Dekranasda Gandeng Dinas P dan K NTT Berdayakan Anak-anak Disabilitas

oleh -195 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT mengandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi untuk memberdayakan anak-anak disabilitas yang memiliki talenta atau ketrampilan baik dalam menenun maupun lain sebagainya.

“Kali ini kita akan fokus kepada anak-anak disabilitas yang memiliki talenta dan ketrampilan untuk kita berdayakan mereka,” kata Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat kepada wartawan di Kantor Dekranasda Provinsi NTT pada Kamis, 19 Mei 2022.

Bunda Julie mengatakan, beberapa waktu lalu ketika melakukan kunjungan ke desa-desa ditemukan banyak anak disabilitas yang tidak dimasukan dalam Kartu Keluarga (KK). Mungkin orangtua mereka merasa malu dengan kondisi yang dimilikinya.

Untuk mendapatkan semua data itu maka dirinya difasilitasi oleh Dinas P dan K Provinsi NTT mengunjungi beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) di daratan Pulau Timor.

Berdasarkan data dari Dinas P dan K Provinsi ada 43 SLB di NTT yang tersebar di 20 kabupaten/kota minus Kabupaten Sabu Raijua dan Malaka yang belum memiliki SLB.

“Saya sudah kunjungi beberapa SLB dan akan melakukan road show ke kabupaten-kabupaten yang mempunyai SLB. Saya mau lihat apa yang mereka lakukan,”ungkapnya.

Untuk diketahui ada dua SLB yang dikunjungi oleh Bunda Julie yakni SLB Oelmasi di Kabupaten Kupang dan SLB Manekat Niki-Niki Kabupaten TTS. Dalam kunjungan itu dirinya berdialog dengan anak-anak juga guru-guru.

“Hari ini (Kamis, 19 Mei 2022, red) saya undang mereka datang ke Kantor Dekranasda Provinsi NTT untuk uji petik dan membuka wawasan mereka apa yang menjadi program dari pemerintah provinsi dan sumbangsih mereka kepada bapak gubernur dan wakil gubernur untuk bangkit dan sejahtera,”ucapnya.

“Intinya saya mau mereka tidak boleh malu tapi menunjukan diri melalui sebuah karya untuk bisa mandiri dan membantu ekonomi keluarganya,”pinta Ketua PKK Provinsi NTT ini.

Dikatakan, ada beberapa anak penenun yang cacat secara fisik namun hasil karya tenunan mereka begitu luar biasa.

Dijelaskan, kebanyakan tenaga pendidik pada kedua SLB itu adalah tenaga honor sementara yang PNS masih sedikit. Dan untuk SLB satu guru maksimal mengajar lima orang anak.

“Waktu kunjungan saya sampaikan kepada guru-guru bahwa apa talenta dari anak-anak itu yang dikembangkan,”pungkasnya.

“Kami bersama Dinas P dan K Provinsi akan memberikan bantuan berupa alat penenun dan benang kepada mereka,”tambahnya.

Untuk diketahui bahwa jumlah siswa-siswi SLB Manekat Niki-Niki sebanyak 55 orang dengan jumlah guru 16 orang. Sementara SLB Oelmasi jumlah anak-anak ada 89 orang dengan jumlah guru 45 orang.

Sementara itu Kepala Sekolah SLB Oelmasi, Yusuf Kande dan Kepala Sekolah SLB Manekat Niki-Niki, Fritz Benu mengucapkan limpah terima kepada Bunda Julie atas kepedulian dan perhatian dengan mengundang mereka untuk berkunjung ke Kantor Dekranasda Provinsi NTT.

Dikatakan, dengan kunjungan tersebut mereka bisa melihat dan belajar untuk menerapkan semuanya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Kita akan terus memberikan motivasi kepada anak-anak untuk belajar sesuai dengan talenta yang mereka miliki,”ucap Kepsek Fritz Benu dan Yusuf Kande. (Hiro Tuames)