Suara-ntt.com,Kupang-Bunda Baca dan Bunda Paud NTT, Julie Sutrisno Laiskodat kagum dan memberikan apresiasi atas kreasi serta karya Chanel Youtube anak-anak SMA/SMK di NTT. Selain itu dirinya juga mengapresiasi minat baca siswa siswi itu.
Apresiasi itu diberikan Bunda Julie lantaran setelah dirinya menyaksikan yel-yel, mars, dan kreasi chanel Youtube yang ditampilkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini.
“Saya kagum dan apresiasi terhadap kreasi channel Youtube, yel-yel dan marsnya SMA/SMK yang ditampilkan pada peringatan HARDIKNAS tahun ini. Memang luar biasa, dan kita sebagai pemimpin harus terus mendukung potensi mereka dan bagi saya ini sangat luar biasa”, kata Bunda Julie kepada wartawan disela-sela kegiatan Hardiknas yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, pada Jumat (13/05/22).
Juliet Laiskodat menyebutkan jumlah SMA/SMK di Provinsi NTT sebanyak 947 dan dari masing-masing SMA/SMK telah menciptakan karya dan memiliki pakaian adat masing-masing.
Menurutnya, ini menjadi salah satu potensi yang dimiliki daerah ini dalam menghasilkan tenun terbaik di Indonesia.
Pada Momentum HARDIKNAS kali ini, dirinya juga berharap agar di setiap Kabupaten diwajibkan mensyaratkan literasi. Dan menurutnya, di NTT baru di Lembata dan Nagakeo.
“Berarti ada tambahan lima kabupaten lagi dan mereka itu bukan hanya sebatas menjadikan literasi sebagai kelinci percobaan tapi lebih dari pada itu”, terang istri Gubernur NTT ini.
Tak lupa, apresiasi yang sama diberikan oleh kader partai NasDem ini kepada pengelola Perpustakaan Nasional kerena setiap tahun telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 Miliar untuk membangun perpustakaan.
“Harapan saya di setiap kabupaten bisa memakai gedung yang sudah dibangun itu untuk literasi dan budaya”, tandasnya
Dalam kesempatan itu Bunda Julie kembali mendengungkan kepada setiap generasi untuk selalu membudayakan membaca karena dengan membaca, kata dia, semua orang dapat mengetahui segalanya dan dapat membuka jendela dunia sekalipun tidak pernah keluar negeri.
Ketua Dekranasda NTT ini juga menguraikan, berdasarkan kunjungan ke lapangan bersama tim, dirinya menemukan antusiasme orang muda untuk membaca begitu tinggi.
Karena itulah yang memicu dirinya sebagai anggota DPR RI untuk bersinergi dengan Pemerintah, memberikan fasilitas pendukung dalam gerakan merdeka belajar dan mengakomodir siswa siswi yang bertalenta, energik, kreatif, serta memiliki mimpi besar untuk berkarya bagi kemajuan Provinsi NTT.
Bunda Julie juga berencana akan bermitra dengan Dinas P dan K Provinsi NTT dalam memantau Anak-anak disabilitas yang ada di Kabupaten Kupang dan TTS.
Bagi dia, di ajang citra ini merupakan kesempatan baik untuk mempresentasikan karya Anak-anak bangsa, khususnya Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di NTT.
Sebab, di mata Bunda Julie kendati di tengah keterbatasan yang dimiliki SLB tetapi mereka memiliki potensi yang tidak kalah menarik dengan sekolah-sekolah lainnya untuk dipersembahkan guna pembangunan di NTT.
“Saya beri apresiasi kepada ibu Plt. Kadis P dan K NTT yang telah menciptakan ruang dan inovasi yang luar biasa dalam meningkatkan minat baca di Provinsi ini”,ungkapnya.
“Sayapun mempunyai seribu mimpi untuk menjadikan Provinsi ini menjadi negeri literasi”, imbuhnya.
Selain itu, Bunda juliet juga menyinggung soal anggaran Covid-19 yang dialokasikan untuk dunia pendidikan di mana hal itu telah dikelolah secara baik oleh Dinas P dan K Provinsi NTT.
Dikatakan, kendati COVID-19 menimpa dunia dan NTT secara khusus selama dua tahun namun tidak memupuskan harapan kita untuk bangkit, menciptakan kreativitas dan motivasi bagi anak muda di NTT.
“Saya beri apresiasi akan hal ini dan ini menjadi teladan bagi perangkat daerah yang lainnya”, timpalnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Henderina Sintiche Laiskodat mengatakan, peringatan Hardiknas tahun ini sebanyak 22 sekolah yang mengikuti secara langsung.
Sedangkan sekolah-sekolah lain yang ada di NTT, terangnya, ada yang mengikuti secara daring.
Lebih lanjut ia menjelaskan Hardiknas tahun ini kita mewajibkan setiap sekolah untuk mengenakan busana adat. Hal ini bertujuan untuk melelestarikan budaya di NTT.
“Dalam sambutan tertulis Menteri Pendidikan memberi kesan dan pesan penting bahwa walaupun kita tertimpa COVID selama dua tahun tetapi tidak nenyurutkan niat dan semangat kita untuk merayakan Hardiknas dengan Tema Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar,” jelasnya.
“Jadi Bergerak merdeka belajar sebenarnya bagaimana siswa memilih keinginannya untuk merdeka belajar”, tambah dia. (HT)