Site icon Suara NTT

Dilema Layanan Koperasi di Tengah Lingkungan Pasar

Keterangan Foto: Suasana seminar proposal penelitian mahasiswa semester VIII STIE Putra Timor Kupang, Selasa 30 April 2024. (Foto VG)

Suara-ntt.com, Kupang-Tiga mahasiswa STIE Putra Timor masing-masing dari konsentrasi manajemen koperasi dan manajemen keuangan tampil mempresentasikan proposal penelitian skripsi di depan para dosen dan mahasiswa STIE Putra Timor di aula kampus Jalan Thamrin Oepoi Kupang pada Selasa (30/04/2024).

Theresia Moi yang meneliti tentang Analisis Implementasi Prinsip-prinsip KSP Kopdit Solidaritas Kupang menegaskan, koperasi selalu berada di lingkungan pasar, berlaku prinsip keanggotaan sukarela telah menempatkan koperasi berada di dalam pasar persaingan.

“Artinya, setiap anggota memiliki kebebasan bertindak, apakah mau menggunakan layanan koperasi atau pasar?” ucap Theresia, bertanya.

Karena itu, lanjut Theresia, bila koperasi merupakan front maka koperasi dan anggotanya berada di posisi yang sama terhadap pasar yaitu di posisi permintaan dan penawaran. Terhadap pasar maka kata dia, secara teoritis tidak akan terjadi mekanisme pasar di antara koperasi dan para anggotanya.

“Pendekatan mekanisme pasar dalam melayani anggota dapat mengancam nilai, norma dan prinsip-prinsip koperasi seperti kemandirian, kebersamaan, dan keadilan. Karena itu, koperasi harus tetap mempertahankan jati dirinya dengan menerapkan nilai-nilai koperasi dalam melayani para anggotanya,” pinta Theresia.

Sedangkan Fanuel Elisam Klali yang meneliti tentang evaluasi partisipasi dan manfaat ekonomi yang diterima anggota KSP Timau Indah Kota Kupang mengatakan, ada fenomena menarik di mana ada pertumbuhan unit koperasi yang cukup pesat tetapi di sisi lain jumlah koperasi yang tidak efektif juga mengalami peningkatan.

“Saya mensinyalir ada banyak koperasi yang melalukan praktek tidak sesuai dengan jati diri koperasi. Antara lain kepemilikan modal oleh individu bukan modal berasal dari anggota. Anggota koperasi hanya sebatas pemenuhan persyaratan untuk pendirian koperasi primer,” kata Fanuel.

Menurut dia, partisipasi anggota koperasi menentukan seberapa besar menfaat ekonomi yang diperoleh anggota untuk mempromosikan ekonomi anggota dalam bentuk manfaat ekonomi. Artinya, sebut Fanuel, ada manfaat harga dan manfaat pembagian sisa hasil usaha (SHU).

“Manfaat selisih harga disebut manfaat ekonomi langsung dan manfaat pembagian SHU disebut manfaat ekonomi tdk langsung. Kedua manfaat ekonomi ini merupakan konsekuensi dari anggota koperasi sebagai pemilik koperasi yang harus memodali koperasi melalui simpanan-simpanan dan anggota sebagai pengguna jasa harus memanfaatkan jasa layanan koperasi,” imbuh Fanuel.

Sementara itu, di tempat yang sama Serlina F. G. Fono yang meneliti analisis laporan keuangan dalam meningkatkan kinerja keuangan tahun 2021-2023 di KSP Wae Mi Sejahtera Kupang menuturkan, keberhasilan koperasi dipengaruhi oleh aneka faktor antara lain: pengelola, pelayanan, permodalan, partisipasi anggota, dan pembinaan pemerintah.

“Karena itu, koperasi sebagai badan usaha harus dikelola dengan cara yang profesional sehingga dapat menjalankan usaha dengan baik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota,” kata Serlina.

Di dalam kinerja keuangan, kata dia, ada informasi yang penting yang meliputi informasi keuangan tentang hasil usaha maupun posisi finansial yang tercermin dalam laporan keuangan; yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

“Dengan menggunakan konsep analisi rasio, saya ingin mengukur apakah unit usaha di KSP Wae Mi Sejahtera Kupang likuid dalam menjalankan usahanya atau tidak,” ucap Serlina, balik bertanya.

Kegiatan seminar proposal penelitian ini diikuti Ketua STIE Putra Timor Kupang, Yohanes Letu Hayon, S.Fil, M.Si, Ketua Jurusan Oscar Manehat, SE, MM dan sejumlah dosen serta para mahasiswa dari tiga konsentrasi yakni manajemen SDM, manajemen keuangan dan manajemen koperasi. (vg)

Exit mobile version