Suara-ntt.com, Oelamasi-Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina sangat mendukung program Sinode GMIT gerakan satu bapak satu pohon dalam pemulihan lingkungan.
“Kami merasa berterima kasih kepada kelompok-kelompok masyarakat ataupun melalui lembaga gereja. Mereka mempunyai semangat untuk melakukan rehabilitasi.
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina, Bambang Hendro Joewono, S. Hut, MSc dan Ketua Sinode GMIT, Pdt. DR. Merry Kolimon melakukan penanaman pohon di halaman Gereja Oemathonis Nait.
Di Sinode GMIT sendiri mereka mempunyai devisi atau bidang konservasi dan lingkungan. Ini adalah salah satu upaya pemulihan lingkungan. Justru kegiatan seperti ini harus diperbanyak dan kita akan dukung baik lewat kelompok maupun perorangan,” kata Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina, Bambang Hendro Joewono, S. Hut, MSc kepada media ini pada acara launching gerakan satu bapak satu pohon dalam rangka hari ulang tahun (HUT) Pengurus Kaum Bapak Lingkup Sinode GMIT yang keempat dan bulan lingkungan hidup di Gereja Oemathonis Nait, Kelurahan Oenesu Kampung Nait Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada Kamis, 4 Oktober 2021.
Bambang mengatakan, BPDAS Noelmina berkomitmen tetap menyiapkan bibit. Dan sejauh ini pihakanya mempunyai empat persemaian ditambah satu persemaian di Labuan Bajo dengan kapasitas produksi 5 juta petang.
“Itu perlu kami minta bantuan baik dari pemerintah daerah, kelompok masyarakat untuk mendistribusikannya. Prinsipnya rehabilitasi untuk lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Semua anakan yang ada dibisa diambil secara cuma-cuma hanya dengan memberikan foto copy KTP.”
“Kami berterima kasih sudah diundang kesini dan juga apresiasi luar biasa melalui lembaga gereja bisa melakukan rehabilitasi. Dimana mereka punya program satu bapak satu pohon. Namun itu bisa ditingkatkatkan lagi satu orang bisa menanam 25 pohon,”ungkapnya.
Dikatakan, di NTT ada sekitar 800.000-an hektare hutan yang perlu direhabilitasi. Dan komitmen dari masyarakat itu bahwa menanam pohon itu mudah yang sulit itu adalah merawatnya.
Dijelaskan, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana merubah kebiasaan masyarakat membakar lahan.
“Kadang menjadi kendala bagi kami dalam merehabilitasi adalah ternak. Karena ternak tidak dikandangkan tapi dilepas bebas sehingga tanaman-tanaman kita kadang ikut termakan. Tapi kami tidak patah semangat tetap berusaha dengan berbagai cara termasuk kita memagari apa yang sudah kita tanam. Itu merupakan salah satu upaya kita untuk menjadikan hutan di NTT lebih baik,”pintanya.
Lebih lanjut kata dia, BPDAS Noelmina menyediakan tanaman kayu-kayuan maupun tanaman yang berproduktif. Dan ada dua pola yang diterapkan yakni agroforestri adalah penggabungan antara tanaman kayu-kayuan dengan tanaman buah.
Sementara itu Ketua Sinode GMIT, Pdt. DR. Merry Kolimon mengatakan, dalam rangka hari ulang tahun (HUT) Pengurus Kaum Bapak Lingkup Sinode GMIT yang keempat dan bulan lingkungan hidup pihaknya melakukan berbagai kegiatan. Dan salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penanaman pohon.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Pengurus Kaum Bapak Sinode GMIT. Ada berbagai kegiatan yang dilakukan selain kegiatan ibadah ada juga kegiatan edukasi rumah tangga tangguh bencana dan ini sangat relavan dengan kondisi sekarang baik itu Pandemi COVID-19 dan Seroja bahkan bencana banjir yang mengancam. Ini mengajak kita untuk hidup selaras dengan alam,”ungkap Merry Kolimon.
“Oleh karena itu kita apresiasi Pengurus Kaum Bapak Sinode GMIT yang melakukan kegiatan ini dalam kerjasama dengan berbagai pihak baik itu pemerintah, LSM, Komunitas dan Paguyuban lainnya karena urusan lingkungan hidup adalah urusan bersama,”tambahnya.
Dikatakan, sejauh ini pihaknya sudah mengirim liturgi ke seluruh Jemaat GMIT untuk kegiatan pembersihan sampah, penanaman pohon dan tanam air selama bulan November atau bulan lingkungan GMIT.
Untuk diketahui Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Benain Noelmina memberikan
1.000 anakan pohon kepada Pengurus Kaum Bapak Sinode (PKBS) GMIT. (Hiro Tuames)