Suara-ntt.com, Kupang-Berbagai peristiwa dan fenomena alam terjadi setelah badai siklon tropis Seroja menerjang beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan April 2021 lalu.
Di Kota Kupang misalnya setelah diguyur hujan beberapa hari maka muncullah sebuah danau besar dari sejumlah titik mata air baru di wilayah Tangkolo yang terletak di RT 14/RW 06 Kelurahan Sikumana Kecamatan Maulafa Kota Kupang.
Lahan seluas kurang lebih 2 hektare itu saat itu berubah menjadi sebuah destinasi wisata baru di Kota Kupang yang menjadi ibukota Provinsi NTT.
Namun kini danau itu sudah mengering dan digarap warga setempat sebagai lahan pertanian.
Prediksi Geolog Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Herry Kota beberapa waktu lalu bahwa danau itu akan mengering sendiri menjadi kenyataan. Kini warga sekitar kembali mengolah menjadi lahan itu dengan menanam sayuran, untuk dijual.
Menurut Imelda, danau itu sudah mengering sejak dua minggu lalu lantaran tujuh mata air yang muncul pascabadai Seroja pun terlebih dahulu mengering.
“Mata air induknya masih ada tapi tujuh mata air baru yang muncul setelah Seroja itu sudah kering,” kata Imelda, Rabu, 12 Mei 2021.
Kini warga kembali memanfaatkan lahan itu untuk menanam sayuran, pasalnya sejak terbentuknya danau Tangkolo, warga sekitar terpaksa beralih profesi untuk bertahan hidup.
Sementara itu menurut Herry Kota, danau yang muncul secara mendadak ini merupakan danau karst yang keluar musiman ketika debit air bawah tanah meningkat, akibat curah hujan yang tinggi. Namun, debit air ini akan menurun seiring curah hujan yang menurun.
Penurunan debit air ini sebabkan beberapa hal yakni, berkurangnya suplai dari mata air yang baru muncul, proses penguapan dan peresapan melalui celah tanah, setelah air ini tertampung di wilayah cekungan.
“Karena dia tidak memiliki porositas premier, dia memiliki porositas sekunder. Melalui celahan-celahan itu dia akan masuk,” ungkapnya.
(HT/gan)