Dirut Bank NTT Terima Penghargaan Top Leader on CSR Commitment 2022

oleh -155 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menerima penghargaan Top leader on CSR Commitment 2022.

Penghargaan tersebut diberikan kepada pimpinan perusahaan, yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung kelengkapan sistem, tata kelola, dan keberhasilan implementasi CSR di perusahaan.

“Sederetan penghargaan ini diberikan setelah PT. BPD NTT melalui proses penilaian termasuk wawancara oleh dewan juri sehingga berdasarkan sidang pleno, diterbitkanlah keputusan PT. BPD NTT sebagai pemenang TOP CSR Awards 2022 Star 4. Dan bapak Direktur Utama, Harry Alexander Riwu Kaho keluar sebagai pemenang Top Leader on CSR Comitment 2022,”demikian release dari penyelenggara.

Kegiatan tersebut berlangsung di Raffles Hotel Jakarta dengan mengusung tema Being a Responsible Company is the Key Strategy for Business Sustainable Growth (Menjadi Perusahaan yang bertanggungjawab, merupakan kunci strategi untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan) pada Rabu,30 Maret 2022.

Kasubdiv Promosi Korporasi dan CSR Bank NTT, Egbert E.D Balukh dan Monalisa  Buifena selaku staf pada Divisi Corsec & Legal mewakili manajemen Bank NTT menerima penghargaan ini.

 

Ketua Penyelenggara TOP CSR Awards 2022, M. Lutfi Handayani, yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Top Business sebagai penyelenggara menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 850 perusahaan di Indonesia (long list kandidat pemenang). Ada sebanyak 200 perusahaan yang mengikuti penilaian, dan 160 perusahaan mengikuti secara lengkap.

“Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 145 perusahaan,” kata Lutfi.

Kegiatan Top CSR Awards merupakan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan bidang CSR yang tertinggi, dan yang terbesar dan paling membanggakan di Indonesia, yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia, yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/ TJSL Community Development, yang efektif dan berkualitas.
Sekaligus, Top CSR Awards bukan hanya sekadar kegiatan penilaian dan pemberian perhargaan semata, namun didalamnya ada banyak proses pembelajaran bersama untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas CSR perusahaan.
Contoh proses pembelajaran itu, adalah adanya sesi Nilai Tambah dalam  kegiatan Wawancara Penjurian, yang terus dibudayakan.

“Di dalam Sesi Nilai Tambah ini, Dewan Juri memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada para peserta, untuk meningkatkan kualitas CSR perusahaan ke depan,”papar Lutfi.

Lutfi juga merinci kelebihan Top CSR Awads yakni sebagai berikut:
Pertama,kegiatan award-award CSR yang lain, fokus penilaiannya hanya pada aspek comply terhadap ISO 26000/aspek lingkungan saja. Sedangkan penilaian Top CSR Awards 2022 lebih lengkap. Tidak hanya sekadar comply terhadap ketentuan ISO 26000 dan aspek lingkungan, tapi juga memperhatikan aspek CSV Creating Shared Value dan keselarasan CSR untuk mendukung bisnis perusahaan agar tumbuh berkelanjutan.

Kedua, di dalam Top CSR Awards 2022, ada kategori khusus yang terkait dengan 5 Visi Presiden RI 2019-2024, ini menunjukkan bahwa CSR perusahaan seharusnya tidak saja selaras dengan strategi bisnis perusahaan, namun juga bisa sejalan dengan program dan kebijakan Pemerintah. Sehingga sinergi CSR antar-perusahaan maupun sinergi CSR perusahaan dengan Pemerintah, perlu dijalankan dengan baik.

Ketiga, penilaian dalam Top CSR Awards 2022 tidak hanya melibatkan pakar dan konsultan CSR saja. Tetapi juga menyertakan konsultan dan  asosiasi bisnis, serta menimbang tata kelola perusahaan, termasuk dari pasar modal dan lembaga pembiayaan. Sehingga keberhasilan CSR, dapat dinilai dan dilihat lebih komprehensif, dari sudut pandang (bisnis) yang lebih luas.

Sekitar seminggu sebelum acara puncak Top CSR Awards 2022, dilaksanakan pula Webinar Top CSR Awards 2022, dengan mengangkat tema Adopsi ISO 26000 SR dalam Kebijakan dan Implementasi CSR. Pembicaranya dari para pakar CSR di Indonesia dan ada sharing dari para kandidat pemenang Top CSR Awards 2022.

Sementara, dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro, menyampaikan sejumlah hal. Antara lain bahwa konsep community development yang dilakukan perusahaan-perusahaan, banyak yang sudah memproteksi ekosistem.

Ketua Dewan Juri Top CSR Awards 2022, Mas Achmad Daniri, menjelaskan proses penilaian dan penjurian Top CSR Awards 2022.

Kategori penghargaan Top CSR Awards 2022 untuk perusahaan/organisasi, diklasifikasikan dalam lima tingkatan Level  Bintang, yang dinilai berdasarkan sejumlah kriteria.

Pertama, adalah bagaimana tingkat Keselarasan CSR dengan strategi bisnis melalui pendekatan CSV (Creating Shared Value). Kemudian yang kedua, adalah bentuk program CSR unggulan di masa Covid-19. Hal ini menjadi penting, agar keberadaan CSR, terus berperan untuk mendorong perusahaan keluar dari situasi sulit seperti saat ini.

Ketiga, sejauh mana CSR perusahaan sudah mengadopsi ISO 26000 tentang TJSL. Keempat adalah bagaimana kebijakan dan sistem tata kelola CSR serta Kelima, adalah perumusan dan pelaksanaan kebijakan bisnis dan CSR perusahaan secara win-win, melalui penciptaan nilai manfaat bersama termasuk manfaat terhadap keberlanjutan bisnis perusahaan.

Dalam penilaian pun, Dewan Juri mempertimbangkan dampak CSR kepada multi stakeholders.

“Namun, Dewan Juri tidak membedakan jenis sektor usaha, dan tidak membedakan apakah CSR  diimplementasikan karena keharusan dari suatu regulasi  atau atas inisiatif perusahaan. Jadi, yang dipertimbangkan Dewan Juri adalah sejauh mana CSR perusahaan, dapat memenuhi lima kriteria utama yang ditetapkan,”jelas Daniri.

Beberapa temuan penting selama proses penilaian dan penjurian Top CSR Awards 2022 yakni;

Pertama, secara umum, sudah semakin banyak program CSR perusahaan-perusahaan yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Oleh karena itu program pembangunan Pemerintah (pusat dan daerah) dan pihak swasta pelaku bisnis serta inisiatif dari unsur masyarakat setempat, perlu dikolaborasikan dalam memaksimalkan manfaat secara total. Sehingga akan tersedia peluang untuk menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat setempat, perusahaan dan stakeholder, termasuk Pemerintah.

Kedua, sebagian besar perusahaan sudah banyak menjalankan CSR, yang tidak hanya berfokus pada pengembangan dan pelibatan masyarakat (community involvement and development) saja, namun juga implementasi CSR yang selaras dan relevan dengan tujuh subyek inti ISO 26000.

Ketiga, sebagian perusahaan sudah mulai menjalankan CSR dengan pendekatan Creating Shared Value (CSV), agar para stakeholder,baik internal maupun ekstenal perusahaan, dapat memperoleh manfaat dan tumbuh berkembang secara bersama. (Humas Bank NTT/HT)