Site icon Suara NTT

Dewan Nasional Setujui Pembentukan Tiga Usulan KEK, Targetkan,Investasi hingga Rp161 Triliun

Suara-ntt.com, Jakarta-Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menyetujui usulan pembentukan usulan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, KEK di Tangerang dan KEK di Morowali melalui Sidang Dewan Nasional di Jakarta pada Rabu, (29/5/2024).

Usulan ini selanjutnya akan direkomendasikan kepada Presiden untuk ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP). Dengan disetujuinya tiga KEK terbaru ini, Dewan Nasional KEK menargetkan total investasi hingga Rp 161 triliun.

“Usulan pembentukan 3 (tiga) KEK baru yaitu KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, usulan KEK di Tangerang dan di Morowali kami setujui,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam Sidang Dewan Nasional.

Ketiga KEK baru tersebut dinilai telah memenuhi persyaratan pembentukan KEK sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus dan diharapkan dapat mendorong competitiveness bagi Indonesia, mendorong perekonomian wilayah dan menciptakan lapangan kerja baru yang sebanding dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang telah diberikan.

Usulan pertama dari tiga KEK yang disetujui yaitu KEK di Kabupaten Tangerang yang bergerak di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan internasional dengan pengembangan teknologi digital. Diusulkan oleh PT Surya Inter Wisesa (SIW) anak perusahaan PT Bumi Serpong Damai (BSD) dengan luas lahan sebesar 59,68 ha, KEK di Kabupaten Tangerang ini memiliki target realisasi investasi sebesar Rp18,8 Triliun saat beroperasi penuh dan akan menyerap tenaga kerja 13.446 orang.

Kegiatan usaha di KEK di Tangerang meliputi bidang pendidikan dengan beroperasinya Monash University sebagai universitas terbaik ke-42 di dunia, bidang riset, ekonomi digital, dan pengembangan teknologi dengan target 100 start-up, bidang kesehatan dengan pelayanan yang terintegrasi, serta industri kreatif.

Usulan kedua, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang dinisiasi oleh PT Karunia Praja Pesona dengan komitmen realisasi investasi Rp6,91 Triliun dan serapan tenaga kerja sebanyak 105.406 orang. Apollo Hospital India selaku investor utama berkomitmen konstruksi pada bidang layanan kesehatan berstandar internasional dan peningkatan medical-tourism akan rampung dan beroperasi di tahun 2026. Dengan dibentuknya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam negara, diharapkan akan terjadi penghematan devisa hingga Rp500 Miliar.

Dalam pelaksanaannya, Airlangga menekankan pentingnya pengawasan dan pemantauan pada masing-masing KEK yang baru disetujui ini. “Untuk memastikan keberlangsungan dan perkembangan KEK, kami menekankan pentingnya melakukan monitoring pada KEK untuk memantau realisasi investasinya. Saya minta ke depannya Pemerintah dan Pemerintah Daerah memonitor realisasi investasi tersebut,” ujar Airlangga.

Selain itu, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono juga menegaskan perlunya transfer pengetahuan dari Dokter Asing ke Dokter Indonesia untuk perkembangan pengetahuan. “Kita harus antisipasi supaya ada transfer of technology dari Apollo India ke dokter-dokter kita. Sehingga nanti bisa ada pemutakhiran pengetahuan dan budaya kerja dari dokter-dokter kita,” ujar Dante.

Selanjutnya usulan Ketiga, KEK di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dengan hilirisasi nikel berbasis green industry. KEK ini memiliki target investasi hingga beroperasi penuh sebesar Rp135, 38 Triliun dengan serapan tenaga kerja 136.000 orang. KEK yang diusulkan oleh PT Anugrah Tambang Industri tersebut bergerak di bidang produksi dan pengolahan nikel dengan keunggulan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTLGU), teknologi Fully Enclosed Submerged Electric Furnace, daur ulang limbah tailing proses High Pressure Acid Leaching (HPAL), hilirisasi Nickel Matte dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) untuk menjadi prekursor baterai mobil listrik, serta pasokan air baku dengan pembangunan waduk & bandungan.

Senada dengan Airlangga, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan menjelaskan bahwa pembangunan KEK dapat menjadi pemantik perubahan. “KEK ini memang sangat dibutuhkan untuk pengembangan ekonomi kita, termasuk juga di bidang kesehatan, lalu wisata, pendidikan, dan tentunya untuk mendukung industri di masa depan kita. Selain itu, ini bisa menjadi game changer dan dapat menjadi model yang luar biasa untuk kita jalankan,” lanjut Agus.

Pemerintah mengupayakan transformasi kebijakan pengembangan KEK dengan menekankan orientasi pada terwujudnya KEK yang mampu memberikan nilai tambah atas penguasaan teknologi dan sumber daya manusia. Selain itu, kehadiran KEK kesehatan dan KEK pendidikan memungkinkan terjadinya transfer knowledge sehingga terjadi proses belajar untuk perkembangan dunia kesehatan dan riset serta industri kreatif di Indonesia.

Pada kesempatan sama, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Edwin Manansang berharap adanya KEK baru dapat meningkatkan investasi di Indonesia. “Saya berharap dengan disetujuinya 3 (tiga) KEK baru yang telah disetujui oleh Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus ini bisa mendorong lagi investasi masuk ke Indonesia,” ujar Edwin.

Sidang Dewan Nasional ini dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Wakil Menteri Kesehatan, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang selaku Wakil Ketua I Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Penjabat Bupati Tangerang, Wakil Kepala Badan Pengusahaan Batam, serta perwakilan Kementerian/Lembaga terkait. ***

Exit mobile version