Disparekraf NTT Targetkan PAD Tahun 2023 sebesar Rp 500 Juta

oleh -150 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 500 juta di tahun 2023 dari semua destinasi yang ada di NTT.

“Kita targetkan untuk PAD di tahun 2023 ini sebesar Rp 500 juta “kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Zet Sonny Libing kepada wartawan di Gedung Kantor DPRD Provinsi NTT pada Senin, 29 Mei 2023.

Sonny Libing mengatakan, target PAD tersebut dapat diperoleh dari seluruh destinasi pariwisata di NTT. “Kita berharap diakhir tahun target itu bisa tercapai bahkan melampaui target,”ungkap mantan Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT ini.

Sementara target PAD untuk destinasi Lasiana sendiri di tahun 2023 sebesar Rp 150 juta. Dan sejauh ini progresnya sudah mencapai 35 persen dan berharap akhir tahun bisa mencapai target tersebut.

Dikatakan, untuk pariwisata estate di NTT ada tujuh kawasan wisata baru ini nantinya akan menambah jumlah kawasan wisata estate di NTT menjadi 14 kawasan.

Dijelaskan ketujuh kawasan wisata estate yang sudah dibangun sebelumnya yaitu Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Lamalera di Kabupaten Lembata, Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Pantai Liman Pulau Semau di Kabupaten Kupang, Desa Koanara di Kabupaten Ende, Wolwal di Kabupaten Alor dan kawasan wisata Praimadita di Kabupaten Sumba Timur.

“Untuk pariwisata estate di wilayah Fatumnasi, Mulut Seribu, Pantai Liman, Lamalera, Koanara, Wolwal dan Praimadita  kita kerjasama dengan pihak ketiga dan di akhir tahun baru dihitung jumlahnya serta dibagi hasilnya antara pemda dan pihak ketiga,”jelasnya.

Lebih lanjut kata dia, pembangunan dan pengembangan Kawasan Pariwisata Estate (PE) dilakukan untuk mewujudkan NTT sebagai salah satu gerbang Pariwisata Nasional Ring Of Beauty dan diharapkan menjadi pendukung daya tarik NTT sebagai pilihan pertama kunjungan wisatawan.

Dia menambahkan, Konsep PE ini akan dilakukan di kawasan perdesaan melalui pengembangan industri terpadu dan dinamis yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, peningkatan taraf hidup dan mengaktifkan sektor produksi. Kelengkapan komponen 5 Pariwisata (atraksi, aksesibilitas, akomodasi, amenitas dan peringatan) menjadi kunci keberhasilan pembangunan Kawasan PE karena kesiapan destinasi pariwisata dalam memenuhi kebutuhan wisatawan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. (Hiro Tuames)