Suara-ntt.com, Kupang-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dr. Christian Widodo menggunakan uang pribadi untuk membangun jembatan darurat yang menghubungkan Kelurahan Airnona dan Nunleu.
Jembatan yang menghubungkan kedua kelurahan itu roboh akibat badai Seroja pada bulan April 2021 lalu. Dan kebetulan ada pohon sepe roboh dan melintang di sekitar bantaran kali itu sehingga masyarakat setempat menggunakan sebagai jembatan altenatif.
dr. Christian bercerita beberapa hari yang lalu, dirinya ditelpon oleh seorang Camat dan memberitahukan soal jembatan yang putus akibat diterjang badai Seroja pada tahun lalu. Setelah mendapat informasi itu keesokan harinya selesai rapat di DPRD Provinsi NTT dirinya langsung terjun ke lapangan untuk melihat secara langsung kondisi riil.
Dikatakan, hingga saat ini jembatan itu belum diperbaiki sehingga akses anak-anak ke sekolah sangat sulit dan membahayakan mereka ketika melintas atau melewati batang pohon yang melintang di sekitar kali itu.
“Dengan melihat kondisi yang ada dan sangat membahayakan anak-anak dan warga yang melintas maka dalam tiga hari ini kita memutuskan untuk mengeksekusi jembatan darurat bagi warga dari dana pribadi saya,” kata Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi NTT ini pada Sabtu, 8 Januari 2021.
Dirinya merasa tak percaya dengan anak-anak yang berani dan bisa melintasi kayu bulat nan licin tersebut layaknya atraksi sirkus. Dan nyawa jadi taruhan sementara tidak ada satupun orang dewasa yang berani melintasi jembatan pohon tersebut.
“Seharusnya ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Kupang dan harus cepat dieksekusi karena sangat membahayakan nyawa anak-anak dan warga,”ungkapnya.
Dengan melihat kondisi itu maka dr. Christian langsung mengirimkan bantuan berupa bahan bangunan untuk membuat jembatan darurat yang lebih layak agar diakses warga.
“Dan yang terpenting tidak membahayakan anak-anak ketika mereka hendak menimba ilmu. Karena menurut cerita warga, terkadang bila telat ke sekolah anak-anak sedikit berlari diatas kayu tersebut,”ucapnya.
Dia berharap semoga pemerintah bisa cepat memperbaiki jembatan yang rusak ini atau membuatkan jembatan baru permanent yang lebih kuat dan besar untuk warg setempat.
“Semoga dengan adanya bantuan awal ini bisa menginsiprasi donatur lain agar besok-besok banyak yang membantu untuk memperbaiki jembatan darurat ini. Kecepatan mengeksekusi pembangunan jembatan ini sangat penting, karena Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi,”pungkasnya.
Sementara itu Camat Kota Raja, Mohamad Adriyanto Abdul Jalil mengatakan, beberapa waktu yang lalu jembatan penghubung antara masyarakat Kelurahan Nunleu dan Airnona putus atau roboh saat diterjang badai Seroja.
Ketika jembatan itu putus ada pohon sepe yang roboh dan melintang di sekitar kali itu sehingga masyarakat dari Kelurahan Nunleu dan Airnona menggunakan sebagai jembatan dan jalan alternatif.
“Pada saat saya dilantik menjadi Camat Kota Raja pada tanggal 1 Desember 2021 dan mulai masuk kerja 5 Desember 202. Saat itu saya didatangi oleh Saudara Robin Blegur dan Ronny Djara berdiskusi dan mencari solusi untuk membuat jembatan darurat,”ungkapnya.
“Dalam diskusi itu maka kami bersepakat untuk membuat proposal dan meminta bantuan berupa bahan bangunan dari para donatur. Sementara untuk pengerjaannya akan dikerjakan masyarakat secara swadaya. Syukur alhamdulillah ada beberapa donatur yang membantu kami termasuk pak dr. Chris Widodo,”tambahnya.
Dikatakan, pihaknya akan mengusulkan perbaikan jembatan itu pada Musrembangkel 2023.
“Kita akan usulkan perbaikan jembatan itu di musrembang 2023.
Untuk sementara waktu kita buat jembatan darurat saja,”pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa jembatan itu akan menghubungkan RT 8,11, dan 12 Kelurahan Nunleu serta RT 15 dan 25 Kelurahan Airnona. (Hiro Tuames)