada manusia, bukan pada alam.

“Tampak kerusakan di bumi adalah akibat ulah tangan manusia. Untuk itu kita sebagai manusia harus segera berubah karena tanpa ikhtiar perubahan dari manusia niscaya Tuhan tidak akan mengubah kondisi alam yang sedang kritis ini ke arah yang lebih baik,”terangnya.

Sebelumnya Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melestarikan Pohon Cendana.

“Oleh sebab itu kita tanam terus tanaman endemik NTT yang namanya Cendana itu sebanyak-banyaknya,” kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan usai menanam pohon di samping Rumah Jabatan Gubernur NTT Rabu 6 Desember 2023.

Presiden Jokowi mendukung upaya penghijauan di NTT lewat gerakan bersama menanam 909 anakan tanaman yang disiapkan Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina di Kupang-NTT.

Selain Cendana yang merupakan jenis tanaman endemik asli, ada pula tanaman kelompok estetika dan kelompok buah-buahan yang ditanam oleh para peserta penanaman pohon.

Dalam kegiatan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Jokowi tampak menutup anakan pohon dengan tanah menggunakan alat cangkul. Setelah itu, ia juga menyiram tanaman tersebut beberapa kali.

Jokowi menjelaskan upaya menanam pohon ini juga menjadi bentuk dukungan untuk penataan Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi NTT.

Tujuan penataan itu, katanya agar Kota Kupang menjadi kota yang hijau dengan pelayanan publik yang baik.

“Kita ikut membantu penataan kota di Kota Kupang baik di Kelapa Lima, Oesapa, Kota Lama, mulai kita tata, bangun, perbaiki, nanti ada lagi yang belum kita putuskan, sehingga Kota Kupang semakin hijau, tata kota baik, pelayanan publik juga baik,” kata Jokowi. ****