Suara-ntt.com, Kupang-Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT melalui juru bicaranya, Winston Rondo, menyampaikan pandangan dan rekomendasi terkait sejumlah isu penting dalam sidang pembahasan Nota Keuangan RAPBD Tahun Anggaran 2025.
Winston menyampaikan bahwa Demokrat mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan mitra jurnalis serta menangani isu-isu mendesak seperti anak putus sekolah, kesejahteraan tenaga kesehatan dan guru honorer, serta antisipasi dampak perubahan iklim.
Fraksi Demokrat NTT menekankan pentingnya perhatian pemerintah bagi mitra jurnalis dan media di lingkungan DPRD dan pemerintah provinsi. “Mereka adalah pewarta kebaikan yang menyebarkan kerja positif pemerintah untuk rakyat, sehingga perlu apresiasi yang layak,” ujar Winston dalam pemandangan umum Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT pada Senin, 4 November 2024.
Selain melalui Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, ia menyarankan agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjalin kerja sama dengan media untuk publikasi kegiatan, terutama terkait pengawasan DPRD dan kegiatan reses ke daerah-daerah.
Winston juga meminta agar pemerintah memperbaiki Ruang Pers DPRD NTT yang rusak akibat badai Seroja pada 2021.
Fraksi ini juga menggarisbawahi urgensi situasi pendidikan di NTT, Winston mengungkapkan keprihatinan atas lebih dari 200 ribu anak putus sekolah di provinsi ini. “Ini adalah darurat pendidikan yang perlu segera diatasi,” tegasnya.
Fraksi Demokrat meminta pemerintah segera membentuk gugus tugas lintas sektor untuk menangani persoalan ini secara terpadu bersama pemerintah pusat, daerah, dan mitra LSM.
Demokrat juga meminta pemerintah memberi perhatian pada lima desa yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi di perbatasan Sikka dan Flores Timur. Desa-desa seperti Hikong dan Udekduen mengalami kerusakan rumah, tanaman pangan, dan tanaman produksi, yang berpotensi menyebabkan kelaparan. Fraksi Demokrat mendesak pemerintah untuk memberikan bantuan darurat dan melakukan penanganan prioritas.
Demokrat mencatat kelangkaan minyak tanah di NTT, yang akan berdampak lebih serius jelang Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, mereka meminta pemerintah berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna mendapatkan kuota tambahan atau melakukan operasi pasar. Selain itu, Winston menyoroti kelangkaan pupuk dan bibit yang menjadi kendala petani memasuki musim tanam. Ia berharap pemerintah segera memastikan ketersediaan bahan ini demi kesejahteraan petani.
Fraksi Demokrat terus memperjuangkan kesejahteraan bagi guru honorer, tenaga kesehatan, dan kader posyandu yang dinilai berada di garis depan menjaga kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Winston juga mendorong pemerintah memperhatikan kesejahteraan kader posyandu, yang berperan penting dalam program penurunan stunting di NTT.
Demokrat menyoroti kekurangan guru di SMA Negeri MAKIR, Kabupaten Belu, yang terletak di daerah perbatasan dengan Timor Leste. Dengan lebih dari 70 persen tenaga pengajar berasal dari guru kontrak, biaya pendidikan menjadi beban berat bagi siswa dan orang tua. Fraksi Demokrat mendorong pemerintah segera mengisi kekosongan dengan mutasi atau alokasi guru P3K.
Fraksi Demokrat mengapresiasi pemerintah pusat atas pembangunan lima bendungan besar di NTT, namun menyayangkan belum adanya irigasi dan sistem drainase yang memadai. Winston mendorong pemerintah untuk memastikan agar fasilitas tersebut berfungsi optimal bagi masyarakat, terutama petani. Ia juga menyoroti pentingnya program mitigasi perubahan iklim di NTT dengan alokasi APBD untuk mendukung program desa tangguh bencana.
Menjelang pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024, Winston mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap potensi praktik politik uang, demi menjaga integritas dan keadilan dalam proses pemilihan.
Fraksi Demokrat berharap rekomendasi-rekomendasi ini dapat ditindaklanjuti pemerintah dan menjadi perhatian dalam menyusun kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat NTT. ***