BPS Paparkan Persentase Penduduk Miskin di NTT Turun 0,09 Persen

oleh -324 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Berdasarkan data yang dirilis dan dipaparkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 19,96 persen atau turun 0,09 persen poin terhadap Maret 2022.

Sementara jumlah penduduk miskin pada periode yang sama yakni Maret 2023 sebesar 1,14 juta orang atau meningkat 9,5 ribu orang terhadap Maret 2022.

Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale menjelaskan, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 8,84 persen atau naik menjadi 9,12 persen pada Maret 2023. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 23,86 persen, turun menjadi 23,76 persen pada Maret 2023.

“Jika dibandingkan Maret 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan meningkat sebanyak 8,8 ribu orang (dari 126,80 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 135,57 ribu orang pada Maret 2023). Sementara itu pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 0,7 ribu orang (dari 1.004,83 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 1.005,55 ribu orang pada Maret 2023),”kata Mira secara virtual pada Senin, 17 Juli 2023.

Dia mengatakan, secara umum pada periode September 2012–Maret 2023, tingkat kemiskinan di Provinsi NTT mengalami fluktuasi, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode September 2013, Maret 2015, dan September 2022 terjadi setelah adanya kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.

Sementara itu kata dia, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020 terjadi ketika ada pembatasan mobilitas penduduk saat pandemi COVID-19 yang melanda Provinsi NTT. Perkembangan tingkat kemiskinan September 2012 sampai dengan Maret 2023.

Lebih lanjut kata dia, garis kemiskinan pada Maret 2023 adalah sebesar Rp 507.203,- per kapita per bulan. Dibandingkan Maret 2022, Garis Kemiskinan naik sebesar 10,06 persen. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM).  Peranan komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan. Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada Maret 2023 di perkotaan sebesar 71,13 persen dan di perdesaan sebesar 79,48 persen.

Untuk diketahui bahwa pada Maret 2023, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras masih memberi sumbangan terbesar, yaitu sebesar 28,52 persen di perkotaan dan 35,82 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK (8,79 persen di perkotaan dan 6,82 persen di pedesaan.

Dia menambahkan pada Maret 2023, secara rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi NTT memiliki 5,90 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.992.498,-/rumah tangga miskin/bulan. (HT)