Site icon Suara NTT

Direksi Optimis Modal Inti Bank NTT Bakal Capai Rp 2 Triliun di 2021

Suara-ntt.com, Kupang-Jajaran Direksi PT. Bank Pembanguan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Bank NTT sangat optimis bahwa pemenuhan modal inti bank kebanggaan masyarakat NTT itu bakal mencapai Rp 2 triliun di tahun 2021. Sementara Bank NTT bisa dikatakan Bank Devisa di 2023 maka pemenuhan modal intinya harus mencapai Rp 3 triliun.

“Kita masih membutuhkan Rp 24 Miliar, dan dalam RUPS tadi dalam tiga bulan ke depan ada penambahan Rp 47 Miliar. Sehingga pada tahun 2021, kita optimis menenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 2 Triliun,” kata Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dalam jumpa Pers bersama wartawan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS LB) pada Senin 18 Oktober 2021.

Terkait pergantian nomenklatur Direksi, Alex Riwu Kaho menjelaskan, nomenklatur Direktur Pemasaran Dana berubah menjadi Direktur Dana dan Treasury, Direktur Umum menjadi Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Direktur Pemasaran Kredit menjadi Direktur Kredit. Sedangkan nomenklatur Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan tetap atau tidak berubah.

Perubahan nomenklatur ini juga menyebabkan Direktur Pemasaran Dana Bank NTT hasil fit and proper test tidak jadi dilantik, dan Direktur Umum Yohanis Landu Praing digeser untuk mengisi jabatan tersebut.

“Nomenklatur Direktur Pemasaran Dana berganti menjadi Direktur Dana dan Treasury dan dijabat oleh Pak Yohanis Landu Praing. Ada pergeseran,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank NTT Hilarius Minggu menyampaikan, sejauh ini ada sejumlah Kabupaten yang sudah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) penyertaan modal inti kepada Bank NTT.

Daerah yang sudah menetapkan Perda penyertaan modal kepada Bank NTT adalah Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, Alor, Sabu Raijua, Kota Kupang dan Rote Ndao.

“Sisa Rp 47 Miliar akan disetor dari Kabupaten TTU, TTS, Sumba Timur, Sikka, Sumba Tengah, dan Flores Timur,” ucap Hilarius Minggu.

Untuk diketahui PT. Bank NTT kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS LB) untuk membahas lima agenda utama.

RUPS LB yang berlangsung di Kantor Gubernur itu digelar secara offline dan online, yang dihadiri oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat selaku pemegang saham pengendali, para pemegang saham, serta Komisaris dan Direksi Bank NTT.

Rapat umum pemegang saham membahas lima agenda utama, diantaranya perubahan nomenklatur Direksi, disesuaikan dengan POJK Nomor 12 Tahun 2021.

Selain itu, agenda lainnya adalah laporan Direktur Kepatuhan terkait perkembangan pemenuhan modal inti Bank NTT dan usulan perubahan dan penambahan modal dasar saham seri A dan seri B.

RUPS LB juga membahas laporan Ketua KRN terkait hasil fit and proper test Direktur Pemasaran Dana Bank NTT, dan usulan penambahan persentase jasa produksi pengurus dan karyawan Bank NTT. (HT)

Exit mobile version