Suara-ntt.com, Kupang-Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT II), Fernando Rajagukguk menghimbau masyarakat yang tinggal di pinggir bantaran Kali Dendeng jangan membuang sampah sembarangan.
“Kita menghimbau dan mengedukasi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai untuk tidak membuang sampah di sungai atau kali. Karena sungai merupakan sumber kehidupan bagi kita semua,”kata Fernando kepada wartawan di sela-sela kegiatan susur dan bersih-bersih sungai di Kali Dendeng Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 27 Juli 2023.
Menurutnya sungai merupakan sumber kehidupan bagi semua masyarakat sehingga harus dijaga dan dirawat sebaik mungkin. “Kita juga minta masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai agar menjadi bersih demi keberkelanjutan kehidupan masyarakat.
Fernando menjelaskan, kegiatan susur dan bersih-bersih sungai pada hari ini adalah dalam rangka memperingati hari sungai sedunia dan menuju 10 tahun world water forum yang dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang di Bali.
Dikatakan, puncak acaranya berlangsung dari 26 dan 27 Juli 2023 di Kali Dendeng dan Liliba. Dimana kegiatan yang dilakukan adalah tanam pohon dan bersih-bersih sungai.
Lebih lanjut kata dia, bagi yang memungut sampah lebih banyak akan diberi reward. “Kita akan beri reward bagi yang memungut sampah lebih banyak,”ungkapnya.
Sementara itu Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) khususnya Balai Sungai Nusa Tenggara II yang telah berkolaborasi dengan melakukan kerja-kerja nyata seperti saat ini.
“Kita akan dorong terus dan apa yang dilakukan oleh Balai Sungai Tenggara II sebagai lokomotif untuk menarik sektor-sektor lain supaya kita bekerja kolaborasi agar Kota Kupang jauh lebih maju,”ungkapnya.
“Kegiatan pada hari ini dampaknya besar. Dan saya kira apa yang dilakukan oleh BWS NT II sungguh luar biasa,”tambahnya.
George menyampaikan bahwa keinginan bapak gubernur adalah meminta agar para pejabat harus menjadi eksekutor di lapangan bukan hanya banyak omong dan itu yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
“Seorang pemimpin itu harus menjadi teladan dan panutan di depan. Kalau kita kerja pasti masyarakat ikut kerja tapi kalau hanya perintah-perintah saja masyarakat juga tidak suka,”bebernya.
Dia mengharapkan agar Kota Kupang menjadi bersih tidak boleh menjadi lima kota terkotor di Indonesia. Karena ini menjadi tanggung jawab masyarakat Kota Kupang. “Kalau sampah ini dikendalikan di dalam rumah tangga maka kota ini akan menjadi bersih,”ucapnya.
Seperti yang disaksikan media ini kegiatan susur dan bersih-bersih sungai melibatkan TNI/Polri, BWS NT II, Dinas PUPR Provinsi dan Kota Kupang, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi dan Kota Kupang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT dan Kota Kupang, pihak Kelurahan, Mahasiswa serta masyarakat setempat. (Hiro Tuames)