Site icon Suara NTT

Dosen Undana Kupang Ini Kritisi Kebijakan Pengelolaan Air di NTT

Suara-ntt com, Kupang-Dr. Herry Zadrak Kotta, ST., M.T, Dosen Geologi Lingkungan di Program Studi Pertambangan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, mengkritisi kebijakan pengelolaan air di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurutnya, permasalahan utama di NTT bukanlah kelangkaan air, melainkan kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan karakteristik geografis daerah tersebut.

Dalam pandangannya, NTT yang beriklim arid atau kering, memerlukan kebijakan yang fokus pada pengelolaan air hujan.

Dia menekankan pentingnya pemanenan air hujan yang turun selama musim hujan singkat yang berlangsung hanya sekitar lima bulan. Ia mengkritik pendekatan saat ini yang lebih banyak mengeluhkan musim kemarau yang panjang tanpa solusi yang tepat.

“Masalahnya bukan pada air, tetapi pada kebijakan pemerintah yang tidak melihat karakteristik geografi NTT,” ujar Dr. Kotta saat dihubungi media ini melalui WhatsApp pada Kamis, 24 Oktober 2024 malam.

Ia juga menyatakan bahwa solusi seperti pembangunan sumur bor tidak cocok untuk wilayah beriklim kering seperti NTT. Sebaliknya, pembangunan bendungan, embung, dan kampung-kampung yang ramah terhadap air hujan merupakan kebijakan yang lebih tepat dan berkelanjutan.

Dirinya juga menekankan pentingnya kebijakan pembangunan daerah yang didasarkan pada daya dukung dan daya tampung wilayah.

Sebagai ahli geologi lingkungan dia menyebut banyaknya program pengadaan air melalui sumur bor yang gagal karena perencanaan yang tidak mempertimbangkan peta daya dukung daerah, sehingga upaya-upaya tersebut menjadi mubazir.

Ia mengajak semua pihak untuk memahami karakteristik lingkungan NTT dan menyusun kebijakan yang berfokus pada kelestarian serta keberlanjutan sumber daya alam, terutama dalam hal pengelolaan air. ***

 

Exit mobile version