Di Kupang, Tim Anis-Muhaimin Tak Jelaskan secara Detail Program Pengembangan 40 Kota Maju

oleh -328 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Tim Pemenangan Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) memaparkan program pengembangan 40 kota maju di Indonesia jika terpilih dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2024 mendatang.

Namun dalam pemaparan itu tidak dijelaskan secara detail (rinci) soal program pengembangan 40 kota maju di Indonesia dari calon pasangan Nomor Urut 01 ini.

Co Captain AMIN, Thomas Trikasih
Lembong mengatakan, Capres dan Cawapres Nomor Urut 01 menggagas program pembangunan dan pengembangan 40 kota maju, demi pemerataan pembangunan di Indonesia.

Dan Kota Kupang sebut Thomas menjadi salah satu dari 40 kota akan dibangun  menjadi Kota Agromaritim.

Dijelaskan, proses pembangunan dan pengembangan 40 kota tersebut akan melalui proses yang panjang dan melibatkan seluruh pihak dari berbagai kalangan mulai dari tingkat RT/RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan lain sebagainya.

Dirinya menjamin bahwa jika pasangan Anis-Muhaimin terpilih menjadi presiden dan wakil presiden maka program itu akan terlaksana seperti yang dilakukan di Jakarta.

“Saya menjamin bahwa prosesnya akan melibatkan konsultasi publik yang luas, dan panjang seperti yang dilakukan Pak Anies selama membangun DKI Jakarta. Dimana ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta melakukan direvitalisasi sebanyak 423 taman di Jakarta,”ucapnya kepada wartawan di La Moringa Cafe Kupang pada Rabu, 31 Januari 2024.

Dalam kesempatan itu Thomas memberikan kritik atas program-program pemerintahan Presiden Jokowi.

Menurutnya, program-program pemerintah Presiden Jokowi seperti tambang, smelter, nikel dan proyek infrastruktur, sebagian besarnya hanya menyentuh kalangan tertentu. Sementara masyarakat kecil hampir tidak merasakan program pemerintah,”kata mantan Menteri Perdagangan ini di era tahun 2015 lalu.

Dia mengaku sebagai mantan Kepala BKPM tentu tahu betul keberhasilan dan kegagalan program pemerintahan Presiden Jokowi.

“Saya tahu betul strategi ekonomi kita. Saya tahu betul bagian mana yang berhasil, dan mana yang tidak berhasil,”bebernya.

Dia menyebut, program pemerintahan Presiden Jokowi hanya fokus pada investasi sektor modal, bukan padat karya sehingga tidak menyentuh langsung sektor pertanian, nelayan, perikanan, dan kehutanan atau pabrik.

“Data menunjukan bahwa 60-70 persen masyarakat tidak tersentuh sektor batu bara, nikel dan sebagainya,”jelasnya. (HT)