Bupati Sumba Tengah Pantau Pelaksanaan Program TJPS

oleh -184 Dilihat

Suara-ntt.com, Waibakul-Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah saat ini melaksanakan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Itu merupakan program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di bidang pertanian lahan kering.

Untuk mensukseskan program tersebut maka Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu turun memantau langsung pelaksanaan program ini untuk melihat kondisi jagung yang ditanam pada lahan seluas 40 hektare (Ha) di Desa Umbu Pabal Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat pada Kamis, 6 Agustus 2020.

Menurutnya, alasan kenapa harus jagung yang perlu dikembangkan? Karena berdasarkan sejarah, jagung menjadi makanan pokok masyarakat NTT.

Alhasil, dari pantauan tersebut Mantan Inspektur Provinsi itu menemukan bahwa benih jagung yang didatangkan langsung dari Balai Perbenihan Maros, Sulawesi Selatan itu banyak yang tidak tumbuh, busuk dan mati.

Dengan melihat hal itu dirinya, meminta kepada penyuluh untuk segera melaporkan dan dikoordinasikan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Panagn Provinsi NTT agar segera mengirimkan benih baru mengingat waktunya sudah terlambat.

“Segera dibuatkan laporan ke provinsi permintaan bantuan pompa air, dan pupuk” katanya.

Dirinya pun berharap agar pemupukan dan air selalu diperhatikan serta dikawal sehingga jagung tersebut tidak banyak lagi yang mati atau tidak tumbuh.

Pada kesempatan itu, Bupati Paulus mengatakan, keinginannya agar pada tahun depan akan coba programkan Tanam Jagung Panen Babi (TJPB). Oleh karena itu, Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Tengah harus mulai persiapkan benih dan pupuk yang bermutu dan berkulitas. Karena semua bahan akan diambil dari dalam daerah.

“TJPS ini menjadi contoh dan model untuk kita kembangkan program TJPB mendatang,” ujar Paulus.

Dikatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa masalah dan kendala pasti ditemukan di lapangan. Namun dirinya optimis dan meyakini bisa mencapai hasil yang lebih baik, asalkan pihaknya tidak putus asa dan tetap bekerja keras.

“Kerja sama tim akan memberi anda kesempatan terbaik dalam mengubah visi menjadi nyata,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu petugas penyuluh Provinsi menyebutkan bahwa mutu dan kualitas benih tersebut yang kurang baik, padahal ini adalah benih hibrida yang ditanam.

Menurutnya, benih tersebut terlihat bagus dalam kemasan. Akan tetapi, setelah tanam ditemukan banyak jagung yang tidak tumbuh dan mati.

Untuk diketahui bahwa saat ini ada tujuh (7) Kabupaten di NTT yang melaksanakan program tersebut. Dan salah satunya adalah Kabupaten Sumba Tengah karena terdapat banyak lahan kering yang berpotensi untuk pengembangan jagung.

Kemudian Kabupaten Sumba Timur melaksanakan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT yakni program tanam jagung panen sapi (TJPS). Program ini diterapkan pada lahan seluas sekitar 650 hektar (ha).

Selain itu di Kabupaten TTU, program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pada lahan seluas 3,1 hektare di Desa Atmen, Kecamatan Insana Barat. Di Kabupaten Kupang Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten TTS, Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka. (HT/Humas dan Protokol Kabupaten Sumba Tengah)