Cagub NTT Ansy Lema Berkomitmen Majukan Perikanan Tangkap dan Pariwisata Lembata

oleh -168 Dilihat

Suara-NTT com, Maumere-Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema, yang akrab disapa Ansy Lema, menyatakan komitmennya untuk mendatangkan investor dalam upaya mengembangkan sektor perikanan tangkap di wilayah NTT.

Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan para nelayan di Kabupaten Sikka, Flores Timur (Flotim), dan Lembata.

Menurut Ansy Lema, yang juga politisi PDI Perjuangan, NTT adalah provinsi kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya berupa lautan. Sektor perikanan tangkap menjadi salah satu sektor unggulan yang menopang perekonomian masyarakat NTT. Namun, mayoritas nelayan masih berada di bawah garis kemiskinan, termasuk nelayan di wilayah Sikka, Flotim, dan Lembata.

“Perikanan di wilayah Flores bagian timur, mulai dari Sikka, Flotim, dan Lembata memiliki potensi yang sangat besar. Karena itu, saya akan mendatangkan investor untuk membangun pabrik es dan cold storage,” kata Ansy Lema di Lembata pada Selasa (15/10/24).

Lulusan Program Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan bahwa potensi perikanan tangkap di wilayah tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal dengan membangun sarana dan prasarana penunjang. Dengan adanya pabrik es dan cold storage, hasil tangkapan nelayan dapat terjaga kualitasnya, sehingga industri perikanan di Flores bisa tumbuh secara berkelanjutan.

“Dengan adanya pabrik es dan cold storage, banyak manfaat dapat dirasakan nelayan kita. Mulai dari menjaga kelangkaan produk, menstabilkan harga pasar, hingga menjaga kualitas hasil tangkapan,” jelas mantan anggota DPR RI ini.

Selain itu, Ansy juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur penunjang sektor kelautan, seperti akses jalan menuju Lamalera di Kabupaten Lembata. Suku Lamalera terkenal dengan tradisi berburu ikan paus, yang menjadi ikon pariwisata daerah tersebut. Namun, akses menuju wilayah tersebut masih buruk.

“Ikon Lembata adalah ikan paus, tetapi akses jalan ke Lamalera buruk. Padahal, ikan paus harus diketahui oleh dunia. Karena itu, saya akan membuat jalan yang baik agar orang datang ke Lamalera,” terang Ansy.

Dengan peningkatan akses tersebut, Ansy berharap ikon “Ikan Paus” dapat menjadi objek wisata yang mendorong perekonomian masyarakat, khususnya di Lembata. Pariwisata di Lembata harus bisa menjadi penggerak ekonomi yang mendukung kesejahteraan nelayan dan pelaku di sektor perikanan.

Selain itu, Ansy juga menyoroti potensi Desa Wulandoni di Lembata yang memiliki dermaga dan kapal tol laut langsung menuju Kupang. Dengan sarana penunjang seperti pabrik es dan cold storage, hasil tangkapan nelayan dari Wulandoni diharapkan dapat dikirim langsung ke Kupang dengan kualitas yang tetap terjaga.

“Wulandoni harus kita kembangkan untuk mendorong ekonomi Lembata. Sarana penunjang seperti pabrik es dan cold storage dibutuhkan untuk mendorong kualitas ikan nelayan Wulandoni,” tutup Ansy.***