Suara-ntt.com, Waibakul-Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) membahas percepatan pengolahan lahan food estate seluas 10.000 hektare di tahun 2021 untuk segera ditanami komoditi pertanian unggulan seperti padi, jagung dan kacang-kacangan.
“Percepatan pengolahan lahan seharusnya dilakukan mengingat saat ini sudah memasuki bulan Juli tapi masih banyak lahan yang belum selesai diolah,” kata Bupati Limu ketika memimpin rapat tersebut di Rumah Jabatan Bupati Sumba Tengah pada Selasa, 6 Juli 2021.
Dikatakan, percepatan pengolahan lahan untuk food estate masih belum signifikan. Dimana baru 7.000 hektare lahan yang telah selesai diolah dan masih terdapat 3.000 hektare yang belum digarap dari target 10.000 hektare lahan food estate di tahun 2021.
Untuk bisa menyelesaikan persoalan tersebut Bupati meminta agar dilakukan upaya percepatan pengolahan lahan sehingga tidak mengalami keterlambatan ketika memasuki musim tanam di bulan September mendatang.
Berkenaan dengan hal tersebut Bupati mengatakan, pentingnya pendampingan dan pengawalan dari Bapak Asuh yaitu Pimpinan Perangkat Daerah agar tercipta keselarasan dan keharmonisan dalam setiap proses pekerjaan.
“Secepatnya segera dibuatkan jadwal Bapak Asuh yaitu Pimpinan Perangkat Daerah dan dibagi tugas diseluruh desa agar bisa dilakukan pengawalan dan pendampingan pengolahan lahan sehingga akhir bulan Juli lahan 3.000 hektare tersebut bisa terselesaikan menggunakan Alsintan bantuan dari Presiden Jokowi,”ungkap Bupati.
Dia menekankan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sustainable (KISS) yang baik sangat bermanfaat dalam pengembangan kebijakan agar tercipta keselarasan dan keserasian hubungan dalam berbagai sektor, sehingga kinerjapun akan semakin meningkat. Sejalan dengan itu, dirinya meminta agar koordinasi juga terus tercipta untuk percepatan pengolahan lahan.
“KISS juga harus tercipta dan dilaksanakan bersama dengan para Camat, para Kepala Desa, Bapak Asuh, PPL agar pengolahan lahan bisa mencapai target yang diinginkan,” ujarnya.
Dia mengingatkan agar penggunaan dan pemanfaatan Alsintan harus dioptimalkan secara baik dan tepat diseluruh desa dan bukan pada beberapa desa.
Tidak lupa juga dia meminta agar disetiap wilayah dibangun posko-posko yang bertujuan untuk mempermudah pengontrolan dan mengevaluasi setiap pekerjaan yang terjadi dilapangan. (HT/Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sumba Tengah)