Di Negeri Sandelwood, Putra Ganjar Dititipi Kain Tenun sebagai Harapan Buat Sang Ayah

oleh -260 Dilihat

Suara-ntt.com, Waingapu-Putra tunggal Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam, dititipi hadiah khusus berupa kain tenun oleh anak-anak muda Kota Waingapu, Sumba Timur pada Rabu (7/2/2024).

Pria berusia 22 tahun ini menerima selembar kain tenun berwarna putih dengan motif di bagian pinggir dan ditulisi berbagai harapan anak-anak muda Sumba Timur untuk disampaikan kepada sang ayah.

“Teman-teman di Sumba Timur menitipkan sehelai kain tenun yang oleh mereka disebut sebagai Tenun Harapan. Di kain ini, teman-teman tadi menuliskan harapan dan bagaimana Indonesia ke depan di mata mereka,” kata Alam usai berdiskusi dengan ratusan anak muda dan penggiat usaha kreatif Sumba Timur di Cafe Local Three.

“Mereka meminta agar Tenun Harapan ini disampaikan kepada ayah. nanti pasti akan saya sampaikan karena bukan hanya merupakan aspirasi dan masukan, tetapi juga dukungan moral bagi jalan yang sedang ditempuh ayah saya sekarang di Pemilihan Presiden tahun ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan diskusi tersebut, Alam juga menerima hadiah jaket tenun Sumba buatan anak muda lokal. Jaket tersebut dipakaikan oleh pengusaha muda NTT Stevano Rizki Adranacus.

“Perpaduan kain tenun dengan desain jaket modern yang  sekarang sedang menjadi tren ini menunjukkan betapa anak muda punya kreativitas dan daya cipta luar biasa. Jaket ini juga sebagai simbol bahwa Mas Alam sudah diterima sebagai bagian dari masyarakat Sumba,” tutur Stevano.

Dalam kunjungannya ke Sumba Timur, Alam juga sempat mendatangi serta menerima sambutan adat di Makam Raja Prailiu. Di kampung adat tersebut, Alam diajari cara menenun kain Sumba dengan dipandu oleh mama-mama penenun. Ia juga disuguhi indah dan eksotisnya pemandangan alam Sumba di Bukit Tenau.

Alam sendiri mengaku  bersyukur dengan sambutan yang diterimanya dari anak muda dan masyarakat Sumba Timur. Baginya, hal ini menjadi sinyal bahwa seluruh kerja keras yang dilakukan sang ayah diterima dengan baik.

“Saya agak kaget juga dengan hangatnya sambutan teman-teman dan masyarakat Sumba Timur. Paling tidak, ini menjadi penyemangat bagi kami bahwa seluruh kerja keras dan upaya yang ditempuh ayah nyatanya sampai ke hati masyarakat,” tuturnya. ****